Chapter 394 episode 393 (S2)

Ponsel Kevin berdering, pria itu langsung mengangkat ponselnya.

" Ya halo, ok." Kemudian panggilan terputus.

" Tuan, rombongan alpha corporate sudah menuju kesini. Dalam beberapa menit mereka akan sampai." Ucap Kevin.

" Baiklah, siapa yang menyambut mereka di loby." Tanya Ziko.

" Saya dan Koko tuan." Ucap Kevin.

" Baiklah kamu sambut mereka di depan. Aku akan menunggu mereka disini." Ucap Ziko. Kevin pergi ke loby bersama dengan Koko dan Ziko menunggu di dalam meeting room.

Ziko kembali menghubungi istrinya.

" Kamu di mana?"

" Aku sedang menyetir."

" Jam berapa kamu bisa datang kesini." Tanya Ziko.

" Aku lagi menuju ke kantormu. Apa perusahaan alpha sudah datang."

" Hampir." Ucap Ziko.

" Hampir? Hampir apa?"

" Hampir sampai."

" Ya sudah kamu sambut saja mereka. Nanti kalau sudah sampai, aku langsung menemuimu." Ucap Zira.

Ziko menutup panggilannya, karena Kevin sudah membuka pintu meeting room dan di belakangnya ada rombongan dari perusahaan Alpha. Total rombongan itu ada tujuh orang dua wanita dan lima pria. Kevin menghampiri bosnya.

" Tuan, ini alpha corporate." Ucap Kevin.

Ziko memperhatikan penampilan dari tim alpha corporate, yang mana semuanya mengenakan pakaian berwarna hitam. Untuk pria mengenakan setelan jas berwarna hitam. Begitupun dengan yang wanita mengenakan seragam berwarna hitam hanya di bedakan bagian bawahnya. Wanita mengenakan rok di atas lutut yang super ketat, sehingga membentuk tubuh mereka. Dan semuanya memakai kaca mata hitam.

" Vin, kenapa penampilan mereka semuanya seperti ini. Apa mereka lagi iklan kaca mata." Bisik Ziko.

" Please, sit down." Ucap Kevin.

" Itu yang saya pikirkan dari tadi. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan kaca mata hitam. Seperti mau ke pemakaman." Bisik Kevin.

" Good afternoon." Sapa Ziko kepada semuanya.

Semua tim alpha hanya menganggukkan kepalanya, tanpa mengeluarkan sepatah kata.

" Vin, kenapa mereka bisa kompak? Seperti grup kompang saja." Ucap Ziko

" Yang mana ceo nya." Tanya Ziko.

" Enggak tau tuan. Saya belum bertanya, tadi ketika mereka sampai langsung saya bawa kesini." Ucap Kevin

" Mungkin di antara dua wanita itu." Ucap Ziko.

" Kenapa bisa seperti itu." Bisik Kevin.

" Coba kamu perhatikan, semua pria terlihat segan kepada kedua wanita itu." Ucap Ziko.

" Ya tuan, tapi di antara kedua wanita itu yang mana ceo nya." Tanya Kevin.

" Dari pada bingung kita tanya saja." Ucap Ziko.

" Hello, I'm Ziko the president director of Raharsya group (Halo, saya Ziko presiden direktur dari Raharsya grup)."

Dia mengulurkan tangannya kearah dua wanita bule itu. Tidak berapa lama ada seseorang masuk kedalam meeting room.

" Sorry aku terlambat." Ucap Zira.

Ziko menarik kembali tangannya dan melihat kedatangan istrinya. Zira menghampiri suaminya.

" Apa sudah dimulai." Tanya Zira.

" Belum." Ucap Ziko berbisik.

" This is my wife, she is also a businessman (Ini istriku, dia juga seorang pebisnis)." Ziko memperkenalkan Zira kepada tim alpha.

" Helo everyone." Ucap Zira sambil tersenyum ramah.

" Sayang kenapa mereka mengenakan kacamata hitam semua." Tanya Zira.

" Mungkin mereka lagi sakit mata." Ucap Ziko.

Ziko duduk di tengah dan di apit oleh Kevin dan Zira. Sedangkan Koko sudah kembali bekerja.

" Who among you is the owner of Alpha Corporate (Siapa di antara kalian pemilik dari alpha corporate)." Tanya Kevin.

Semua tim alpha tidak menjawab mereka serentak membuka kaca mata hitamnya.

" Wah, aku seperti berada di dalam film the matrix." Ucap Zira.

Ada pemandangan yang aneh. Ketika tim alpha membuka kaca matanya wajah mereka terlihat satu persatu. Dan ada sosok wanita yang mereka kenal.

" Katherene." Ucap Ziko dan Kevin serentak. Mereka kaget melihat modelnya Zira ada di dalam tim alpha.

Tapi Ziko dan Kevin menoleh kearah Zira.

" Hey, kenapa kalian semua melihat kearah ku." Ucap Zira.

Ziko dan Kevin melihat ke tim Alpha lagi.

" Perkenalkan ini adalah tim saya yang bekerja di alpha corporate. Katherene memperkenalkan satu persatu timnya, dari nama sampai posisi yang di jabat mereka di jelaskan Katherene.

" Baiklah langsung saja. Tanpa perlu basa basi kami akan menanamkan saham kami di perusahaan anda sebesar lima puluh persen." Ucap Katherene.

" Apa! Ucap Ziko dan Kevin bersamaan.

Itu merupakan nilai persentase yang besar. Biasanya para investor hanya menamankan saham mereka di perusahaan Ziko paling besar hanya dua puluh persen dan hari ini merupakan rekor baru untuk mereka. Di mana alpha corporate menaruh kepercayaan kepada perusahaan Ziko.

Nilai yang sungguh fantastis buat mereka.

Kevin langsung mempersiapkan kontrak kerjasama. Kontrak kerjasama itu pertama kali di tanda tangani Ziko kemudian di serahkan di hadapan Katherene.

Mereka menunggu Katherene menandatangani surat perjanjian kontrak kerjasama. Wanita indo bule itu menyerahkan kepada wanita di sebelahnya. Wanita di sebelahnya membaca isi kontak kerjasama, setelah cukup yakin dengan isi perjanjian itu wanita tadi menyerahkan kembali kepada Katherene sambil menganggukkan kepalanya.

Ziko dan Kevin yang menyaksikan itu harap-harap cemas. Ada rasa khawatir kalau isi kontrak kerjasama itu tidak sesuai dengan harapan alpha corporate. Entah kenapa keduanya merasa segan melihat Katherene berpenampilan seperti itu, sebenarnya di benak keduanya sudah penuh pertanyaan yang akan diajukan ke Zira. Tapi berhubung masih ada tim alpha, mereka masih menyimpan daftar pertanyaan itu.

Wanita yang di sebelah Katherene menyerahkan pena yang berwarna emas kepadanya. Di benak Ziko dan Kevin berpikir kalau wanita yang menyerahkan pena itu adalah asisten Katherene.

Katherene memegang pena emas itu kemudian membuka tutupnya. Dia memainkan penanya. Ziko dan Kevin menahan nafasnya, mereka merasa tegang ketika melihat Katherene melakukan hal itu. Tegang dan khawatir kalau-kalau wanita indo bule itu membatalkan kerjasamanya.

" Katherene apa ada masalah dengan penamu." Tanya Kevin.

Katheren menggelengkan kepalanya. Dia menarik kontrak itu dan menyerahkan kehadapan Zira.

" Apa yang kamu lakukan." Ucap Ziko bingung.

" Silahkan nona." Ucap Katherene menyerahkan penanya kepada Zira.

Zira langsung menadatangani surat itu.

" Loh kenapa kamu yang tanda tangan di situ." Ziko bingung.

" Sayang sekarang bukan waktunya bercanda." Ucap Ziko.

" Benar nona. Kalau anda butuh kertas untuk coret-coret saya bisa memberikannya kepada anda." Ucap Kevin.

Zira hanya tersenyum. Seorang pria yang duduk tidak jauh dari Katherene menyerahkan sebuah berkas kehadapan Ziko dan Kevin. Ketika membaca berkas itu, keduanya langsung membuka mulutnya lebar-lebar. Di dalam itu adalah surat-surat tentang kepemilikan alpha corporate dan di situ tertulis Amrin. Alpha adalah sebuah inisial dari huruf A yang berarti Amrin.

" Sayang aku menyerah ternyata kamu lebih hebat dariku." Ucap Ziko.

" Ah biasa aja." Ucap Zira merendah.

" Apa tuan tau siapa nona Zira sebenarnya." Ucap Katherene.

" Ya istriku." Ucap Ziko singkat.

" Iya tuan, dunia pun tau kalau nona Zira istri anda. Tapi apa anda pernah mengetahui siapa dan berapa kekayaannya." Ucap Katherene.

Ziko dan Kevin menggelengkan kepalanya.

" Nona Zira, adalah orang nomor lima terkaya di asia."

" Apa!" Ziko dan Kevin kaget. Ekspresi mereka sama yaitu mulutnya menganga dan matanya melotot. Yang di ucapkan Katherene membuat keduanya terkejut, jika keduanya ada sakit jantung pasti Ziko dan Kevin langsung gagal jantung.

" Like, komen dan vote yang banyak ya, terima kasih."

Ig. anita_rachman83