Chapter 106 Danau Hijau (Part 1)

Hari ini akan menjadi hari

bersejarah bagi kota dan warganya. Hari di mana mereka mendapatkan hadiah

sebuah tempat wisata kota gratis dari perusahaan ternama Antarna Group. Hadiah

yang sudah dinantikan oleh seluruh warga kota. Mereka berbondong-bondong menuju

tempat ini dengan suka cita dan gembira. Mereka terlihat datang dengan

rombongan. Ada yang memakai sepedah motor, ada pula yang berkendara mengunakan

mobil. Tidak ada yang terlihat di wajah mereka selain kegembiraan.

Inilah danau hijau.

Taman dan danau di tengah kota,

yang menyatu dan saling melengkapi. Tempat ini akan menjadi ikon wisata

keluarga. Slogan utama terbentang besar di belakang panggung “ matahari terbit

nan indah danau hijau, nikmatilah seluruh warga kota bersama orang yang kalian

sayangi.” bisa di lihat dari jalan raya sekalipun. Bendera-bendera bertuliskan

Antarna Group mengelilingi danau dan setiap sudut taman. Menunjukan kepada

masyarakat, siapa yang paling berjasa, menyulap danau hijau menjadi tempat

seindah ini.

Sebuah tv LCD sebesar papan reklame

yang ada di pusat kota terpasang kokoh di sudut taman, saat ini sedang memutar

film dokumentasi perjalanan perubahan danau hijau. Yang awalnya hanya semak dan

kubangan air, kini sudah berganti rupa. Dahulu ketika masih menjadi tempat tak

terurus danau hijau memang sudah mendapati anugrah dari alam. Tempat itu memang

sudah indah pada awalnya. Foto-foto pada saat pembangunan bergantian tanyang

dalam slide-slide yang mengundang decak kagum. Profil perusahaan juga tayang

dalam slide-slide berikutnya. Kedepannya layar tv besar itu akan di pakai

Antarna Group sebagai papan iklan mereka.

Jalan di sekitar danau hijau di

tutup untuk mencegah terjadinya kemacetan. Orang-orang yang beramai-ramai

datang untuk menjadi saksi peresmian acara harus parkir kendaraan di area

tertentu yang sudah di tunjuk, dan berjalan kaki menuju lokasi. Hanya kendaraan

para pejabat kota, dan undangan VVIP yang boleh masuk sampai ke area parkir danau

hijau.

Sebagai objek wisata keluarga,

danau hijau menyediakan fasilitas yang lengkap sebagai penunjangnya. Danau

indah yang tenang yang di kelilingi dengan taman yang sama menghijaunya, akan

ada arena bermain air, dan juga kapal-kapal kecil yang bisa dipakai bergiliran.

Area olahraga mini, area jogging. Tempat bermain anak. Tempat outbond.  Blok kuliner, yang bisa di pakai para pedagang

yang sudah terdaftar untuk berjualan. Semuanya lengkap. Tempat ini telah di

bangun kembali oleh Antarna Group sebagai sumbangan mereka bagi pembangunan

kota. Semua biaya pembangunan sekaligus peresmian di tanggung semua oleh

Antarna Group. Ini adalah bakti perusahaan bagi masyarakat kota yang di

cintainya. kedepannya tempat ini akan di kelola pemerintah kota.

Begitulah kalimat pembuka yang di

sampaikan oleh jurnalis media. Live tv beberapa stasiun tv nasional. Hari ini

hanya nama Antarna Group yang menjadi tranding di berbagai media sosial.

Siang ini cuaca cukup hangat,

walaun panas namun tidak terik menyengat. Kerumunan manusia sebenarnya yang

membuat suasana semakin panas. Tapi mereka tidak merasakan apapun. Hanya

wajah-wajah penuh tawa dan bahagia yang terlihat. Berkumpul dengan satu tujuan,

menjadi saksi dibukanya tempat wisata gratis bagi keluarga mereka nanti. Seribu

satu rencana bermunculan di kepala mereka. Menyusunnya dalam agenda wajib

minguan mereka. Liburan di danau hijau.

Tenda-tenda berjajar, kursi-kursi

tempat duduk sesuai dengan nama undangan. Barisan sofa yang ada di depan sudah

terisi  oleh para undangan VVIP. Para

pejabat kota, petinggi perusahaan-perusahaan besar, artis. Orang-orang penting

yang meluangkan waktunya untuk perayaan hari ini. Dan masih ada satu tempat

kosong bagi tamu kehormatan hari ini tentunya.

Tepuk tangan membahana dari seluruh

penjuru taman. Masyarakat biasa yang berjubel di luar garis pembatas terlihat

bersorak senang ketika pembawa acara naik ke podium. Mereka membuka acara

dengan sangat lihai, dengan kalimat berbusa, memuji semua orang yang terlibat

dalam pembangunan danau hijau. Satu persatu pejabat penting naik ke podium

memberikan sambutannya. Semua kamera tv siap siaga di posisi mereka. Setelah

acara seremonial berlangsung giliran artis-artis yang naik podium untuk

menghibur. Ini yang jauh lebih di tunggu, hiburan rakyat yang bisa menyentuh

seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, sebuah mobil dengan

pengawalan ketat memasuki jalan menuju danau hijau yang sudah ditutup. Saat

tahu siapa yang datang, para pengawal menarik tanda jalan ditutup. Mengangukan

kepala mereka saat mobil melintas dengan pelan. Mobil berjalan sangat perlahan

karena suasana ramai dan hiruk pikuk pejalan kaki. Para pengawal yang mengiring

mereka menyibak jalan.

Dialah tamu kehormatan hari ini.

Saga Rahardian  di dalam mobil, memandang

kerumunan manusia yang sudah di temuinya dari sepanjang pintu masuk menuju

danau hijau. Orang-orang yang ingin melihat secara langsung taman kota mereka

di resmikan.

“ Anda pasti merasa tidak nyaman.

Maafkan saya tuan muda.” Han seperti biasa selalu merasa bersalah kalau ada

sekecil saja hal yang membuat Saga tidak nyaman.

“ Sudahlah, toh aku memang harus

meresmikan tempat inikan. Tadinya aku berfikir seperti itu, tapi setelah sampai

di sini perasaanku berubah. Aku senang.” Saga menyentuh kaca jendela, melihat

lalu lalang manusia. “ Mereka terlihat bahagia sekali ya. Padahal yang kita

berikan hanya sekedar tempat mereka bisa liburan.” Anak-anak berlarian mengejar

orang tua mereka. Sekali lagi dia menyentuh jendela, seperti ingin merasai tawa

mereka.

“ Han.”

“ Ia tuan muda.”

“ Bukankah mereka terlihat keren. Apa

aku juga akan terlihat keren bersama Daniah nanti dengan anak-anak kami.”

Anak, What! Tuan Saga bicara anak.

“ Tentu saja, anda dan nona Daniah

akan menjadi orang tua yang paling keren di dunia.”

Tunggu, sejak kapan dia mulai

memikirkan tentang anak. Ya, aku tahu, mereka sudah saling mencintai, walaupun

tidak ada yang mengakui. Tapi perkara anakkan berbeda. Sial! Kenapa perasaanku

tidak nyaman begini.

Han bangun dari pikirannya tentang

anak yang diinginkan tuan Saga.

“ Han bagaimana makanan, sepertinya

yang datang sangat ramai. Kalian sudah mengantisipasi inikan.” Dia sendiri

tidak bisa memperkirakan berapa jumlah orang yang datang pada hari ini.

“ Semua sudah siap tuan muda. Ada 40

titik pembagian makanan dan minuman sepanjang jalan yang kita lewati tadi. Satuan

pengamanan dan relawan sudah mengantisipasi semuanya.”

“ Baguslah, pastikan tidak ada yang

pulang dengan perut lapar setelah acara peresmian selesai.” memandang keramaian di luar sana.

“ Baik tuan muda.”

Mobil sebentar lagi sampai diarea

parkir.

“ Satu lagi, gandakan bonus untuk

bagian kebersihan. Aku ingin mereka menyelesaikan urusan sampah malam ini. Besok

saat Daniah lewat jalan ini, aku ingin semuanya normal.”

“ Baik tuan muda.”

Bagaimana anda bisa memikirkan hal

beginian sekarang tuan muda.

Han menghentikan mobilnya. Para

pengawal mengambil posisi mereka masing-masing.

Informasi kedatangannya membuat

beberapa orang meninggalkan kursi mereka untuk menyambut kedatangan tamu

kehormatan.

Saat Han turun dari mobil pertama,

satuan pengaman yang tadi bersiaga langsung mendekat. Begitu pula para pejabat

dan petinggi yang terlibat dengan peresmian danau hijau. Mereka mengambil

posisi, berusaha mendapatkan tempat terbaik agar bisa satu frame dengan

presiden Antarna Group. Saga keluar dari kendaraaannya. Mengancingkan jasnya.

Lalu berjalan menuju para petinggi yang menundukan kepalanya menyapa. Sorot

kamera tv sudah fokus padanya sejak dia keluar dari dalam mobil.

“ Selamat datang tuan.” Isyarat

tangan Han sudah mereka pahami sebagai himbauan untuk menjaga jarak. Mereka

mundur dengan teratur. “ Silahkan tuan.” Mempersilahkan Saga menuju tempat

duduk yang sudah di siapkan.

Saga berdiri diam sebentar sebelum

menuju tempat duduknya. Semua langkahnya tersorot kamera dengan jelas. Karena

dialah tokoh utama hari ini. Mereka terlihat tampak bingung, kenapa sampai Saga

menghentikan langkahnya. Saling pandang, apa mereka melakukan kesalahan dalam

letak tempat duduk, apa tempat duduknya terlihat tidak nyaman. Tapi jelas-jelas

mereka sudah melakukan semua yang di instruksikan oleh sekertarisnya.

Apa yang dilakukan wanita itu di

sini?

Saga melirik Han? Tidak mungkin Han

tidak tahu kalau dia ada di sini. kenapa sampai dia membiarkan wanita itu di

sini. sial Han punya rencana apa. Gumamnya dengan kesal.

Sesaat setelah terdiam, dia

berhasil menguasai dirinya. Berjalan lagi diikuti sorot kamera yang bahkan

mengabadikan sekecil apapun reaksinya. Dan sepertinya wajah jengahnya pun

tertangkap kamera, walaupun dalam sekejap dia sudah berhasil memasang wajah

sedikit bersahabat.

Helen duduk di sampingnya dengan wajah penuh kemenangan, senyum seindah matahari terbit di danau hijau.

BERSAMBUNG