Chapter 88 Ingin di puji

“ Noah!” Suara tidak asing ini.

Daniah terperanjak kaget, ketika sebuah tangan melingkar di bahunya. Walaupun

terkejut tapi dia tidak bisa bergerak. Tangan Saga menekan bahunya. Sendoknya

jatuh berdenting. “ Kenapa kau selalu tertarik dengan wanitaku.” Mengecup pipi

kiri Daniah.  Sekarang pipi mereka

menempel. Saga bersandar di bahu Daniah. “ Kalian sedang makan siang. Apa

makanannya enak?” Tapi kata-latanya terdengar tidak senang, walaupun dia

mengucapkannya sambil tersenyum.

“ Sayang.” Mulut Daniah tertahan,

karena sorot mata Saga menghujamnya dengan sorot mata kesal. Saat dia

menolehkan kepala. Dibiarkannya laki-laki itu mencium pipinya lagi. Sekarang

dia menggigit telinganya. Daniah melihat Noah yang terkejut melihat kelakuan Saga padanya, sampai dia

menjatuhkan sendoknya.

Kenapa jadi begini si, seperti aku

ketahuan sedang sedang selingkuh.

“ Habis kau nanti.” Bisik Saga di

telingan Daniah, membuat gadis itu membisu seketika. “ Apa yang kau lakukan di

sini?” sekarang sudah beralih, matanya dan sorot menakutkan itu sudah beralih

pada Noah. Dia duduk di kursi yang diletakan sekertaris Han. “Kalau alasanmu

tidak jelas aku bisa benar-benar marah lho.” Bibirnya tersenyum, tapi nadanya

sudah mengancam.

Glek. Noah menelan ludah.

“ kami tidak sengaja.”belum selesai

Noah bicara, Daniah sudah meraba gelagat laki-laki itu akan berbohong.

“ Noah  meminta bertemu untuk membahas  tentang Helen.”

Jangan berbohong, dia tahu semuanya.

Sekertaris di sampingnya ini tahu semuanya. Kalau kau ketahuan berbohong yang

habis itu aku nanti.

Daniah mengatakan dengan suara tegas, berharap

tidak ada kesalahpahaman. Tapi sepertinya dia salah, kata-katanya bukan hanya

membuat Saga kesal tapi juga sekertarisnya.

Kenapa kau ikutan marah begitu si.

Tolong kami sekarang. Aku dan Noah benar-benar tidak melakukan apapun.

Cih, bereskan urusan anda sendiri

nona. Begitu arti sorot mata Han. Apalagi dia tersenyum tipis menikmati

kepanikan Daniah.

“ Apa yang kau rencanakan?

Mendekati Daniah setelah gagal memohon padaku.”Saga mencengkram kerah baju

Noah. Daniah terpenjak, ingin melerai. Tapi saat dia melihat Han meggelengkan

kepalanya pelan dia menarik tangannya lagi. Tidak berani ikut campur. “ Jawab

dengan benar kalau tidak mau kuhajar.”

“ Tunggu Saga, ini tidak seperti

itu yang kamu bayangkan.” Saga melepaskan tangannya.

“ Katakan!” sekarang pandangan Saga

beralih pada Daniah, gadis itu terperanjak kaget. Apalagi saat Saga meraih

sendok dan menyuapinya. “ Buka mulutmu!” walaupun mengatakan dengan suara pelan

tapi sudah terdengar seperti ancaman. Habis kau kalau tidak mau kusuapi. Daniah

membuka mulutnya, mengunyah makanan yang disuapi Saga. Menelanya.

Kenapa makanan ini jadi tidak enak

si.

“ Noah!” Saga berteriak karena Noah

yang terdiam membeku.

“ Maafkan aku, aku  hanya sedang terpesona pada hubungan kalian

yang terlihat serasi ini. Haha.”

Daniah mendelik, bisa-bisanya

melucu di situasi semacam ini.

“ Helen ingin aku biacara dengan

istrimu dan memastikan bagaimana perasaan Daniah padamu itu saja. Dia belum mau

menyerah sebelum yakin kalau kalian benar-benar saling menyukai.” Saga

meletakan sendoknya. Beralih memandang Noah.

“ Apa kau mau aku percaya itu?”

Glek, dia tahu, ya dia tahu aku

bohong. Sial!

“ Helen memintaku menceritakan pada

Daniah bagaimana hubungan kalian terjalin empat tahun lalu.”

Bahkan Noahpun takut pada tuan

Saga, apalagi aku yang secuil debu ini. Dia langsung berkata jujur hanya karena di

gertak begitu.

“ Dan aku sudah mengatakan semua

yang aku tahu tentang hubungan kalian.” Sorot mata Saga masih meengancam. “ Dan

ajaibnya Daniah tidak terpengaruh dengan kata-kataku, karena ternyata dia sudah

tahu.”

Apa kenapa bawa-bawa aku. “ Sayang,

jen kemarin sudah menceritakan padaku.” Saga menyentuh bibir Daniah. Membuat

gadis itu tak melanjutkan kalimatnya.

“ Baiklah. Undang kami makan malam.

Aku juga ingin bertemu pacarmu.” Saga sepertinya percaya dan menerima penjelasan Noah.

“ Apa! Kenapa tiba-tiba?” Panik.

“ Kau tidak berfikir aku akan

melepaskanmu semudah itukan. Kau diam-diam makan bersama dengan istriku begini,

aku tidak menghajarmu itu sudah keberuntungan untuk mu. Han.” Saga mendongak.

“ Ia tuan muda.”

“ Atur jadwal makan malam bersama Noah

minggu ini.”

“ Baik tuan muda.”

Kenapa dia memaksa orang

mengundangnya begini.

“ Ayo pergi.” Menarik tangan

Daniah. “ Kamu bayar semuanya.” Menunjuk wajah Noah yang kecut, tapi tidak bisa

berbuat apa-apa. Memang dia yang salah di sini.

“ Baik-baik aku yang bayar.”

Keluar dari kafe, saga menarik

tangan Daiah mengikutinya. Gadis itu setengah berlari mengikuti irama langkah Saga.

“ Sayang, aku bawa mobil.”

Aku bisa habis kalau pergi satu

mobil dengannyakan. Dia sudah sekesal itu tadi.

“ Han, suruh orang mengambil mobil

Daniah. Berikan kuncimu pada Han!” tidak bisa menolak, mengambil kunci dalam

tas lalu menyerahkannya.

Setelah itu Saga sudah mendorongnya

masuk kedalam mobil. Sekertaris Han hanya masuk, menghidupkan mobil dan Ac lalu

dia keluar dan menutup pintu lagi.

Hei, kau mau kemana? Kenapa kau

tahu sekali apa yang dimau tuanmu si, dia bahkan tidak bicara apa-apa.

“ Kenapa? Kau takut, kau tahu apa

kesalahanmu hari ini.” Sudah tahu kepanikan Daniah yang mencari pertolongan

melalui keberadaan sekertaris Han.

“ Sayang.” Meraih tangan Saga. “

Kami hanya bicara. aku dan Noah.”

“ Bicara! Kalau bukan Noah aku bisa

mentoleransinya. Tapi ini Noah. Dan apa ini!” Saga mencengkram Dagu daniah “

Kau bahkan berdandan untuk bertemu dengannya, kau mengikat rambutmu lebih rapi.

Kenapa?”

Bukan begitu, ini bukan karena

Noah.

“ Kau mau membuatku benar-benar

marah” menghempaskan tubuh Daniah.

“ Tidak sayang, aku baru pulang

dari kelas make up lalu Noah menelfon dan minta bertemu.” Daniah mencari-cari

di luar mobil, keberadaan sekertaris Han. Makhluk itu pasti tahu jadwalnyakan.

Tapi yang dicari menghilang di telan bumi.

“ Jadi, kau ikut kursus makeup hari

ini karena mau bertemu Noah!”

Ini gimana si menjelaskannya.

“ Bukan sayang, hari ini memang

jadwal saya sekolah makeup. Dan kebetulan setelah pulang saya bertemu Noah. Ini

bukan untuk Noah, saya makeup bukan buat Noah.” Daniah kehabisan ide. Menjelaskan pada Saga yang sedang bahagia saja bukan hal mudag, apalagi ini, saat dia sudah gusar begini. Lalu

tiba-tiba hal gila muncul di kepalanya. Dia memeluk Saga yang masih gusar di

depannya. “Saya berdandan begini untuk anda. Saya ingin menunjukannya pada

anda.”

“ Kau bahkan sudah berani memelukku

tanpa izin ya.” Walaupun begitu Daniah tidak mau melepaskan. ia tetap memeluk tubuh Saga. Karena Saga tidak menolak dengan tubuhnya.

“ Saya ingin dipuji cantik oleh

anda.”

Saga tergelak keras, mendorong tubuh

Daniah.

“ Memang kamu secantik apa sampai

pantas di puji.” Tapi kata-katanya tidak sejalan dengan tindakannya. Dia mengangkat

Dagu Daniah dan melumat bibir lembut gadis itu. Semakin dalam, sampai tubuh

Daniah terdorong terbaring di kursi mobil. “ Apa kau mau aku memujimu." Daniah menganggukan kepala. Saga tertawa. Lalu menarik pakaian Daniah.

Aku memujimu melalui tindakan nyata bukan kata-kata.

Jeglek! pintu mobil terbuka.

Bagaimana kau tahu kalau kami sudah selesai di sini!

Daniah merapikan rambutnya, sekarang dia sudah mengenakan jas yang dipakai Saga. Saat melihat rambut istrinya berantakan Saga menariknya, menyelipkan dibelakang telinga. mencium rambut itu lembut.

" katakan!"

" Apa?" Jangan minta yang aneh-aneh lagi.

" Katakan kau mencintaiku."

Tidak mau! kau mau pamer pada siapa!

Air muka Saga langsung berubah kesal saat Daniah memilih menggigit bibir bukannya bicara. Akhirnya Daniah pun menyerah, dia yang waras yang harus mengalah. begitu pikirnya.

" Aku mencintaimu sayang." Memeluk Saga di sampingnya, membenamkan wajah di dada Saga. Puas! puas sekarang.

" Kau dengar itu Han." Saga tergelak sambil mencium kepala Daniah yang terbenam di dadanya.

" Ia tuan muda saya mendengarnya. "

Pamer. Han

Pamer. Daniah

BERSAMBUNG