Chapter 855 - Aku Masih Mencintaimu

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Yu Lili bahkan merasa semakin marah dan membalas, "Berbicara tentang pembohong, siapa yang bisa lebih baik darimu? Tuan Ou Ming, kemampuanku untuk membuat kebohongan tidak sebaik dirimu!"

"Benarkah …." Ou Ming mendorong wanita itu lebih keras, dan senyum di wajahnya melebar. "Jadi, bisakah kau mengatakan apakah yang aku katakan itu sebuah kejujuran atau kebohongan?" Pria itu terlihat tersenyum, tetapi matanya dingin. Seolah-olah detik berikutnya Ou Ming bisa menghancurkan Yu Lili menjadi berkeping-keping.

Yu Lili tidak merasa takut sedikit pun, jadi dia menatap pria itu dan berbisik sambil mencibir, "Tentu saja, jangan meremehkan pemahamanku tentang dirimu!"

Bahkan Ou Ming pun mulai tersenyum pada saat itu. Sambil memandang wanita itu dengan tulus, sepertinya mata pria itu begitu dalam sehingga dipenuhi oleh air dan cahaya rembulan.

"Kalau begitu, ayo kita lakukan sebuah tes, oke?" Ou Ming menyandarkan diri pada Yu Lili, tertawa kecil dan menyentuh hidung wanita itu dengan hidungnya. Napas mereka terjalin menjadi satu, tidak bisa dibedakan kembali. Yu Lili menatap mata Ou Ming, dan ketika pandangannya tertuju ke dalam mata pria itu, seolah-olah jiwanya tertarik oleh Ou Ming. Dirinya tidak bisa melawannya.

"Ap … apa?"​​Yuri Li bahkan tergagap-gagap.

Ou Ming menatap wanita itu dan terkekeh-kekeh, tapi senyumnya sangatlah jahat.

"Yu Lili," Ou Ming mengangkat tangannya yang lain untuk meraih dagu wanita itu. Dia memicingkan matanya, dan suaranya terdengar lirih. "Aku masih mencintaimu."

Aku masih mencintaimu ….

Ketiga kata itu membuat pupil mata Yu Lili menyusut dan jantungnya berdetak lebih cepat, dan sulit untuk menahannya. Detak jantungnya itu begitu cepat seperti dipasangi sebuah mesin kecil di dalamnya, dan bahkan tubuhnya bergetar.

Tangan Ou Ming berada di dadanya, dan pria itu jelas menyadari perubahan kecil pada dirinya. Ou Ming memicingkan matanya, memiringkan wajahnya sedikit ke samping, membungkukkan tubuh ke depan dengan perlahan, dan mencium bibir wanita itu.

Detak jantung Yu Lili bahkan bertambah cepat. Sangat sulit baginya untuk percaya sehingga matanya terbelalak, menatap wajah yang membesar di depannya untuk sejenak, dan dirinya tidak mengetahui harus berbuat apa.

Ou Ming memejamkan matanya, dengan terampil membuka mulut Yu Lili dan dengan cepat memasukkan lidahnya ke dalam mulut wanita itu. Gerakannya begitu lembut sehingga jantung Yu Lili hampir melompat keluar dari dadanya. Rasanya seperti terbang ke masa lalu, terbang ke hari-hari sebelumnya, terbang ke … saat Ou Ming masih mencintainya.

[Aku masih mencintaimu.]

Apakah itu benar ….?

Tanpa sadar, sebuah lapisan uap air sudah menggenang di matanya. Ketika Yu Lili berkedip, tetesan air yang tersembunyi di dalam matanya tiba-tiba menetes. Napasnya menjadi pendek dan semakin pendek. Merasa kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan, dirinya menatap pria itu.

Ou Ming merasakan air mata yang asin tersebut, jadi dia membuka matanya dan menatap langsung ke mata Yu Lili yang terlihat dipenuhi keraguan dan kesedihan.

"Ou Ming …." Yu Lili menatap pria itu.

Akan tetapi, senyum Ou Ming menjadi semakin lebar, dan dia berbisik di telinga wanita itu, "Bukankah kau mengenalku dengan sangat baik? Kalau begitu, apakah kata-kataku barusan adalah suatu kejujuran atau hanya kebohongan?"

Ada suara di kepalanya yang berkata dengan penuh semangat: Jujur, jujur, jujur!

Namun, alasan telah membawa dirinya kembali pada kenyataan.

'Bagaimana itu mungkin …? Ou Ming sangat membenciku, bukan? Namun, mata Ou Ming yang berada di hadapanku itu terlihat penuh kebaikan dan kelembutan, terlihat begitu tulus ….'

Suara di dalam hatinya itu seperti sebuah tulang ikan yang tersangkut di tenggorokannya.

'Jika aku mengatakan hal itu bohong, akankah Ou Ming mengatakan bahwa aku bersikap sentimental, dan dengan demikian … memberi diriku semakin banyak penghinaan ….'

Yu Lili menatap pria itu dan berkata dengan suara lirih, "Kau seorang pembohong …."

Ou Ming menundukkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak.