Chapter 543 - Persalinan Yang Lancar

Name:Perceraian Ke-99 Author:Wan Lili
Ketika Su Qianci haus karena berbicara, Cheng You menyerahkan segelas air tepat pada waktunya, dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Li Jinnan, yang tidak pernah berurusan dengan perusahaan, merasa dirinya tidak mengerti apa-apa dan sangat mengagumi Su Qianci.

Tiga hari kemudian, Su Qianci meminta Liu Changqing untuk membuat rencana penawaran yang sudah lengkap itu menjadi sebuah presentasi powerpoint. Selama rapat, pro dan kontra dari proyek dan perhitungan investasinya dijelaskan. Su Qianci menunjuk dirinya sendiri sebagai presiden dari perusahaan Grup Li, dan Liu Changqing ditunjuk sebagai direktur proyeknya. Pria itu bertanggung jawab penuh atas proyek ini, dan Li Jinnan juga turut belajar di perusahaan itu.

Benar saja, kemampuan dan efektivitas Liu Changqing jauh melebihi apa yang dipikirkan semua orang. Hanya dalam waktu dua bulan, semua bangunan yang selama ini berada di atas tanah itu telah dibebaskan dan proyeknya dimulai.

Su Qianci sangat sibuk selama masa ini dan perutnya menjadi semakin besar. Karena mengandung anak kembar, Su Qianci hampir tidak bisa berjalan di bulan ke delapan kehamilannya. Dia hanya menunggu waktu untuk melahirkan di rumah. Banyak hal dapat ditangani oleh Li Jinnan atau Cheng You di kantor. Jika mereka tidak bisa mengatasinya, keputusannya akan jatuh ke tangan Su Qianci.

Su Qianci dulu bekerja bersama Li Sicheng untuk sementara waktu. Dan dia juga mengetahui banyak hal yang akan terjadi sebelum waktunya. Grup Li terus bangkit dengan mantap. Karena perutnya yang sangat besar, Su Qianci meminta Shuang Yu untuk terus melindungi dirinya, dan Kapten Li memanggil Nanny Rong untuk merawat cucu mantunya itu.

Li Beixing jarang pulang ke rumah. Ketika pria itu pulang, dia segera mencari Su Qianci. Ketika Su Qianci membukakan pintu, wajah Li Beixing terlihat muram dan serius. Sepertinya dia sedang merasa bimbang. Dia memandang adik iparnya dan berkata, "Ada berita tentang Sicheng."

Mendengar kata-kata ini, Su Qianci terpana, dan kemudian dia meraih tangan kakak iparnya. "Sungguh? Di mana dia? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia terluka? Kenapa dia tidak kembali?"

Serangkaian pertanyaan ini membuat hati Li Beixing bergetar. Dia menyerahkan berkasnya kepada Su Qianci dan berkata, "Kau harus siap secara mental. Luka pria itu sangat serius dan dia pergi ke Rumah Sakit Ketiga Kotaraja untuk perawatan, tetapi orang ini hanya diduga sebagai Li Sicheng. Dan tidak ada barang bukti langsung yang dapat membuktikan bahwa orang ini adalah Li Sicheng."

Su Qianci mengambil berkas itu dan seketika melihat sebuah foto berwarna. Orang di dalam foto itu sedang duduk di sebuah kursi roda, seluruh tubuhnya dibalut perban dan hanya menunjukkan sepasang mata, sosoknya dan wajahnya tidak terlihat dengan jelas.

"Waktu ketika orang itu dirawat di rumah sakit bertepatan dengan waktu menghilangnya Sicheng. Usia mereka hampir sama, tetapi dia dirawat sebagai pasien tak dikenal. Ada seseorang yang tak diketahui identitasnya yang telah membantu orang ini membayar biaya pengobatan tetapi tidak pernah menunjukkan diri." Su Qianci melihat foto itu dan tetap diam. "Setelah lebih dari sebulan dirawat di rumah sakit, kondisi orang itu sedikit lebih baik dan boleh pulang dari rumah sakit. Karena dia sudah membayar biaya pengobatannya, pihak rumah sakit tidak mencoba untuk menahannya. Aku sudah memerintahkan orangku untuk memeriksa rekaman kamera pengintai, tetapi aku tidak menemukan rekaman video orang ini. Sepertinya dia telah menghilang ditelan bumi. "

Wajah Su Qianci menjadi pucat dan semakin pucat. Sambil menyentuh perutnya, dia mengerutkan keningnya.

Li Beixing menatap adik iparnya itu dan melanjutkan, "Aku tidak berpikir bahwa orang ini adalah Li Sicheng, jika dia adalah adikku, dia akan kembali. Saat ini, hanya orang ini yang sesuai dengan kondisi Li Sicheng. Aku masih menyelidiki latar belakang dan keberadaannya, tapi yang pasti adalah Sicheng jelas masih hidup."

Su Qianci mengerutkan keningnya, dan memegang kusen pintu. "Kakak ipar, perutku sakit …."

Ekspresi wajah Li Beixing berubah dan dia berteriak, "Nanny Rong! Shuang Yu!"