Chapter 149 Kesetiaan

Ternyata karena itu, pantas saja

mereka sangat dekat.

Dokter Harun dan Criss yang

ternyata suami Leela adalah saudara sepupu. Sejak kuliah mereka sudah tinggal

bersama. Hubungan keduanya sangat dekat, bahkan karena dekatnya mereka berdua

nyaris memiliki karakter yang hampir sama. Jenaka dan mudah menghidupkan

suasana. Sangat gampang bergaul, bahkan cap playboy tidak lepas dari mereka.

Karena saking mudahnya mereka berteman dengan lawan jenis mereka.

Sudah ada di dalam mobil yang

melaju. Leela berbagi kisah kedekatannya dengan dokter Harun. Setelahnya Daniah

kembali menyandarkan kepalanya di kaca mobil. Dia masih terlihat sedikit cemas.

Kondisi tubuhnya normal dan tidak perlu ada yang dikuatirkan. Dampak konsumsi

pil kontrasepsi dapat di minimalisir dengan pola hidup sehat. Dokter akan

mengirimkan obat dan panduan konsumsi sehat ke rumah. Membuat Daniah malah

merasa kepikiran.

Apa benar yang dibilang dokter

tadi, bahwa semua baik-baik saja.

Tiba-tiba sesal itu bertubi mendatanginya.

Bagaimana dia bisa dengan nekadnya minum pil kontrasepsi. Tapi diapun tidak

bisa menyalahkan dirinya, posisinya dulu ada dalam keadaaan dia tidak punya

pilihan selain melakukan itu. Siapa yang bisa menebak, kalau perasaannya

ataupun tuan Saga bisa berbalik seperti sekarang. Dulu, dia bahkan tidak pernah

sekedar memprediksi atau menduga hubungannya dengan tuan Saga. Selain kata

perpisahan dan perceraian.

“ Nona.”

Daniah masih melabuhkan pikirannya

mengingat kebodohannya dengan pil kontrasepsi yang pernah dia minum.

“ Nona.” Leela mengulang

pangilannya, karena melihat Daniah termenung sedari tadi.

“ Eh ia, Leela kenapa?”

terperanjak, menatap Leela. Memperbaiki posisi duduknya.

Aku pasti melamun lagi.

“ Apa yang nona pikirkan? Apa nona

gelisah karena hasil pemeriksaan dokter tadi?” Leela dengan mudahnya membaca

pikiran Daniah.

Aaaaa, kenapa aku mudah ditebak

begini si, bahkan Leela pun tahu.

Daniah melirik sekilas Leela yang

masih fokus mengemudi.

Apa kesaktiannya membaca pikiran

selevel dengan sekertaris Han.

“ Nona, kenapa nona diam lagi? Kalau

nona cemas karena hasil pemeriksaan tadi, tidak ada yang perlu nona cemaskan.

Semua baik-baik saja. Tuan muda juga akan mendapat salinan pemeriksaan tadi,

jadi dokter tidak mungkin membuat hasil laporan yang hanya akan menenangkan

nona.” Ucapan Leela sangat melegakan.

“ Begitu ya?” ntah kenapa seperti

ada semilir angin yang menerbangkan rambutnya, dia merasa sedikit lega.

“ Leela.” Daniah agak sedikit ragu.

“ Ia nona?”

“ Tapi janji, ini rahasia antara

kita ya. Aku hanya ingin bicara dengan sesama perempuan, untuk membuatku

tenang. Kamu juga bisa menceritakan pengalamanmu dengan suamimu seperti apa.

ya, sekedar perbandingan hubunganku dengan tuan Saga.” Intinya Daniah hanya

ingin berbagi rahasia. Daniah ingin bercerita tentang dirinya, tapi dia juga

ingin tahu sesuatu tentang Leela.

“ Tuan muda tidak bisa dibandingkan

dengan suami saya nona. Criss terlalu hina untuk dibandingkan dengan tuan

muda.” Leela menjawab dengan lugas, sama sekali tidak merasa bersalah dengan

kalimatnya.

Daniah tertawa mendengarnya, tapi

dia memukul bahu Leela untuk tidak mengatakan hal seperti itu. Apalagi mengenai

suaminya sendiri.

Dan akhirnya satu persatu ketakutan

itu dia utarakan. Mengenai perasaannya, mengenai hubungannya dengan Saga.

“ Aku mencintai tuan Saga dengan

tulus, bukan hanya sebatas dia suami yang harus aku cintai. Tapi karena aku

mencintainya aku merasa bahagia bersamanya.” Mengambil jeda dengan bernafas

dalam. “ Namun, terkadang aku masih takut. Bagaimanapun dia adalah tuan Saga.”

Daniah bicara tanpa melihat leela, melihat keluar jendela dimana deretan gedung

berlarian meninggalkannya. Leela melajukan mobil dengan kecepatan sedang. “

Jika suatu hari nanti aku membuatnya marah, dia  akan membenciku atau berhenti mencintaiku.

Hingga akhirnya dia pergi dan meninggalkanku menangis sendirian. Sejujurnya aku

masih sangat takut itu terjadi.”

Daniah menoleh pada Leela, gadis

itu mendengarkan tanpa menyela sedikitpun.

“ Hingga terkadang, aku masih takut

menunjukan perasaanku yang sebenarnya. Mengatakan aku mencintainya sesering

mungkin. Aku masih menahan diri untuk melakukan itu.”

Leela menepikan mobil, Daniah

memeriksa keadaan di luar mobil. Sepertinya mereka berhenti di sebuah tempat

makan.

“ Ahh, sudah waktunya makan siang

ya? Ternyata cukup lama ya kita di rumah sakit.” Pikirannya tiba-tiba

teralihkan.

“ Nona, saya akan memberi nona satu

rahasia tuan muda, sebagai hadiah perbisahan kita.” Lekat leela menatap Daniah.

“ Apa! perpisahan? Memang Leela mau

berhenti.” Tiba-tiba nada suara Daniah terdengar sedih. Dia sudah cukup akrab

dengan Leela. Walaupun terkadang gadis itu menyebalkan kalau versi sekertaris Hannya

kambuh, tapi dia tetap jadi orang menyenangkan yang diajak bicara. Terlebih

saat Daniah melihat sifat lucu dan mengemaskan Leela dan dokter Harun tadi.

“ Tuan muda ingin saya kembali ke

perusahaan.”

“ Aaa benar, bagaimanapun Leela

tetap harus kembali keperusahaan. Walaupun agak sedih, tapi aku senang kok.

Sungguh.” Daniah menepuk bahu Leela.

Jadi, kalau Leela berhenti, aku

bisa membawa mobilku sendiri.

Sekarang rasa bersalah itu berganti

perasaan bahagia, dengan kemungkinan yang muncul dipikirannya.

“ Tadi rahasia apa yang mau Leela

bagi tentang tuan Saga.” Ingatannya tersadar kembali, pada pembicaraan awal.

Antusiasnya mengebu. Rahasia tuan Saga dan rahasia sekertaris Han, adalah dua

misteri di muka bumi ini yang membuat Daniah sangat penasaran.

“ Sebaiknya nona makan dulu.” Menunjuk

pintu restoran.

“ Tidak, katakan sekarang.”

Mencegah Leela yang sudah mau turun dari mobil. Bagaimana mungkin dia menunda

terbongkarnya sebuah kotak misteri hanya karena makan siang. Leelapun mengalah

saat melihat sorot mata Daniah yang berbinar karena sangat penasaran.

“ Semua ketakutan nona itu tidak

beralasan. Kalau nona berfikir tuan muda laki-laki yang mudah berpaling

hatinya. Nona salah besar. Tuan muda tipe laki-laki yang setia dengan

perasaannya.” Leela mengatakannya dengan sangat yakin.

Daniah terigat tentang Helen,

bagaimana hubungan yang terjalin antara mereka, sesunguhnya sudah menjadi bukti

bagaimana setianya tuan Saga.

“  Saya tidak hanya mengatakannya karena dia

adalah tuan muda. Tapi saya punya bukti nyata untuk itu. Apa nona mau

mendengarnya?” Daniah mengangukan kepalanya kuat. “ Saat saya mau menikah, saya

dan Criss datang menemui tuan muda. Saat itu dia menentang pernikahan kami.”

“ Kenapa?”  suara Daniah terdengar sedih, bersimpati.

cih, memang apa hak dia

melarang-larang begitu yang langsung muncul dipikiran Daniah. Lagian kenapa

harus minta izin pada tuan Saga segala.

“ Saya dan keluarga saya banyak

berhutang budi pada kebaikan tuan muda nona. Jadi saya datang padanya untuk

meminta restu.” Menjawab pertanyaan yang hanya di sampaikan lewat sorot mata

Daniah. “ Karena sifat Criss yang terkenal playboy dia menentang hubungan kami.

Tuan muda juga mengenal dekat Criss karena dia saudara dokter Harun.”

Begitu ya. Memang si, yang kudengar

tuan Saga memang sangat setia. Rumor tentang kehidupannya dengan para wanita

sungguh mengelikan. Daniah merasa bisa tertawa terbahak sekarang, kalau

mengingat bagaimana penilaian yang ia berikan. Karena rumor tidak jelas itu.

“ Tapi, saya berhasil meyakinkan

tuan muda kalau perasaan kami terikat satu sama lain. Akhirya setelah hampir

satu bulan kami berusaha meyakinkan tuan muda, dia memberi kami restu dan kami

akhirnya menikah.” Terdengar Leela menghela nafas. “Tapi yang ditakutkan tuan

muda ternyata benar, beberapa waktu setelah kami menikah Criss kedapatan

selingkuh dengan salah satu pegawai di kantornya.”

Daniah ikut merasa kesal

mendengarnya. Dia jadi ingin bertemu Criss.

“ Tuan muda selalu mengatakan,

kesetiaan adalah kehormatan diri yang harus dijaga. Dan saya percaya itu. “

Kesetiaan adalah pondasi dari sebuah hubungan. Menjalin sebuah ikatan mungkin

jauh lebih gampang daripada menjaganya. Baik itu yang hanya sekedar pacaran

ataupun menikah.

“ Lalu apa yang terjadi?”

Penasaran, seingat Daniah saat tadi bertengkar dengan dokter Harun leela

membela suaminya. berarti hubungan mereka sudah baik-baik saja.

“ Tuan muda marah besar, mungkin Criss

bisa mati kalau saya tidak memohon waktu itu. Dia benar-benar menghajar Criss dengan tangannya sendiri.  Saya masih ingat apa yang tuan

muda katakan. Maaf leela seharusnya aku tidak merestui pernikahan kalian, kau

terlalu berharga untuk laki-laki pecundang seperti Criss.” Leela ingat kejadian

itu. Untuk pertama kalinya, Saga menyentuh tangannya dan mengengam tangannya erat.

Dia minta maaf karena merestui pernikahan.

“ Sekarang bagaimana hubunganmu

dengan Criss?”

“ Kami sudah baik-baik saja

sekarang. Criss sudah berubah, karena itu saya menerimanya lagi.”

“ Apa dia benar-benar berubah?”

Daniah merasa tidak terlalu yakin.

“ Setelah melewati hukuman dari

tuan muda selama setahun, saya rasa Criss benar-benar kapok nona.”

Hah! Benar, aku bahkan melihat dia

memberi hukuman tegas pada pamannya. Tidak bisa kubayangkan apa yang harus

dijalani Criss selama setahun penuh itu.

“ Jadi nona, percayalah pada tuan

muda. Hiduplah dengan bahagia di samping tuan muda.”

“ leela.”

Benar, kenapa aku masih takut dan ragu.

bersambung