Chapter 243 episode 242 (S2)

Ibu Mery kembali keruangan asisten Kevin dan menyerahkan beberapa daftar riwayat hidup para pekerja dari perusahaan jasa itu.

" Terimakasih." Ucap Kevin sambil meletakkan tumpukan kertas di atas mejanya.

" Saya permisi." Ucap Ibu Mery meninggalkan ruangan Kevin.

Kevin hanya melihat tumpukan kertas itu, tanpa menyentuhnya sama sekali. Dia masih sibuk dengan pekerjaannya

Di ruangan Presiden direktur. Ziko menghubungi istrinya.

" Sayang apa kamu sibuk?" Ucap Ziko langsung.

" Kenapa sayang?" Ucap Zira.

" Nanti malam aku ada pertandingan dengan Kevin lomba makan mie instan." Ucap Ziko lagi.

" Terus, hubungannya dengan aku apa dong?" Jawab Zira pelan.

" Aku mau kamu jadi juri untuk perlombaan nanti." Ucap Ziko lagi.

" Ok. Itu saja kan?"

" Kamu harus memasakkan untuk kami dan tidak lupa menambahkan rumput di dalamnya." Ucap Ziko menjelaskan.

" Apa! Rumput? Kamu jangan mengada-ada dong." Ucap Zira kaget.

" Udah tenang saja. Aku akan menghabiskan mie instan itu dengan cepat. Biar Kevin mendapatkan hukuman dari aku." Ucap Ziko semangat.

" Apa kamu yakin mau makan rumput itu?" Ucap Zira khawatir.

" Tenang saja kamu enggak usah mengkhawatirkan apapun. Perutku pasti bisa menerima rumput itu." Ucap Ziko yakin.

" Bagaimana aku bisa tenang, kalau kamu makan rumput terus sakit perut masih bisa di obati, tapi kalau gara-gara makan rumput itu kamu jadi moooow gimana?" Ucap Zira menakuti suaminya.

Ziko terdiam, ada keraguan ketika istrinya mengatakan seperti itu.

" Aku enggak mau masak untuk perlombaan itu dan aku tidak mau kamu makan rumput." Ucap Zira tegas.

" Sayang jangan seperti itu dong. Apa kamu mau melihat wibawaku jatuh karena menolak perlombaan itu." Ucap Ziko merayu istrinya.

" Makan itu wibawa? Pokoknya aku enggak mau." Ucap Zira lagi tegas dari ujung ponselnya.

Dia tidak mau suaminya sakit perut jika makan rumput. Karena belum teruji manfaat yang terkadung di dalam rumput tersebut.

" Sayang, aku tau kamu takut aku sakit. Tapi apa mungkin aku menolak tantangan itu. Kalau aku menolak berarti aku harus menaikkan gaji Kevin 5 kali lipat. Tapi kalau aku menang, Kevin akan menuruti semua permintaanku." Ucap Ziko menjelaskan.

" Memangnya jika kamu menang, kamu mau minta apa sama Kevin." Ucap Zira penasaran.

" Belum tau, aku belum memikirkannya." Ucap Ziko lagi.

Zira memikirkan cara untuk memenangkan pertandingan nanti malam. Dan hukuman apa yang harus di terima Kevin nantinya.

" Baiklah aku akan masakan rumput itu. Tapi dengan satu syarat ini yang terakhir kamu minta makan rumput. Kalau sampai kamu malam hari mengigau dengan menggunakan bahasa sapi atau kambing. Aku tidak akan mau tidur sama kamu lagi." Ucap Zira mengancam.

Setelah itu panggilan terputus. Ada suara ketukan dari luar ruangan. Koko membuka pintu ketika ada sahutan dari dalam.

" Bos, ada meeting dengan perusahaan minyak." Ucap Koko mengingatkan.

" Hubungi Kevin untuk langsung menuju ruang meeting." Ucap Ziko cepat.

" Baik tuan." Ucap Koko pelan sambil pergi meninggalkan ruangan itu.

" Tunggu?" Ucap Ziko sedikit berteriak.

" Iya Bos."

" Apa kamu telah menjalin hubungan dengan adikku." Ucap Ziko penasaran.

" Tidak bos, saya tidak menjalin hubungan apapun seperti perintah yang bos utarakan kemaren." Ucap Koko menjelaskan.

" Baiklah. Jika kamu menjalin hubungan dengan adikku jangan sampai kamu dustai dan khianati dia. Jaga dan sayangi dia seperti aku menyayanginya." Ucap Ziko tegas.

Koko bingung harus menjawab apa. Ucapan bosnya seperti memberi tanda lampu hijau untuk hubungannya dengan Zelin.

" Apa kamu mengerti?" Ucap Ziko tegas.

" Saya mengerti." Ucap Koko gugup.

Ziko keluar ruangannya dan berpapasan dengan Kevin. Mereka jalan beriringan menuju ruang meeting. Di dalam ruang meeting ada pengusaha minyak yang sangat kaya raya yang bernama tuan Sultan. Tuan Sultan merupakan perusahaan penambangan minyak terbesar di Asia. Banyak perusahaan ingin bekerjasama dengan perusahaannya. Tapi ia hanya memilih perusahaan tertentu untuk menjalin kerjasama dengannya.

" Good afternoon (Selamat siang)" Ucap Ziko ramah sambil menyalami pengusaha sukses itu.

Ziko mempersilahkan tamunya untuk duduk. Mereka membicarakan masalah perminyakan, dari harga minyak dunia dan yang lainnya. Setelah berbicara panjang lebar. Ziko menanyakan kesepakatan lebih lanjut untuk hubungan bisnis mereka.

" So, how is our business going? (Jadi, bagaimana kelanjutan bisnis kita)" Ucap Ziko ramah.

" After I consider we can establish cooperation. But there are a prerequisite. (Setelah saya pertimbangkan kita bisa menjalin kerjasama. Tapi ada syaratnya)" Ucap tuan Sultan.

Tuan Sultan ingin mengembangkan bisnis minyaknya di negara Ziko. Menurutnya peluang usaha di negara itu cukup meyakinkan.

" What do you mean? (Maksud tuan)." Ucap Ziko penasaran.

" I want my people to get an important position in this company. (Saya ingin orang saya mendapatkan posisi penting di perusahaan ini)." Ucap Tuan Sultan sambil memegang tangan seorang wanita di sebelahnya.

" I will be happy to prepare a special room for your person (Dengan senang hati saya akan mempersiapkan ruangan khusus untuk orang anda).

Ziko tidak tau untuk siapa posisi itu. Tapi dari raut wajah tuan Sultan dan cara pandangnya. Kalau posisi itu untuk seorang wanita di sebelahnya.

" And the second condition I want you to marry my daughter so that our business is growing (Dan syarat yang kedua aku ingin kamu menikah dengan anak perempuanku agar bisnis kita semakin berkembang)" Ucap Tuan Sultan.

" What! ......Thank you for this business offer. This business relationship is canceled. (Apa! Terimakasih atas tawaran bisnis ini. Hubungan bisnis ini batal)" Ucap Ziko emosi sambil beranjak dari kursinya.

Tuan Sultan kaget mendapat penolakan dari seseorang. Selama ini semua orang ingin menikahi anaknya. Tapi semua di tolaknya. Dan ketika dia menemukan jodoh yang tepat untuk anaknya. Dia malah di tolak mentah-mentah.

" Just so you know. I am married and I love my wife very much. (Asal tuan tau. Saya sudah menikah dan saya sangat mencintai istri saya)." Ucap Ziko tegas sambil berlalu meninggalkan ruang meeting tersebut.

Tuan Sultan merasa malu karena mendapatkan penolakan telak dari seorang Ziko.

" Please leave. The door is over there. (Silahkan anda keluar. Pintu ada di sebelah sana)" Ucap Kevin tegas sambil menunjuk arah pintunya.

Dengan perasaan marah dan kecewa, tuan Sultan dan rombongan pergi meninggalkan gedung itu. Dirinya merasa terhina karena mendapatkan penolakan yang cukup telak. Di dalam mobil dia merencanakan sesuatu. Dia memerintahkan orang kepercayaannya untuk menghancurkan bisnis Raharsya group.

Ziko menjatuhkan badannya ke sofa dengan cukup keras. Dia merasa harga dirinya jatuh karena bisa di perjual belikan dengan bisnis.

Kevin masuk ke dalam ruangan melihat bosnya sudah uring-uringan.

" Apa sudah pulang si tua bangka itu?" Ucap Ziko emosi.

" Sudah tuan. Dia dan timnya sudah meninggalkan gedung." Jawab Kevin.

" Kurang ajar betul itu orang tua. Kalau tidak tua sudah aku pukul wajahnya. Seenaknya saja memberikan syarat yang tidak masuk akal." Gerutu Ziko.

" Tuan, kalau menurut saya dari syarat pertama yang di ajukannya. Ada sesuatu yang mencurigakan." Ucap Kevin menjelaskan.

" Maksud kamu?" Ucap Ziko bingung.

" Banyak perusahaan besar yang menjalin kerjasama dengan perusahaan kita. Tapi tidak ada yang meminta posisi apapun di perusahaan ini. Dan kenapa ketika dia menjalin kerjasama dengan kita, dia langsung meminta posisi penting, apalagi meminta anda menikah dengan anaknya. Ada sesuatu yang janggal." Ucap Kevin penasaran.

Ziko memikirkan sesuatu apa maksud dari syarat tuan Sultan itu.

" Mungkin jika ada orang kepercayaannya di perusahaan ini, maka dia bisa mengecek bisnisnya di sini." Ucap Ziko cepat.

" Menurut saya bukan. Dia ingin merebut semua perusahaan anda." Ucap Kevin sambil menunjuk beberapa berita tentang perjalanan bisnisnya dari nol sampai sekarang.

" Semua perusahaan yang menjalin bisnis denganya pasti di ambil alih oleh perusahaan Sultan. Ada rasa khawatir ketika tuan menyetujui syaratnya yang pertama. Saya tadi ingin melarang tuan memberikan posisi penting di perusahaan ini. Tapi saya bisa lega karena anda bisa mengusirnya dengan kekuatan cinta anda." Ucap Kevin.

" Dia sudah menghina harga diriku. Seenaknya saja menjodohkan aku dengan anaknya." Ucap Ziko emosi.

" Masalah ini jangan sampai terdengar Zira. Aku tidak mau dia kepikiran masalah ini." Ucap Ziko khawatir.

" Tenang saja tuan." Ucap Kevin menyakinkan.

Kekuatan cinta Ziko sudah di uji. Dengan rasa cinta semua rintangan bisa di lewatinya. Sebuah cinta tidak pernah gagal. Karena bahagia dan sedih adalah suatu hasil menuju cinta abadi.

" Like, komen dan Vote yang banyak. Biar semangat updatenya."