Chapter 236 episode 235 (S2)

" Tapi bu, bukan itu masalahnya." Ucap Kevin teriak.

Tangan Kevin sudah di tarik wanita itu keluar dari ruangan manager.

" Apa maksud kamu dengan kata menolak?" Ucap Kevin penasaran.

" Sudahlah, makanan kamu sudah hampir matang. Apa kamu mau memperdebatkan masalah ini terus. Nanti kalau aku ada uang aku ganti kerugian mobil kamu." Ucap wanita itu asal sambil mendorong tubuh Kevin dari belakang agar kembali ke ruangannya.

Kevin pergi meninggalkan wanita itu. Wanita itu mulai iseng lagi.

" Hai Bapak, bagaimana wangi tanganku?" Teriak wanita itu.

" Kamu baru megang apa sih kok tangan kamu bau." Ucap Kevin cepat kembali lagi mendekati wanita setengah genre itu.

Wanita itu pura-pura lupa sambil menepuk jidatnya.

" Maaf Pak, tadi aku baru selesai cebok dan lupa membilasnya." Ucap wanita itu langsung berlari.

Kevin langsung mual mendengar kata cebok. Dia membayangkan kotoran wanita itu ada di hidungnya. Kevin berlari ke toilet untuk memuntahkan semuanya.

Si wanita tertawa bahagia di dalam dapur. Dia senang dapat mengerjai pria itu.

Dasar orang kaya apa tidak bisa membedakan bau kotoran sama bau amis.

" Antarkan ini ke private room tadi." Ucap chef.

" Saya chef?" Ucap wanita itu menunjuk dirinya.

" Ya kamu, kan tadi kamu yang mencatat menu itu." Ucap chef tersebut cepat.

Dengan perasaan was-was dia dan temannya mengantarkan semua hidangan kedalam ruangan itu.

Wanita itu melihat sekeliling ruangan itu. Tidak ada Kevin di dalamnya. Menurutnya Kevin pasti masih di toilet.

Dua pelayan itu menghidangkan semua makanan dia atas meja.

" Kevin kemana dari tadi belum balik." Ucap Ziko pelan.

Ucapan Ziko terdengar oleh wanita itu.

Owh namanya Kevin. Bukan Kevin tapi klepon.

Wanita itu menghidangkan sambil tersenyum-senyum sendiri. Tidak berapa lama Kevin datang, begitu melihat wanita itu ada di dalam ruangan, Kevin langsung mual dan berbalik lagi ke toilet.

" Kevin kenapa? Sepertinya dia sakit." Ucap Zira pelan.

" Mungkin sayang." Ucap Ziko pelan.

Wanita itu hanya tersenyum-senyum saja, karena dapat mengerjai pria klepon itu. Setelah makanan terhidang mereka beranjak pergi dari ruangan itu tidak lupa mereka mengucapkan.

" Selamat menikmati."

Kevin berpapasan dengan wanita setengah genre itu. Dia langsung menutup mulutnya ketika berpapasan dengannya.

" Hey tunggu." Ucap wanita itu memang Kevin.

Kevin tidak memperdulikan wanita yang telah membuatnya mual.

" Hey Klepon. Eh salah hey Kevin." Teriak wanita itu.

" Sial dari mana dia tau kalau namaku Kevin." Gumam Kevin pelan.

Kevin berhenti dan tidak membalikkan badannya. Dia tidak mau melihat wanita setengah genre itu.

" Bagaimana wangi tanganku." Goda wanita itu lagi.

" Cih, kamu jorok banget. Wanita itu seharusnya penuh dengan kerapian dan kebersihan bukan bawa-bawa kotoran di tangan. Kalau kotoran hidung sama kotoran mata masih aman. Ini kotoran yang warna kuning di bawa-bawa." Ucap Kevin sambil menutup mulutnya.

Wanita itu tertawa terbahak bahak mendengar gerutu pria di depannya. Kevin teringat sesuatu kalau dia harus mengingatkan majikannya untuk tidak makan apapun dari rumah makan itu. Karena menurutnya pelayannya saja sudah jorok apa lagi dapurnya.

Kevin berlari terburu-buru masuk ke dalam ruangan itu. Dia melihat majikannya sudah makan dengan lahap. Dia ingin mengatakan tapi tidak tega. Jadi dia hanya sebagai penonton tanpa mau makan sesuatu.

" Kamu kenapa?" Ucap Ziko sambil menikmati makanannya.

" Saya mual tuan." Ucap Kevin pelan. Entah kenapa dia masih merasa ujung hidungnya ada kotoran wanita itu.

Kevin menutup mulutnya. Dia merasa mual ketika melihat majikannya makan dengan lahap.

" Apa kamu tidak mau makan sesuatu?" Ucap Zira menawari.

" Tidak terima kasih." Ucap Kevin menolak.

Zira memanggil pelayan dengan menggunakan telepon yang di sediakan di dalam ruangan itu.

Seorang pelayan datang ke dalam ruangan itu. Dan lagi-lagi wanita itu yang datang.

" Ada yang bisa saya bantu." Ucap wanita setengah genre itu.

" Bisa buatkan minuman hangat untuk bapak ini." Ucap Zira cepat sambil menunjuk Kevin.

Kevin menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri menolak tawaran Zira. Dia tidak mau makan ataupun minum dari rumah makan itu.

" Baik nona." Ucap wanita setengah genre sambil keluar dari ruangan itu.

Kevin beranjak dari kursinya dan mengikuti wanita setengah itu.

" Hey enggak usah kamu buatkan aku minuman apapun. Aku tidak akan minum sama sekali." Ucap Kevin cepat.

" Memangnya kenapa?" Ucap wanita itu heran.

" Karena kamu jorok. Hidungku masih terasa bau taik kamu." Ucap Kevin cepat.

Wanita itu tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya. Dia tidak menyangka pria di depannya masih menganggap candaannya sebuah kebenaran.

" Apanya yang lucu?" Ucap Kevin bingung.

" Kamu."

Masih terdengar gelak tawa wanita itu. Dia tidak kuat menahan tawanya.

" Hey jangan tertawa terus. Tidak baik tertawa terus kamu bisa kesurupan nanti." Ucap Kevin khawatir juga.

" Buahahhaha." Wanita itu kembali tertawa ketika Kevin mengatakan kesurupan.

Kevin menarik tangan wanita setengah genre itu. Dia membawa masuk ke dalam ruangan makan mereka. Menurutnya yang bisa mengobati kesurupan wanita itu adalah Zira.

" Ada apa Vin?" Ucap Ziko cepat.

" Dia kesurupan?" Ucap Kevin cepat.

Wanita itu tambah tertawa terpingkal-pingkal, dia sudah tidak bisa menahan tawanya.

" Wah ini beneran kesurupan." Ucap Ziko ikut panik.

Semua yang berada di ruangan itu pada ketakutan. Hanya Zira yang bisa bersifat tenang. Kevin dan Ziko menjauh takut. Begitupun dengan Zelin dan Koko semuanya berdiri di pojok. Ziko tidak sadar dengan istrinya yang masih duduk di atas kursi menikmati makanannya.

" Sayang cepat habiskan makananmu. Sepertinya wanita kesurupan itu mengincar makananmu." Ucap Ziko asal sambil melambaikan tangannya agar ikut menjauh.

Wanita itu kembali tertawa mendengar ucapan seseorang (Ziko) yang mengatakan dirinya masih kesurupan. Zira beranjak dari kursinya bukan berjalan kearah suaminya, dia mendekati wanita itu.

" Sayang kesini." Ucap Ziko lagi.

Zira tidak menghiraukan, dia mendekati wanita itu. Melihat tajam mata wanita itu.

" Kamu tidak seperti orang kesurupan kamu hanya tertawa." Ucap Zira pelan.

Wanita itu menganggukkan kepalanya pelan. Di saksikan semuanya. Mereka yang berada di ruangan itu mulai berasumsi sendiri-sendiri.

" Kak Zira bisa berkomunikasi dengan arwah." Ucap Zelin pelan.

Beda lagi dengan Koko dia membuat asumsi sendiri.

" Nona tanyakan nomor berapa besok yang keluar?" Ucap Koko pelan.

Kalo Ziko yang benar-benar aneh. Tanpa pikir panjang terlontar di mulutnya sesuatu yang membuat si wanita tertawa lagi.

" Sayang, tanyakan jenis kelamin anak kita apa?" Ucap Ziko asal.

Wanita setengah genre tadi yang sudah mulai diam kembali tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Ziko.

Zira langsung membalikkan badannya ke arah suaminya.

" Apa kamu kira dia mesin USG sampai harus bertanya jenis kelamin segala." Gerutu Zira.

Zira kembali melihat wanita itu. Dan berbisik sesuatu kepada wanita itu.

" Mereka semua paling takut kalau mengenai kesurupan. Jadi bantu aku untuk membuat akting kamu berhasil kita kerjain mereka semua." Ucap Zira sambil berbisik.

Zira membisikkan sesuatu ketelinga wanita itu. Mereka berakting mengeluarkan arwah dari dalam tubuh wanita itu. Wanita itu langsung setuju.

Zira memegang kepala wanita itu sambil komat kamit. Ziko dan Kevin bergidik melihat itu.

" Tuan sepertinya nona Zira sedang baca mantra." Ucap Kevin cepat.

" Ssstt diam, ini bukan baca mantra tapi sedang menghafal perkalian." Ucap Zira asal.

Kevin diam, menurutnya mungkin itu cara baru mengeluarkan arwah dari tubuh seseorang dengan menanyakan perkalian.

Zira kembali berakting dengan memegang kepala wanita itu sambil komat kamit, dan wanita itu juga ikut berakting sambil berteriak.

Wanita itu sudah tidak tertawa lagi. Dia sudah bisa mengontrol ketawanya. Yang ada di ruangan itu merasa lega ketika melihat pelayan itu sudah kembali normal.

Semua bertepuk tangan melihat aksi Zira mengatasi orang kesurupan.

" Pasukan Avengers bukan hanya memberantas kejahatan tapi juga bisa memberantas kesurupan." Ucap Ziko bangga dengan istrinya.

Pelayan itu keluar dari ruangan. Keluar dengan hati yang gembira dan lucu. Menurutnya orang bisa bertindak konyol ketika melihat seseorang kesurupan.

" Like, komen dan Vote yang banyak ya terimakasih."