Chapter 217 episode 217

Hari berganti hari waktu sidang ke dua di laksanakan. Masing-masing pihak membawa saksi. Dari penggugat saksinya Kevin dan Ibu Nur. Dari pihak tergugat Ziko membawa saksinya dokter Diki. Mereka semua menunggu di ruang tunggu yang terpisah. Pihak pengadilan sengaja memberikan ruang yang terpisah agar saksi tidak di pengaruhi kesaksiannya kelak.

Dari luar ruangan pintu di ketuk. Pihak staf pengadilan memerintahkan pihak tergugat memasuki ruang sidang. Ziko dan timnya meninggalkan ruang tunggu dan menuju ruang sidang perkaranya.

Tidak berapa lama pintu di buka kembali. Tim penggugat datang bersama dengan saksinya. Ziko sudah bisa menebak kalau saksi dari pihak Istrinya. Dia berharap Kevin tidak memberikan kesaksian yang memberatkannya. Tapi tidak ada Zira di dalam timnya. Keberadaan si penggugat tidak ada. Tim pengacara Ziko mulai merencanakan memenangkan kasus ini.

Hakim ketua dan hakim anggota memasuki ruangan. Semua yang berada di dalam ruang sidang berdiri menyambut kedatangan pengadil.

Hakim memerintahkan saksi dari pihak penggugat memberikan kesaksiannya. Kevin sebagai saksi pertama memberikan kesaksiannya. Sebelumnya Kevin di perintahkan untuk bersumpah memberikan kesaksian yang benar. Dia melakukan sumpah di atas kitab suci dan di bimbing pihak pengadilan.

Hakim anggota mengajukan berapa pertanyaan mengenai kapan dan di mana saksi mendengar pertengkaran yang melibatkan Ziko dan Zira terjadi. Kevin menjelaskan secara rinci dan akurat. Tanggal dan tempat di jelaskannya. Dia menjelaskan dua tempat kejadian. Yang pertama di sebuah restoran dan yang kedua di parkiran rumah sakit x.

Hakim anggota bertanya lagi mengenai apa saja ucapan yang terlontar dari pihak tergugat dan pihak penggugat. Dan Kevin menjelaskan semuanya secara rinci.

" Apa hubungan anda dengan tergugat dan penggugat?" Ucap hakim anggota.

Kevin menjelaskan tentang statusnya sebagai asisten tergugat. Dan dia juga menjelaskan tentang statusnya bekerja kepada penggugat. Pertanyaan terus berlanjut mengenai status Kevin yang bisa berpindah kerja dengan penggugat. Kevin menjelaskan semuanya pada saat dia mengundurkan diri secara langsung tepat pertengkaran itu terjadi dan di tempat yang sama. Semua di jelaskan sampai dia diminta pihak penggugat untuk bekerja dengannya.

Pada saat Kevin menjelaskan, Ziko merasa dirinya akan menjadi bahan pertimbangan dari pihak pengadilan karena telah memukul asistennya. Tapi tidak ada sedikitpun yang keluar dari mulut Kevin mengenai pertengkaran dan pemukulan yang di lakukannya. Setelah melakukan serangkaian pertanyaan kepada saksi pertama dari pihak penggugat. Kini hakim melakukan pertanyaan kepada saksi tergugat.

Dokter Diki melakukan sumpahnya di atas kitab suci. Pihak hakim anggota memberikan pertanyaan yang sama kepada saksi tergugat yaitu dokter Diki. Pertanyaan seputar pekerjaannya dan pertanyaan seputar hubungannya dengan pihak tergugat. Setelah dokter Diki menjelaskan detail. Hakim anggota mengajukan pertanyaan tentang kasus itu.

" Apa anda pernah dengar kalau pihak tergugat mengatakan kata cerai kepada anda?"

" Ya ada yang mulia." Ucap Dokter Diki.

" Kapan saja dan bagaimana?" Ucap hakim anggota.

" Pertama kali saya mendengar ucapan itu ketika Ziko mengalami pendarahan di tangannya. Saya mendapatkan telepon dari kepala pelayan yang mengatakan kalau tangan Ziko terluka. Saya langsung pergi ke kediaman Ziko. Dan dari situ saya tau kalo Ziko akan bercerai dengan istrinya. Dan luka yang di timbulkan dari tangannya karena dia stres telah mengatakan kata pisah kepada istrinya." Ucap dokter Diki sambil memberikan bukti-bukti berupa luka di tangan Ziko.

Dokter Diki juga menjelaskan kalau Ziko pernah mengalami dehidrasi karena tidak makan selama dua hari karena masalah itu. Dan dokter Diki juga menjelaskan kalau Ziko memang menyesal dan dokter diki lah orang yang pertama di perintahkan Ziko untuk mengecek tentang kehamilan istrinya.

Semua yang memakai jubah saling berunding. Mereka mencatat kemungkinan yang terjadi.

" Setelah kami pertimbangkan dan kami rundingkan. Bahwa pihak penggugat tidak ingin memberitahukan kehamilanya kepada pihak tergugat karena sesuatu hal dan itu tidak dibenarkan. Dan yang kedua pihak tergugat dua kali sidang tidak menghadiri persidangan ini. Yang seharusnya hari ini adalah waktunya pihak tergugat dan penggugat melakukan mediasi. Jadi untuk itu minggu depan kami akan melakukan pembacaan putusan mengenai hal ini. Apakah jatuh talak atau belum. Sekian dan terima kasih." Ucap hakim ketua menutup sidangnya sambil mengetuk palunya. Hakim ketua dan hakim anggota keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Masing-masing tim juga keluar dari ruangan tersebut. Ziko menghampiri Kevin dan menyalaminya.

" Terimakasih karena kamu tidak memberitahukan hal yang memberatkan aku." Ucap Ziko memeluk mantan asistennya.

" Saya hanya ingin membantu anda kembali mendapatkan nona Zira. Walaupun saya tidak tau apakah persaksian saya dapat menjadi bahan pertimbangan apa tidak." Ucap Kevin agak ragu.

" Kamu sudah sangat membantu." Ucap Ziko lagi.

Kevin beserta tim Zira pergi meninggalkan pengadilan agama. Ziko dan timnya masih berembuk mengenai putusan sidang minggu depan.

" Bagaimana dengan keputusan minggu depan?" Ucap Ziko agak ragu.

" Kalau mendengar persaksian dari pihak saksi memang tidak terlalu memberatkan anda. Dan seandainya putusan minggu depan adalah perceraian kita akan melakukan banding dengan alasan ada darah daging anda di dalam perut penggugat." Ucap pengacara Ziko menjelaskan.

" Apakah banding itu akan di terima pihak pengadilan?" Ucap Ziko penasaran.

" Bisa jadi di terima bisa tidak. Tapi karena ini kasus darah daging saya yakin pasti pihak pengadilan akan mempertimbangkan itu." Ucap pengacara menjelaskan.

Zira merasa was-was dengan sidang kedua. Dia menunggu pengacaranya untuk datang ke kediamannya. Ada rasa gundah gulana ketika tidak bisa menyaksikan jalannya persidangan tersebut.

Pengacara Zira sudah datang ke rumahnya. Dengan perasaan cemas Zira mendengarkan penjelasan dari tim pengacaranya.

" Minggu depan adalah hasil putusan sidang. Karena mbak Zira tidak mau datang jadi putusan langsung di tetapkan minggu depan." Ucap pengacara menjelaskan.

Zira hanya diam, dia punya alasan tersendiri yang membuatnya tidak hadir ke persidangan tersebut. Pengacara menjelaskan jalannya persidangan pagi itu. Dia juga menjelaskan semua saksi yang memberikan kesaksian tidak sepenuhnya memberatkan pihak tergugat.

" Maaf mbak Zira saya rasa minggu depan waktunya hadir ke persidangan." Ucap pengacara tersebut.

Zira menjelaskan kenapa dia tidak mau hadir dalam persidangan itu. Terutama berat untuk bertemu dengan suaminya. Dan hal lainnya yang menjadi bahan pertimbangannya.

" Saya serahkan semua kepada anda. Apapun keputusannya dan alasan yang di berikan pihak pengadilan cepat sampaikan kepada saya." Ucap Zira menjelaskan.

Walaupun ada rasa bingung ketika kliennya menjelaskan alasan yang tidak bisa di pikirkannya selama ini. Tapi dia menerima apapun keputusan dari Zira.

Di satu sisi dari pihak Ziko mereka sudah bisa memprediksi apa putusan yang akan di bacakan hakim ketua. Dan mereka sudah melakukan cara agar rumah tangga kliennya tetap bersatu.

Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur tapi bersyukurlah membuat kita bahagia.

Hidup bukan untuk menemukan jati diri tapi hidup untuk menciptakan sebuah jati diri.

Mungkin jati diri Ziko sudah ada tapi dia sedang berusaha menciptakan jari diri yang terpendam di dalam dirinya. Jati diri lebih mencintai dan menghargai pasangannya.

" Like, komen dan Vote yang banyak ya terimakasih."