Chapter 370 episode 369 (S2)

Kedua tangan pria itu ada di depannya. Katherene yang berada di situ memperhatikan, dia sudah bisa menebak kalau Menik jadi primadonanya.

" Mari aku bantu." Ucap Rudi masih dengan uluran tangannya.

Kevin tidak mau kalah, dia juga mengeluarkan jurus rayunya.

" Nik, kaulah bulan kaulah bintang, karena engkau hatiku melayang." Ucap Kevin masih dengan uluran tangannya.

Menik tidak menggubris ucapan dua pria di depannya. Dia melepaskan sepatunya dan menyerahkannya kepada Kevin, dan Rudi dapat jatah kopernya.

" Bawa itu keatas kapal." Ucap Menik sambil berlalu meninggalkan dua pria di depannya. Dia ingin naik sendiri keatas kapal itu tanpa bantuan siapapun.

" Nik, nanti kamu jatuh." Ucap Kevin.

" Tenang saja, aku juara panjat pinang." Ucap Menik yang sudah berjalan keatas kapal. Di ikuti Katherene dari belakang.

Dua pria itu hanya bisa membawa barang-barang milik Menik. Setibanya di atas kapal kedua pria itu menyerahkan barang bawaan mereka kepada pemiliknya.

Menik berdiri menghadap kelaut. Kedua pria itu selalu mengikutinya. Zira memperhatikan dari jauh.

" Coba lihat, mereka seperti bodyguardnya Menik." Ucap Zira sambil menunjuk kearah tiga orang itu.

Menik berdiri di tengah, dia di apit Rudi dan Kevin.

Kapal sudah mulai bergerak secara perlahan meninggalkan pelabuhan.

" Nik, kamu cantik sekali." Ucap Rudi untuk memecahkan keheningan.

Kevin tidak mau kalah, dia juga mulai merayu dan memuji Menik.

" Nik, kamu seperti bidadari surga." Puji Kevin sambil melirik ke Rudi.

Rudi kembali memuji Menik.

" Kamu seperti bunga yang mekar cantik dan harum."

Kevin mulai menyusun kata-kata untuk merayu Menik. Dia tidak mau kalah dari rivalnya.

" Kamu cantik seperti peri." Ucap Kevin.

Menik menoleh kearah Kevin.

" Peri apa? Peri gigi!" Celetuk Menik.

" Buahahaha, kasih rayuan seperti aku dong." Ucap Rudi membanggakan dirinya.

Kevin cemberut dan Menik menoleh kearah Rudi.

" Kamu sama saja, rayuanmu seperti anak sd." Ucap Menik ketus.

" Kalau enggak mekar berarti aku tidak cantik." Ucap Menik ketus.

Rudi hanya bisa diam.

" Nik, kamu tau film titanic enggak." Tanya Kevin lagi.

" Kenapa?" Ucap Menik singkat.

" Kamu tau adegan yang mana pemeran utamanya sedang merentangkan tangannya dan si pria memeluknya dari belakang seraya ikut juga merentangkan tangannya."

" Terus?" Ucap Menik singkat.

" Kita bisa melakukannya di sini." Rayu Kevin.

" Melakukan apa?" Ucap Menik ketus.

" Adegan seperti itu." Ucap Kevin sambil tersenyum.

" Enggak usah Nik, nanti kamu jatuh. Kalau adegan yang di lukis kamu mau." Ucap Rudi genit.

Kevin langsung mencengkram leher Rudi.

" Kalau kamu ngomong seperti itu lagi akan aku ceburkan kamu ke laut." Ancam Kevin.

" Hello brother, aku hanya bercanda. Jangan di bawa emosi." Ucap Rudi menepis tangan Kevin dari lehernya.

Menik hanya melihat dua pria itu dengan tatapan bingung, dia bergabung dengan yang lainnya. Dia memperhatikan dua wanita bule yaitu Jasmin dan Katherene. Dia mencoba menerka-nerka siapa kiranya tunangan Kevin.

Semua berkumpul melingkari meja. Di depan mereka sudah ada makanan khas laut sebagai santapan makan siang mereka.

Kedua pria itu yaitu Rudi dan Kevin mencoba menarik kursi untuk Menik. Tapi ketika Kevin menarik kursi, yang duduk di situ malah Katherene, dan Menik duduk di kursi yang di tarik oleh Rudi.

Dengan berat hati Kevin duduk di sebelah Katherene.

Itu pasti tunangannya.

Jasmin juga berpikiran yang sama dengan Menik. Kalau Katherene adalah wanita yang di sukai Kevin.

Mereka mulai menikmati makanan itu dengan lahap. Sesekali Kevin curi pandang kearah Menik.

Setelah selesai makan mereka semua duduk di tempat yang terbuka. Angin bertiup cukup kencang sehingga membuat rambut di terpa angin. Tiba-tiba topi yang di pakai Menik terbang di bawa angin, Rudi dan Kevin mencoba mengambil topi itu.

" Sayang coba lihat Kevin dan Rudi, menurut kamu siapa yang bisa mendapatkan topi Menik.

" Apa hadiahnya." Ucap Ziko.

" Sebuah ciuman panjang dariku." Jawab Zira.

" Baik, kalau aku menang kamu harus menciumku di depan mereka semua." Ucap Ziko sambil tersenyum licik.

" Tapi kalau mereka semua kena batuk musiman bagaimana?" Ucap Zira.

" Tenang saja ada Diki disini. Dia garda terdepan untuk urusan itu."

" Baik aku setuju, tapi kalau kalah kamu harus mencium Koko." Ucap Zira sambil cekikikan.

Ziko langsung melotot, dia tidak suka dengan ide istrinya.

" Dia sudah insyaf, kamu mau menjerumuskan dia lagi." Ucap Ziko sewot.

" Ok ok, aku ganti, kalau kalah kamu harus menyanyikan lagu untukku." Ucap Zira.

" Ok siapa takut. Tapi aku cuma tau lagu pembunuhan." Ucap Ziko.

" Terserah."

Zira dan Ziko masih melihat persaingan antara Rudi dan Kevin. Mereka mencoba mengambil topi Menik yang di terbangkan angin. Bukan hanya pasangan suami istri itu yang melihat kedua pria itu, yang lainnya juga menikmati keseruan itu.

Kevin dan Rudi seperti sedang mengejar layang-layang tapi layang-layang berbentuk topi. Topi pantai itu akhirnya jatuh ke laut.

Rudi dan Kevin saling pandang. Mereka berdua mulai membuka baju sepatu dan celana mereka. Dan keduanya terjun kelaut untuk mengambil topi itu.

Semuanya berdiri di pinggiran kapal menyaksikan persaingan sengit itu.

" Kevin Kevin Kevin." Ucap Ziko memberikan dukungan kepada asistennya.

Sedangkan Zira memberikan dukungan kepada Rudi dengan menyebutkan nama pria itu. Beberapa orang mendukung Kevin dan hanya sedikit yang mendukung Rudi yaitu Menik dan Zira.

Kevin dan Rudi berenang di lautan bebas layaknya seekor ikan. Koko memerintahkan kapten kapal untuk memberhentikan kapal sementara waktu. Kedua atlet renang dadakan itu masih berenang untuk mendapatkan topi milik Menik. Dengan penuh perjuangan mereka sampai di dekat topi itu, dan keduanya seri. Kevin dan Rudi memegang topi itu secara bersamaan.

" Ye seri." Ucap Zira senang.

" Kok kamu yang senang." Tanya Ziko heran.

" Karena seri aku tidak harus menciummu dan tidak harus menyanyikan lagu pembunuhan." Ucap Zira senang.

" Ini belum final, siapa yang sampai terlebih dahulu ke sini. Maka dia pemenangnya." Ucap Ziko.

Zira menganggukkan kepalanya setuju. Kedua atlet renang itu masih memegang topi milik Menik, mereka belum kembali berenang kearah kapal. Keduanya berusaha untuk mendapatkan topi itu. Kevin dan Rudi saling menarik topi Menik.

" Mereka tidak akan berenang kesini." Ucap Ziko.

" Iya mereka sibuk memperebutkan topi Menik. Tapi aku ada ide." Zira pergi keatas kapal dan menemui kapten kapal. Dia meminjam pengeras suara kepada kapten kapal.

" Kevin, Rudi cepat berenang, ada ikan hiu di belakang kalian." Ucap Zira histeris.

Kevin dan Rudi langsung berenang sekencang mungkin. Mereka takut di makan ikan hiu, bukan hanya atlet renang dadakan yang takut. Semua yang ada di atas kapal juga histeris ketakutan.

Dengan penuh perjuangan akhirnya mereka sampai di atas kapal. Kevin menyerahkan topi itu kepada Menik, dan Rudi hanya mendapatkan pitanya saja.

" Maaf Nik, aku hanya mendapatkan pitanya saja. Semua karena ikan hiu itu." Gerutu Rudi.

Zira sudah bergabung dengan yang lainnya.

" Bagaimana lomba renangnya?" Ucap Zira.

" Capek nona." Jawab Kevin ngos-ngosan.

" Like, komen dan boom vote ya, terimakasih."

Follow ig. anita_rachman83