Chapter 380 episode 379 (S2)

Mereka sudah berada di atas kapal bersama dengan penjaga pantai Dodi dan Stefani. Keduanya mengarahkan hal-hal yang harus di perhatikan ketika menyelam. Dari peralatan menyelam, penyesuaian udara ketika di bawah laut, dan selalu dalam satu kelompok.

Mereka sudah memahami cara-caranya. Tinggal prakteknya yang harus di lakukan. Semua akan turun ke dasar laut ketika sudah sampai di posisi yang mereka inginkan. Stefani dan Dodi juga sudah memakai pakaian menyelam.

" Vin, walaupun dia memakai pakaian menyelam semangkanya masih menyembul." Ucap Ziko berbisik.

" Semangka?" Kevin bingung.

" Semangka Stefani." Ucap Ziko berbisik.

Zira menguping pembicaraan dua pria itu.

" Dasar pria genit, bisa-bisanya kalian membicarakan itu di atas laut." Gerutu Zira.

" Ah sayang, habis dia berada tepat di depan kita. Mana mungkin aku menolak vitamin pagi sepasang semangka." Ucap Ziko pelan sambil melirik kearah Stefani.

" Kalau dia semangka aku apa." Tanya Zira.

" Kamu jambu biji." Jawab Ziko.

" Apa! Jambu biji kecil amat." Gerutu Zira sambil memukul lengan suaminya.

" Aw sakit, itu pentilnya saja sayang." Ucap Ziko sambil merapatkan giginya.

Zira senang karena dadanya di bilang suaminya lebih besar dari punya Stefani.

" Vin, istriku ini enggak sadar diri, padahal pentilnya kecil sekecil kelereng." Ucap Ziko berbisik.

" Pentul sepeda maksud tuan." Tanya Kevin.

" Ah dasar kamu, terlalu tua untuk tidak tau istilah itu, makanya cepat nikah, biar tau istilah-istilahnya."

" Ya tuan, doakan saja saya segera menikah secepatnya.

Kapal sudah sampai di tempat yang mereka inginkan. Mereka semua turun ke dasar laut dengan menggunakan peralatan yang lengkap. Waktu mereka menyelam satu jam.

Di dasar laut pemandangannya lebih indah di bandingkan di atas. Banyak beraneka ragam ikan di sana. Zira menyempatkan berfoto dengan mahluk bersisik itu. Semua di abadikan mereka.Tertumbu karang yang masih sempurna karena belum terjamah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Tidak terasa waktu mereka di dasar laut sudah satu jam. Semuanya kembali keatas laut, dan melepaskan peralatannya ketika sudah di atas kapal.

Kapal sudah mengantarkan mereka kembali ke tepi pantai. Hari yang melelahkan buat mereka bertiga.

Tenaga mereka habis ketika berada di dasar laut, bukan karena peralatannya saja yang menguras tenaga tapi menyusuri dasar laut juga banyak menghabiskan tenaga. Mereka kembali ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya di sana. Karena nanti malam mereka ada acara terakhir yang di adakan di villa. Karena besoknya mereka harus kembali ke ibu kota untuk melanjutkan rutinitas yang padat.

Waktu terus berputar tak terasa waktu sudah jam tujuh malam. Semuanya sudah berkumpul di dalam villa. Tempat itu sudah di sulap pelayan menjadi tempat pesta yang mana sudah ada alat musik beserta penyanyinya, lampu yang kelap kelip sehingga menimbulkan kesan sedang berada di pub.

Semuanya datang mengenakan pakaian yang resmi, untuk para wanita mengenakan gaun dan untuk pria mengenakan setelan jas.

Menik terlihat cantik, dia datang dengan mengenakan halter dress, memiliki kerah yang melingkar di bagian leher dan tidak mempunyai lengan sehingga bahu dan bagian belakangnya terlihat. Zelin mengenaka A line dress, dress ini mempunyai bentuk seperti huruf A yang mana kecil di atas dan besar di bawah. Sehingga sangat cocok untuknya yang memiliki bagian belakang yang besar. Dia bisa menutupi dengan dress itu.

Sedangkan Zira mengenakan sheath dress, dress yang di kenakannya benar-benar memperlihatkan bentuk tubuhnya atau bisa di bilang pakaian super ketat. Ziko memperhatikan pakaian istrinya yang menunjukkan kesan seksi.

" Sayang kamu cantik sekali."

" Baru sadar kalau istrimu ini memang cantik dari orok." Ucap Zira lugas.

" Aku tau sayang ketika belum di cetak kamu pasti sudah sangat cantik, tapi aku risih dengan pandangan semua orang yang melihat tubuhmu."

" Sayang aku melakukan ini juga untukmu. Agar mata keranjang sampahmu tidak melihat semangka si Stefani." Ucap Zira ketus.

Ziko tersenyum kikkuk, pikirannya seperti terbaca oleh istrinya. Semua sudah berada di sana. Para wanita terlihat cantik dan seksi. Yang paliang seksi di antara semuanya adalah Zira, karena dia mengenakan pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuhnya dan yang kedua Stefani, wanita itu ketika mengenakan pakaian renang sudah membuat para pria mengences dan sekarang dia mengenakan pakaian yang tidak kalah seksi dari yang lainnya. Dia mengenakan mini dress yang panjangnya hanya sampai paha, dan bagian depannya sengaja di buat jatuh agar dadanya terlihat tumpah.

" Awas kalau kamu tidak berkedip." Ancam Zira.

" Bagaimana aku mau menolak melihatnya, dia saja host untuk acara kita. Dan coba kamu perhatikan, bukan aku saja yang tidak berkedip para pria semua melotot melihatnya." Ucap Ziko mencari pembelaan.

" Aku tidak perduli dengan yang lain, karena mereka bukan suamiku."

" Apa kamu cemburu." Tanya Ziko.

" Tentu aku cemburu. Kamu belum tau bagaimana seorang murid aquaman kalau cemburu. Aku bisa memeras ubi kayumu seperti memeras pakaian basah." Ucap Zira merapatkan giginya sambil memperagakan memeras pakaian.

Ziko langsung bergidik takut. Dia mencari aman untuk tidak menatap Stefani.

Musik terus di perdengarkan untuk memeriahkan acara itu. Dan musik berhenti ketika Stefani membuka acara tersebut.

" Selamat malam semuanya, saya dan Dodi sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sudah sudi datang ke villa ini dan mau terlibat dengan berbagai acara yang kami buat. Dan ini adalah malam terakhir kalian di sini. Kami berharap kita dapat berjumpa lagi di lain kesempatan." Ucap Stefani.

Stefani menyerahkan microphone kepada Dodi.

" Acara selanjutnya adalah permainan. Dimana permainan ini di beri kesempatan untuk semuanya mengatakan jujur kepada orang yang di pilihnya. Semuanya di harap berbaris, ini ada sebuah kaset dan isinya, tugas peserta hanya memutar kaset ini dan menutupnya kembali. Jika musik berhenti dan peserta belum selesai memutar kaset dan menutupnya maka dia kalah, dan harus memilih salah satu peserta untuk mengatakan sejujur-jujurnya. Apa semuanya mengerti." Ucap Dodi.

Semuanya memberi sahutan dengan kata mengerti. Yang paling pinggir adalah Rudi, Stefani memberikan kaset tersebut kepada Rudi, dan dia mulai memutar kaset itu, Dodi berperan sebagai operator musik yang mana dia yang akan memberhentikan musik dan menyalakan kembali.

Rudi berhasil menyelesaikan tantangannya dan menyerahkan kaset tersebut kepada Koko, tapi ketika Koko hendak memutar kaset, musik berhenti, dengan terpaksa dia maju ke depan dan menarik tangan Zelin untuk ikut ke depan bersamanya. Semuanya bertepuk tangan riuh tapi tidak dengan Ziko, dia merasa panas sendiri. Dia sudah bisa membayangkan apa yang akan di katakan Koko.

" Zelin, aku mungkin pria yang tidak sempurna di bandingkan dengan pria lain."

Koko menarik nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya lagi.

" Aku mencintaimu, dan ada satu rahasia yang ingin aku sampaikan kepadamu. Kalau dulu aku senang memakai daster." Ucap Koko sambil menundukkan kepalanya.

Semuanya riuh tertawa ketika mendengar kejujuran Koko, mereka tidak mengerti apa maksud daster. Hanya beberapa orang saja yang tau tentang itu terutama Menik, dia mengetahui masa lalu Koko.

" Aku juga mencintaimu, walaupun kamu suka pakai daster aku juga suka pakai sarung. Jadi kita sama." Ucap Zelin.

Semuanya bertepuk tangan riuh. Mereka senang mendengar kejujuran itu yang dapat menyatukan dua insan.

" Vote, like dan komen yang banyak ya, terimakasih."

ig. anita_rachman83