Chapter 212 episode 212

Ziko melihat ada beberapa orang Ibu-Ibu yang sedang mencari seseorang. Dan Ziko kenal dengan beberapa orang itu. Mereka adalah orang yang di kerjain Ziko. Dari Ibu-Ibu yang di katakan datang bulan sampai Ibu-ibu yang di kerjain Ziko dengan mengatakan kalau suaminya selingkuh. Untuk Ibu-ibu yang mendapatkan uang tidak merasa di rugikan mereka bebas hambatan.

Ziko sembunyi di balik badan Istrinya. Agar wajahnya tidak kelihatan dari Ibu-ibu tersebut. Ziko agak ketir juga ketika menghadapi the power of emak-emak.

" Kamu kenapa sih?" Ucap Zira risih karena badannya di pakai untuk menutupi wajah suaminya.

" Sayang apa kamu lihat, Ibu-Ibu yang badannya seperti balon?" Ucap Ziko menunjuk dari balik badan Istrinya.

" Ya kenapa."

" Itu Ibu yang tadi aku kerjain, aku bilang suaminya selingkuh." Ucap Ziko cepat sambil tetap sembunyi.

" Tuan sepertinya dia dan suaminya sedang mencari seseorang." Ucap Kevin pelan.

" Iya dia sedang mencari aku." Ucap Ziko pelan.

" Wah selera anda sudah berubah ya tuan, dari body bak gitar Spanyol, sekarang berubah bak balon udara." Ucap Kevin mengejek. Ziko menendang kaki pria yang duduk di sebelahnya.

" Diam kamu." Ucap Ziko dengan gigi rapat.

Ibu itu dan suaminya sudah berdiri di depan mereka bertiga.

" Ini pa, yang bilang kalau papa selingkuh di kantor." Ucap Ibu itu menunjuk ke arah Ziko. Zira dan Kevin menoleh secara bersamaan ke arah pria yang ada di tengah.

" Kenapa kamu bilang kalau aku selingkuh." Ucap pria yang sedang berdiri di depan mereka sambil memegang kerah kemeja Ziko. Ziko berdiri ketika di pegang kerah kemejanya. Dengan seperti itu tangan si Bapak terangkat ke atas. Karena tinggi badan Bapak itu setengah dari badannya. Si Bapak langsung melepaskan pegangannya ada rasa takut ketika melihat manusia tiang listrik berdiri di depannya.

" Ayo jawab." Ucap Bapak itu sambil melihat ke arah dada Ziko.

" Pak kalau bicara lihat wajah orangnya dong. Biar lebih intim." Ucap Kevin mengejek di Bapak karena badannya yang kecil sekaligus mengejek Ziko.

" Kenapa kamu mengatakan kalau aku selingkuh di kantor." Ucap Bapak itu dengan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.

" Owh itu salah paham saja." Ucap Ziko santai.

" Bagaimana salah paham, kan kamu sendiri yang bilang kalau suami saya selingkuh." Ucap Ibu itu sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi ke arah Ziko. Mereka berdua sama-sama mengangkat kepalanya. Zira dan Kevin tertawa lucu melihat tiga orang tersebut.

" Bapak dan Ibu apa enggak sakit kepalanya seperti itu." Ucap Zira tersenyum tipis.

" Enggak, kami sudah terbiasa seperti ini." Ucap si Bapak sombong.

" Okelah kalau begitu, tadinya saya mau menyuruh pria di samping saya ini duduk, agar leher kalian tidak sakit." Ucap Zira tersenyum.

Kedua pasangan suami istri itu, menurunkan kepalanya secara bersamaan karena ada rasa capek ketika harus menengadah ke atas.

" Silahkan kamu duduk saja." Ucap Bapak itu menyerah. Zira dan Kevin tertawa tipis tidak berani mengeluarkan gelak tawa suaranya.

Ziko duduk seperti permintaan Bapak itu.

" Beri alasan kepada aku, kenapa kamu bisa berkata tentang aku, padahal tidak ada bukti sama sekali aku melakukannya." Ucap Bapak itu cepat.

" Saya bertanya tentang nama istri Bapak, dan istri Bapak menjawab namanya Santi, tapi saya tidak bertanya kepada istri Bapak di mana suaminya bekerja. Jadi bisa di pastikan ini hanya kesalahpahaman saja. Karena ada banyak nama santi di dunia ini dan mungkin saja istri Bapak mirip dengan seseorang yang bernama Santi yang pernah saya kenal." Ucap Ziko menjelaskan.

Kedua pasangan suami istri yang masih berdiri saling pandang, apa yang di ucapkan Ziko benar.

" Tapi tadi mas bilang saya dengan wajah yang sangat menyakinkan." Ucap Ibu itu tidak mau di salahkan suaminya kelak.

" Ibu apa ekspresi wajah saya tertulis di dahi saya. Dengan tulisan wajah meyakinkan, wajah marah, wajah bahagia." Ucap Ziko tidak mau mengalah.

Kevin mulai ikut dalam akting dadakan tersebut.

" Hey tuan, Santi kan nama istri saya berarti kamu menuduh saya selingkuh ya?" Ucap Kevin pura-pura.

" Stop stop dan stop jangan di perpanjang lagi. Kan sudah di jelaskan oleh suami saya, kalau dia salah, jadi untuk apa di perpanjang lagi. Dan kalau memang Bapak tidak berselingkuh kenapa harus adu urat sih, tinggal tunjukkan kepada istri Bapak kalau Bapak adalah suami yang setia." Ucap Zira menengahi masalah tersebut.

Istrinya Bapak itu manggut-manggut, dia paham dengan situasi ini. Dia berbisik kepada suaminya. Dan mereka bertiga tidak tau apa yang di bisikan Ibu tersebut.

" Bawa sini kartu nama kamu." Ucap Bapak Itu tidak mau kalah.

" Untuk apa?" Ucap Ziko penasaran.

" Saya akan mengatakan kepada atasan kamu kalau kamu telah menghina dan merusak nama baik saya. Jadi saya mau kamu di pecat dari perusahaan tempat kamu bekerja." Ucap Bapak itu sok hebat.

Zira berbisik ketelinga suaminya.

" Sepertinya mereka mau uang damai, berikan saja, apalah artinya beberapa lembar." Ucap Zira berbisik.

" Cepat, mana kartu nama kamu." Ucap si Bapak cepat.

" Pak kartu nama saya ada. Apa Bapak mau?" Ucap Kevin menawarkan diri ingin menyerahkan kartu namanya. Pasangan suami isteri itu melihat penampilan Ziko sangat formal dengan setelan jas yang masih melekat di badannya. Jadi mereka berpikir kalau Ziko adalah orang berduit dan bisa di manfaatkan untuk mengorek pundi-pundi rupiah.

" Cih, aku enggak butuh kartu namamu." Ucap si Bapak menganggap remeh Kevin. Karena dari cara berpakaian, Kevin hanya menggunakan pakaian kasual jadi tidak menunjukkan kalau dia orang berduit. Tapi kalau si Bapak lebih teliti. Kevin mengenakan kaos yang bermerek, ada merek lopo di sebelah kiri dadanya. Dan merek lopo yang di kenakan Kevin adalah asli bukan kaleng-kaleng.

" Tolong Pak jangan, jangan mengatakan kepada bos saya, nanti saya di pecat karena telah merusak citra perusahaan tempat saya bekerja." Ucap Ziko berakting, sebenarnya tidak ada hubungannya antara tempat dia bekerja atau perusahaannya dengan merusak nama baik seseorang. Karena itu merupakan personal bukan merusak nama baik suatu badan ataupun company. Jadi menurut Ziko, sepasang suami isteri ini hanya ingin menggertak dan mencari keuntungan dari peristiwa ini.

" Bapak mau berapa, saya hanya punya uang ini." Ucap Ziko menunjuk beberapa lembar uang kertas di dalam dompetnya.

Ziko memang tidak pernah membawa uang cash banyak-banyak. Karena dia lebih suka menggunakan kartu ketika berbelanja. Sepasang suami isteri itu saling berbisik. Entah apa yang di bisikkan mereka berdua.

" Saya tidak mau uang kamu, saya hanya mau kartu nama kamu." Ucap Bapak tersebut sambil mengulurkan tangannya.

" Baiklah kalau Bapak memaksa." Dengan berat hati Ziko menyerahkan kartu namanya. Bapak tersebut melihat kartu nama tersebut dan membacanya dengan teliti, dan sesekali melihat ke arah Ziko. Dia membelalakkan matanya merasa kurang percaya.

" Permisi Tuan, maaf atas kelancangan saya dan isteri saya." Ucap Bapak itu meraih tangan Ziko dan menyalaminya. Bapak itu menyenggolnya lengan isterinya agar ikut menyalami Ziko. Si isteri bingung dan tidak mengerti dengan tingkah suaminya yang tiba-tiba melembek seperti bubur.

Isteri Bapak itu ikut menyalami Ziko, dan mereka langsung pamit setelah meminta maaf kepada Ziko.

Epilog

Sebelumnya Ziko menunjukkan isi dompetnya yang tidak ada uang cash. Isteri Bapak itu membisikkan sesuatu ketelinga suaminya.

Di dompetnya memang enggak ada uang cash tapi di kartunya pasti banyak uangnya.

Karena bisikan itu si suami langsung mengancam Ziko dengan meminta kartu namanya. Dengan alasan akan melaporkan ke atasan Ziko. Tapi setelah dia melihat kartu nama Ziko. Dia langsung ketar ketir tidak berani karena tertulis di kartu nama itu.

Ziko Putra Raharsya

Presiden direktur

Raharsya group

Hp. 64164semua (arti nomor ponsel Ziko nampaksatunampaksemua ????????????)

Dalam perjalanan ke mobil istri Bapak itu ngomel kepada suaminya.

" Kenapa kita harus minta maaf, seharusnya kita bisa mendapatkan pundih-pundih rupiah".

" Asal kamu tau, kita berhadapan dengan orang nomor satu di kota ini, apa kamu mau aku menganggur karena ide gilamu itu."

Pasangan suami itu ribut, masing-masing saling menyalahkan. Tinggal trio kwek-kwek yang terawa penuh dengan kemenangan.

"Like, komen dan vote yang banyak ya terimakasih."