Chapter 369 episode 368 (S2)

" Kakak." Ucap Zelin berlari mendekati kakaknya.

Zira dan Ziko menyambut adiknya.

" Kamu sama naik mobil sendiri apa di antar supir?" Tanya Ziko.

" Supir kak." Jawab Zelin singkat.

Zira memperhatikan kapal yang tidak jauh dari hadapannya. Dia membelalakkan matanya. Dan Ziko memperhatikannya.

" Kenapa kapalnya kecil. Bukannya kita akan trip naik kapal pesiar." Ucap Zira bingung.

" Sayang, ini anaknya kapal. Ibunya kapal lagi berlabuh entah kemana." Ucap Ziko.

Ekspresi Zira menunjukkan ketidaksukaan dengan penjelasan suaminya yang menurutnya bukan penjelasan yang dapat di terima akal sehatnya.

" Baik akan aku jelaskan, begini aku kurang suka gabung dengan orang yang tidak kenal. Jadi aku dan Kevin sengaja menyewa kapal pesiar mini ini untuk mengantarkan kita ke sebuah pulau." Ucap Ziko menjelaskan sambil memegang pundak istrinya. Zira masih manyun, dia kurang setuju dengan ide suaminya.

" Tapi aku ingin menginap di kapal pesiar." Rengek Zira.

" Kamu bisa tidur di kapal itu. Walaupun kapal ini tidak sebesar kapal pesiar tapi ada kamar di dalamnya tapi tidak banyak." Tunjuk Ziko kearah kapal.

Akhirnya Zira tidak ngambek lagi, jika terlalu lama ngambek suasana liburannya pasti akan berbeda. Dia memperkenalkan Katherene kepada semuanya. Kapten kapal turun dari kapal itu dan menghampiri mereka semua.

" Silahkan, sudah waktunya kita berangkat." Ucap Kapten kapal.

" Sebentar masih ada yang belum datang." Ucap Zira.

Kevin memperhatikan semua orang yang ada di situ. Dia mencoba menebak siapa lagi yang sedang di tunggu majikannya.

" Ziko." Ada teriakan dari belakang. Semua orang melihat kearah yang punya suara. Ada sosok dokter Diki yang sedang berjalan menuju mereka. Dan seseorang yang berada di sebelah dokter itu membuat Kevin membelalakkan matanya.

Dokter Diki menyalami semua orang begitupun dengan Jasmin juga ikut menyalami orang-orang yang berada di dekatnya. Kevin terus memperhatikan Jasmin, begitupun dengan yang punya acara juga memperhatikan wanita bule itu. Dokter Diki memperhatikan arah pandangan Ziko dan Zira.

" Aku yang mengajak dokter Jasmin untuk ikut liburan bersama kita. Secara aku perlu teman ngobrol, karena aku sudah bisa membayangkan kalau kalian semua pasti sibuk dengan pasangan kalian masing-masing." Ucap dokter Diki sambil memperhatikan wanita bule yang berdiri di sebelah Kevin.

Dokter itu mencari keberadaan Menik, karena tidak ada keberadaan wanita itu, dokter Diki menyimpulkan kalau Kevin sudah mempunyai kekasih baru yaitu Katherene.

" Baiklah karena semua sudah datang, ayo kita naik ke kapal." Ucap Ziko.

" Tunggu masih ada yang belum datang." Ucap Zira.

Kevin melihat semua orang yang ada di sekelilingnya.

" Nona sepertinya semuanya sudah lengkap. Anda menunggu siapa lagi." Tanya Kevin.

" Iya sayang, apa masih ada yang belum datang." Tanya Ziko.

Zira menganggukkan kepalanya. Dia melihat jam di tangannya. Tapi belum ada tanda-tanda kalau Menik akan datang.

Dokter Diki merangkul bahu Kevin dan membawanya lebih jauh dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Kevin menoleh kearah dokter itu dengan tatapan bingung.

" Apa wanita bule itu pengganti Menik." Tanya dokter Diki.

" Maksud dokter apa." Tanya Kevin bingung.

" Apa wanita bule itu pacar kamu." Tanya dokter Diki.

Kevin langsung menggelengkan kepalanya cepat.

" Kalau begitu mana Menik? Apa kalian bertengkar." Dokter Diki terus bertanya layaknya seorang polisi.

" Mana aku tau." Ucap Kevin ketus.

" Apa dokter ada hubungan dengan Jasmin." Tanya Kevin mengalihkan pembicaraan.

" Adalah kami mempunyai hubungan sesama dokter. Aku heran kenapa kamu tidak mengajak sepupumu untuk ikut liburan ini." Tanya Dokter Diki.

" Sepupu?"

" Iya Jasmin, bukannya masih ada hubungan saudara dengan kamu. Tapi untungnya aku mengajak dia, jadi dia tidak kesepian." Ucap Dokter Diki.

Kevin tidak menjawab, dia terus mendengarkan semua ucapan Dokter itu.

" Selama perjalanan kesini, aku perhatikan Jasmin banyak diam. Apa terjadi sesuatu dengannya." Dokter Diki sesekali melihat kearah Jasmin. Dia memperhatikan Jasmin sedang ngobrol dengan Katherene.

" Sepertinya dia lagi bersedih, apa karena orang tuanya kembali ke Inggris." Tebak Dokter Diki.

" Mungkin." Jawab Kevin singkat.

" Vin, aku dengar Ziko datang ke rumahmu. Untuk apa mereka ke rumahmu. Kenapa kamu ada acara tidak mengundangku." Ucap Dokter Diki mengajukan beberapa pertanyaan beruntun.

" Acara? Tidak ada acara apapun di rumahku. Jasmin cerita apa saja sama dokter." Selidik Kevin.

" Enggak ada, makanya aku tanya sama kamu."

Kevin dan dokter Diki memperhatikan arah pandangan orang-orang. Dari jauh ada sosok wanita seksi datang. Wanita itu sengaja tidak mengikat rambut panjangnya, dia mengenakan maxi dress, long dress berwarna pink dan belahan kaki sampai ke paha sehingga membuat kulitnya yang mulus terlihat sangat jelas. Semua mata tertuju pada wanita itu. Mereka semua belum bisa menebak siapa yang datang mendekat. Karena wanita itu memakai kaca mata dan topi pantai. Beda halnya dengan yang lain. Zira sudah bisa menebak yang datang mendekati mereka adalah Menik.

" Wah cantik sekali wanita itu." Ucap Dokter Diki.

Dokter Diki dan Kevin berjalan mendekati Zira dan Ziko. Wanita seksi itu alias Menik yang berhenti di hadapan Zira.

" Siapa?" Ucap Ziko berbisik ke istrinya.

Wanita seksi itu membuka kaca matanya. Setelah di buka semua yang mengenali Menik membelalakkan matanya. Terutama kaum adam yang ikut dalam acara itu seperti Ziko, Kevin, Rudi, Dokter Diki dan Koko mereka membuka mulutnya lebar-lebar.

" Tutup mulut kalian semua, apa kalian tidak pernah melihat bidadari." Ucap Zira mengingatkan mata semua pria.

Zira melirik kearah suaminya.

" Tutup mulut kamu sayang, kalau tidak akan aku buat menganga seperti itu terus." Ucap Zira merapatkan giginya sambil memegang dagu suaminya.

" Maaf nona, saya terlambat." Ucap Menik.

Kevin mendengar permintaan maaf Menik. Dia mulai berpikir, kalau majikannya yang merancang itu semua.

" Tidak apa-apa Menik." Ucap Zira.

Dokter Diki masih saja memperhatikan Menik, dia kurang yakin dengan penglihatannya.

" Kamu Menik." Tanya dokter Diki.

" Iya saya Menik gadis tomboi yang pernah dokter kenal." Ucap Menik sambil memandang sinis kearah Kevin.

Semua mendekati Menik dan menyalaminya.Tapi hanya Kevin yang tidak berani menyalaminya. Terutama Rudi, dia cukup antusias melihat perubahan penampilan Menik yang sangat cantik dan seksi. Mata Rudi terus memperhatikan kearah Menik. Kevin tidak suka dengan cara memandang Rudi kepada Menik.

" Tuan jika sudah tidak ada yang di tunggu lagi, apa sebaiknya kita naik keatas kapal." Ucap Kevin.

Ziko melihat kearah istrinya yang artinya seperti sebuah pertanyaan, apakah masih ada yang di tunggu lagi.

" Ayo kita naik kapal." Ajak Zira kepada semua yang ikut acara itu.

Ziko menggandeng tangan istrinya untuk naik keatas kapal. Zelin di bantu Koko, Dokter Diki membantu Jasmin untuk naik keatas kapal. Rudi dan Kevin mengulurkan tangannya kearah Menik. Dan Menik memperhatikan dua tangan di hadapannya.

Menik menimbang-nimbang siapa yang akan membantunya untuk naik ke atas kapal.

" Like, komen dan boom vote ya, terima kasih."