Chapter 332 episode 331 (S2)

" Siapa Dilan." Tanya Kevin.

Menik tidak menjawab, dia sibuk dengan makanannya.

" Apa Dilan nama pacar kamu." Tanya Kevin.

Menik menoleh kearah Kevin sambil memicingkan matanya, dengan isyarat bingung.

" Makanya jangan kebanyakan nonton film horor sekali-kali nonton film romantis." Jawab Menik cepat.

Kevin masih gagal paham dengan ucapan Menik. Dia masih penasaran dengan yang bernama Dilan. Ada suara sepatu yang terdengar cukup nyaring di telinga mereka berdua. Koko masuk ke dalam ruangan itu sambil ngos-ngosan.

" Ini nasi putihnya pak." Ucap Koko dengan nafas ngos-ngosan sambil menyerahkan bungkusan yang ada di tangannya.

" Apa kamu tau siapa Dilan." Tanya Kevin.

Koko mengatur nafasnya sebelum menjawab pertanyaan bosnya.

" Oh Dilan dan Menik." Ucap Koko.

Kevin menatap tajam kearah Menik.

" Nah dia saja tau, berarti kamu ada hubungan dengan si Dilan." Ucap Kevin sewot.

" Siapa lagi yang punya hubungan dengan si Dilan. Koko jelaskan sama bapak ini." Perintah Menik.

" Oh itu judul film pak yang mana pemerannya bernama Dilan dan Mineah." Ucap Koko menjelaskan.

Kevin menggaruk kepalanya, ternyata dia terlalu tua untuk memahami film-film romantis.

Mereka makan bersama di dalam pantry, walaupun Menik marah kepada Kevin tetapi dia tetap memberikan lauknya untuk pria itu.

" Pak ini pedas, jadi makan sewajarnya jangan seperti yang kemaren." Ucap Menik mengingatkan.

Kevin menganggukkan kepalanya.

" Pak, saya kira bapak lagi puasa mutih." Ucap Koko sambil mengunyah makanannya.

" Apa itu puasa mutih." Tanya Kevin.

" Itu loh puasa yang makannya hanya makan nasi putih dan air putih saja."Jawab Koko.

" Terus kegunaannya apa." Tanya Kevin lagi.

" Biar hati bapak seputih salju sebening embun." Jawab Koko.

" Bukan itu saja orangnya juga jadi putih." Timpal Menik.

Kevin tertawa, dia sudah mengerti kalau ucapan dua pegawainya hanyalah candaan belaka.

Waktu istirahat sudah selesai, semua karyawan yang sudah memanfaatkan waktu istirahatnya telah kembali bekerja, begitupun dengan Koko dan Kevin juga kembali ke rutinitasnya. Menik yang masih setia dengan kegiatannya di dalam pantry.

Ada rasa senang ketika dia bisa akrab lagi dengan pria yang di sukainya. Tapi ada rasa gundah gulana karena dia takut kalau keakraban itu membuatnya susah melupakan Kevin.

" Bagaimana caranya agar aku bisa melupakannya." Gumam Menik.

Jika di hadapan orang lain, Menik bisa berakting dengan baik, pura-pura tidak terjadi sesuatu antara dirinya dengan Kevin. Tapi jika berdua dengan pria yang di sukainya Menik kembali menjauhi pria itu.

" Apa aku berhenti saja dari perusahaan ini." Gumam Menik lagi.

Waktu adalah sesuatu yang sulit di pahami, dia terus maju mengikuti arah tujuan dan tidak sesekali berhenti. Dan telah tiba waktunya untuk para karyawan yang bekerja di gedung Rahasrya group berhenti bekerja dan melanjutkan pekerjaannya keesokan harinya. Menik terlihat terburu-buru meninggalkan pantry.

" Menik." Kevin memanggil wanita itu.

Menik pura-pura tidak mendengar dia terus berjalan dan berhenti di depan pintu lift bersama karyawan lainnya.

" Menik tunggu." Kevin berteriak memanggil namanya di depan kerumunan karyawan dan karyawati.

Semua mata tertuju padanya.

Sial, kenapa dia harus memanggil namaku, gosip kemaren saja masih hangat-hangat kuku, di tambah lagi ini malah mendidih nanti gosip ini.

Kevin berhenti di depan kerumunan semua karyawan.

" Nik, ikut dengan saya." Ucap Kevin sambil menarik tangan Menik.

Semua karyawan ngedumel, di dalam hatinya masing-masing, yang isinya banyak mencela hubungan Kevin dengan Menik. Mereka menganggap hubungan bosnya dengan office girl itu seperti film handsome and ugly maid.

Kevin sengaja menarik tangan Menik didepan semua staf dengan alasan agar office girl itu tidak menghindarinya.

Pintu lift khusus presiden direktur terbuka Kevin membawa wanita itu ke dalamnya.

" Ngapain sih pak." Gerutu Menik sambil meronta agar tangannya di lepaskan dari genggaman Kevin.

" Saya hanya ingin dekat dengan kamu." Ucap Kevin cepat.

Menik memalingkan wajahnya dari hadapan Kevin.

" Ayolah Nik, jangan menjauh." Ucap Kevin pelan sambil mendekatkan wajahnya ke depan Menik. Jarak mereka sangat dekat sampai nafas keduanya terdengar satu sama lain.

" Bapak mau apa." Ucap Menik gugup.

" Saya mau kamu." Ucap Kevin pelan sambil terus memojokkan tubuh Menik ke dinding lift.

Menik sudah tidak bisa bergerak lagi, tangan Kevin sudah ada di dinding lift.

" Pak tolong jangan buat sulit hubungan ini." Ucap Menik sambil mendorong tubuh Kevin dari depannya.

" Baiklah saya tidak akan mempersulit hubungan kita, dengan syarat kamu tidak akan menjauhi saya." Ucap Kevin lagi.

Menik sebenarnya tidak setuju dengan syarat yang di ajukan bosnya, tapi jika dia tidak mengetujui Kevin tidak akan menjauh, dan dia sudah bisa memastikan pasti pria di depannya akan menciumnya.

" Baik saya tidak akan menjauh dari bapak, tapi dengan satu syarat." Ucap Menik cepat.

" Kenapa kamu mengajukan syarat juga." Ucap Kevin protes.

" Memangnya bapak saja yang bisa, saya juga bisa."

" Baik apa syaratnya." Tanya Kevin.

" Saya mau bapak menceritakan penyebab bapak berubah kepada saya." Ucap Menik.

" Saya sudah tidak berubah lagi kepada kamu."

" Bukan itu maksudnya, bapak jujur saja, ceritakan masalah yang bapak hadapi sekarang." Ucap Menik sambil menatap tajam wajah Kevin.

Posisi tangan Kevin tadi berada di dinding lift, mendengar syarat dari office girl itu, dia langsung memindahkan tangannya dan menundurkan badannya dari depan Menik.

" Bisa pak." Tanya Menik.

" Sulit untuk menjelaskannya, secara posisi saya terjepit." Ucap Kevin seperti mengeluarkan keluh kesahnya.

" Ya terserah bapak, saran saya selesaikan satu persatu masalah yang sedang di hadapi, tapi jangan libatkan perasaan saya."

Kevin menatap wajah Menik dengan tatapan yang lembut.

" Masalah yang saya hadapi ada hubungannya dengan perasaan, dan sulit untuk menjelaskan."

Pintu lift terbuka Kevin melangkahkan kakinya keluar dan kemudian membalikkan badannya melihat Menik masih diam di dalam ruangan yang berbentuk kubus itu.

" Beri saya waktu satu minggu untuk menyelesaikan masalah ini." Lalu Kevin pergi meninggalkan office girl itu.

Menik keluar dari dalam lift, dia mencari sosok Kevin. Pria itu sudah melangkahkan kakinya cukup lebar sehingga Menik tidak bisa mengejarnya.

" Apa maksud dengan kata posisi terjepit, masalah apa yang sedang di hadapinya." Gumam Menik sambil terus berjalan keluar gedung Raharsya group.

Kevin sudah berada di mobil dan melajukan mobilnya menuju jalan raya. Di dalam mobil hatinya masih terus bimbang, dia belum ada keberanian untuk menjelaskan kepada dua wanita yang pertama orang yang telah melahirkannya dan yang kedua wanita yang telah banyak memberikan bantuan kepada keluarganya.

Dengan perasaan yang bimbang dan bingung dia terus melajukan mobilnya menuju butik. Sepasang suami istri itu sudah menunggu kehadirannya.

Kevin memberhentikan mobil di depan pintu butik. Dia turun dan melihat dari balik pintu kaca ada beberapa karyawan sedang berdiri dari balik pintu.

" Selamat sore pak Kevin." Ucap karyawan Zira sambil mengalungkan bunga kuburan ke lehernya. Semua karyawan mengalungkan bunga itu di lehernya.

" Untuk apa ini." Tanya Kevin bingung.

" Sesuai perintah dari tuan muda, kami di suruh menyambut anda dengan kalung bunga ini." Ucap salah satu karyawan.

" Maksudnya apa." Kevin masih bingung, dia tetap berjalan menuju ruangan Zira. Setelah sampai di depan pintu dia langsung mengetuk pintu ruangan.

" Masuk." Ucap Zira.

Begitu pintu di buka, cekrek cekrek. Kevin bingung karena di foto mendadak oleh bosnya.

" Kenapa tuan mengambil gambar saya." Tanya Kevin bingung.

" Mau aku berikan sama malaikat pencabut nyawa." Ucap Ziko cepat.

" Tuan jangan bercanda, terus kalung bunga ini untuk apa." Tanya Kevin lagi.

" Itu sebagai kenangan dari penjaga alam kubur." Ucap Ziko.

Bulu kuduk Kevin langsung merinding dia melepaskan semua kalung bunga itu dari lehernya.

" Bantu author dengan like, komen dan vote ya. Jangan hanya minta lanjut tapi tidak vote. Dengan vote kalian memberikan apresiasi atas karya author, dengan vote juga author jadi tambah semangat updatenya. Terimakasih."