Chapter 725 - Aku Akan Melakukan Perjalanan Bisnis, Kamu Bermainlah Sendiri!

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Ye Youyou? Gadis kuliahan yang mabuk di kamar mandi hotel dan memanggil Li Jinnan Kakak Luo'an? Dalam foto itu, Ye Youyou terlihat sebagai seorang gadis berambut panjang yang terlihat polos dan bahagia, dengan sepasang mata yang lebar. Ternyata gadis itu adalah seorang aktris?

[Mila]: Aktris dan penyanyi hebat, baru lulus dari sekolah seni pertunjukan, bisa bersikap lugu atau urakan, usia 22 tahun, tinggi 168 cm.

Li Jinnan menjawab: Kau yang memutuskan.

[Mila]: Oke.

——————————

1 Oktober.

Pada hari pertama liburan nasional, Su Qianci harus bangun pagi-pagi karena dia telah berjanji pada anak-anak bahwa dirinya akan membawa mereka ke Maladewa. Koper-koper sudah dikemas, dan tiket serta hotel sudah dipesan. Penerbangannya pukul 10 pagi.

Namun, dirinya gagal untuk bangun pagi. Tadi malam, karena sesi penuh gairah kemarin lusa, Su Qianci menghentikan suaminya untuk melakukan hal-hal yang nakal. Li Sicheng menyetujuinya, tetapi sebagai akibatnya adalah saat pagi harinya, Li Sicheng tidak membiarkan istrinya meninggalkan tempat tidur.

Su Qianci bangun untuk mandi, tetapi suaminya merengkuh wanita itu ke dalam pelukannya, mencium dan bercumbu dengan istrinya, berusaha membuat Su Qianci bergairah. Namun, Su Qianci adalah seorang wanita yang berprinsip. Sambil mendorong suaminya menjauh, wanita itu dengan tegas memperingatkan, "Pergilah, aku akan bersiap-siap. Kita akan pergi ke Maladewa nanti!"

"Ayo kita pergi nanti saja," Li Sicheng memeluk Su Qianci, memohon dengan matanya. Terlihat ada emosi gelap di matanya yang dalam yang tidak bisa dimengerti oleh wanita itu. "Sayangku, aku mau …."

Su Qianci hendak berbicara, tetapi bibirnya ditahan. "Mmm …." Sambil berjuang melepaskan diri dan memutar kepalanya, Su Qianci meraung, "Hentikan!"

Pada saat yang sama, dia menendang suaminya, tanpa sengaja menyerang bagian yang paling rapuh dan vital dari seorang pria dengan lututnya. Li Sicheng hanya merasakan sebuah rasa sakit yang teramat sangat. Dengan tangannya di selangkangannya, Li Sicheng meringis.

Su Qianci terkejut dan berseru, "Sayang, kamu baik-baik saja?"

"Sakit …." Li Sicheng meraih tangan istrinya dan terdengar seperti sedang kesakitan.

Su Qianci merasa cemas dan berseru, "Apa yang harus aku lakukan? Itu tidak akan …"

"Tidak apa-apa, kamu bisa mengusapnya. Kemarilah dan usap-usap."

Saat mendengar ini, ketegangan dan ketakutan yang semula ada menjadi menghilang. Sambil menatap Li Sicheng, wanita itu memukul perut suaminya dengan ringan, mendengus dan pergi menjauh. Setelah berhasil menyingkirkan pria itu, Su Qianci membawa anak-anak ke ruang keluarga, siap untuk pergi langsung ke bandara.

Namun, Li Sicheng merasa tidak senang. Dengan sebuah wajah murung di pagi hari, seolah-olah pria itu takut bahwa orang lain tidak akan mengetahui bahwa dirinya belum terpuaskan.

Su Qianci melihat Li Sicheng memasang raut wajah seperti itu dan merasa sedikit bersalah. Dia mendorong suaminya dan mendesak, "Pergilah."

Li Sicheng masih terlihat kesal, tidak bergerak. Tiba-tiba ponselnya berdering. Li Sicheng meliriknya, mengabaikan Su Qianci, dan pergi untuk mengangkat telepon itu.

Su Qianci ingin mengikuti, tetapi ketika Li Sicheng melihat istrinya mendekat, pria itu langsung pergi menjauh, seolah-olah dia takut kalau wanita itu akan mendengarnya berbicara di telepon. Ketika berbicara di telepon, Li Sicheng terus-menerus melirik ke arah Su Qianci, karena takut istrinya akan mendekat dan mendengar pembicaraannya.

Su Qianci merasa sedikit curiga. Setelah menyaksikan suaminya menutup telepon, ketika Li Sicheng datang mendekat, wanita itu bertanya, "Apa yang terjadi?"

Raut wajah Li Sicheng masih terlihat kesal. Saat mendengar perkataan istrinya, pria itu berkata dengan jengkel, "Ada beberapa hal mendesak di luar negeri. Aku harus melakukan perjalanan bisnis. Bawalah anak-anak bersamamu. Aku tidak akan pergi."

Su Qianci berseru, "Bagaimana kamu bisa melakukan itu? Pekerjaan apa sih yang sebegitu pentingnya?"