Chapter 130 episode 130

" Ayo kita keluar." Ucap Ziko sambil memegang tangan Zira.

Ziko sengaja membawa Zira keluar dari situ agar terhindar dari tatapan genit David.

" Tapi makananku belum habis." Ucap Zira manja.

" Kita makan di luar disini selera makanku hilang." Ucap Ziko sambil melirik David.

Ziko dan Zira beranjak dari kursinya dan hendak pergi tapi David menahan Ziko dengan memegang bahunya.

" I will invest all my shares in your company, as long as (Aku akan menginvestasikan seluruh saham ku pada perusahaanmu, asalkan). " Davis menggantung ucapannya.

" as long as what (asalkan apa)." Ucap Ziko ketus.

David berbisik ketelinga Ziko yang mengatakan.

" let me enjoy the beautiful body of your wife (izinkan aku menikmati tubuh indah istrimu)."

Ziko melepaskan genggamannya dari tangan Zira, dengan cepat Ziko memukul wajah David. David yang mendapat serangan mendadak tersungkur ke bawah kursi. Semua orang yang berada di situ berteriak histeris. Termasuk juga Zira, Zira hanya bisa berteriak entah kenapa jiwa Avengersnya hilang sejenak pada saat itu. Dari jauh Zira melihat ada Kevin yang menonton kejadian itu. Zira berlari kearah Kevin.

" Cepat kamu lerai pertengkaran itu." Ucap Zira teriak sambil menunjuk ke arah Ziko yang sedang memukuli David.

" Maaf nona tangan saya lagi sibuk." Ucap Kevin cepat sambil melipat kedua tangannya di dadanya.

" Apanya yang sibuk." Ucap Zira teriak.

Zira kesal dengan Kevin karena tidak mau melerai perkelahian itu. Zira menjewer kuping Kevin seperti anak kecil.

" Cepat kamu lerai perkelahian itu atau kupingmu aku tukar sama kuping gajah." Ucap Zira cepat sambil menjewer kuping Kevin.

Kevin langsung melerai perkelahian itu, sebenarnya dia enggan untuk melerai karena bosnya dominan menang. Tapi Kevin takut melihat tatapan mata Zira yang sedang marah, Kevin merasa sedang di jewer mamaknya.

Perkelahian itu pun akhirnya selesai dan di menangkan oleh Ziko. Semua berantakan walaupun perkelahian itu tidak lama tapi cukup menguras tenaga karena mereka sama-sama berbadan besar.

" our employment contract is canceled (kontrak kerja kita batal)." Ucap David teriak.

" I don't want to have a colleague like you (Tidak sudi aku mempunyai rekan kerja seperti dirimu)." Ucap Ziko sambil membuang ludahnya.

Ziko pergi keluar dari tempat itu di dampingi Zira dan Kevin. David mendapatkan banyak pukulan dari Ziko. Hubungan bisnis mereka harus berakhir padahal sudah lama mereka menjalin kerjasama tapi semua karena ulah David.

Ziko duduk di pinggir kasur dengan tampilan yang sudah berantakan. Zira memegang tangan Ziko yang merah. Zira berniat mengompres punggung tangan Ziko. Ziko menarik tangannya ketika hendak di kompres Zira.

" Enggak usah." Ucap Ziko kesal.

Tapi Zira tetap menarik tangan Ziko. Ziko menepis tangan Zira dari tangannya.

" Kamu kenapa?" Ucap Zira cepat.

" Ini semua karena mu." Ucap Ziko ketus.

Zira kesal dan membanting es batu kelantai.

" Apa maksudmu?" Ucap Zira cepat.

" Kalo kamu tidak menggodanya pasti dia tidak akan berbicara seperti itu tentangmu.

Zira menampar pipi ziko.

" Jaga ucapanmu, aku tidak ada niat untuk menggodanya." Ucap Zira kesal.

Ziko memegang pipinya, ini yang kedua kali dia mendapatkan tamparan dari Zira. Ziko merasa kesal, dia beranggapan Zira telah merayu David ketika dirinya sedang menyalin baju di kamar hotel.

" Selama aku menyalin baju pasti kamu merayu dia kan?" Ucap Ziko kesal.

" Jaga ucapanmu." Zira kesal dan pergi dari kamar Ziko dia membanting pintu kamar hotel.

Zira berjalan menyusuri lorong hotel dia melihat tasnya. Dan kembali lagi ke kamar Ziko.

" Ini kado dari ku, kalo kamu enggak mau makan buang saja." Ucap Zira kesal sambil melempar keripik ubi tadi ke arah Ziko.

Zira pergi dari kamar sambil membanting pintu kamar hotel. Ziko tidak menahan Zira, Kevin yang sibuk karena pasti nanti Ziko akan uring-uringan kalo tidak menemukan Zira. Kevin berlari mengikuti Zira. Zira pergi dengan menggunakan taksi. Kevin mengikutinya dari belakang naik taksi yang lain.

Taksi yang di tumpangi Zira berhenti di Seine River. Zira ingin melepaskan kepenatannya di Seine River. Seine River adalah sungai ikonik kota Paris. Zira menaiki sebuah kapal untuk menikmati keindahan sungai ini yaitu Seine River. Zira duduk di atas kapal dan di depannya ada Kevin yang ikut duduk.

" Kenapa kamu di sini?" Ucap Zira cepat sambil melihat ke sekeliling sungai.

Kapal sudah berjalan menyusuri sungai, panjangnya sungai tersebut kurang lebih 777 km.

" Maaf nona saya khawatir kalo nanti nona hilang pasti saya yang akan jadi pelampiasan Tuan muda." Ucap Kevin cepat.

Zira tidak menjawab dia lebih senang memandang keindahan sungai itu dari pada harus memikirkan masalahnya.

" Nona apa nona tidak mau menghubungi Tuan muda, agar suasana seperti ini cepat mencair." Ucap Kevin pelan.

" Emangnya es batu harus mencair segala." Ucap Zira ceplos.

Kevin tersenyum mendengar ucapan spontan yang di utarakan Zira.

" Enggak biarin aja dia pusing sendiri, mentang-mentang orang kaya ngomong seenak udelnya, belum juga tau masalahnya sudah menuduh yang enggak-enggak." Ucap Zira ketus.

" Tapi nona." Kevin ingin membela Ziko.

" Enggak usah belain dia atau kamu aku ceburin ke sungai ini." Ucap Zira cepat.

Kevin tidak jadi memberikan pembelaannya kepada Ziko, dia lebih baik mencari aman dari pada berurusan dengan pasukan Avengers.

Ponsel Kevin berbunyi ada nomor Ziko di layar kaca ponselnya.

" Siapa?" Ucap Zira santai.

" Tuan Ziko." Ucap Kevin sambil ingin menjawab panggilan tersebut.

" Jangan kamu angkat." Ucap Zira cepat.

Kevin tetap ingin mengangkat panggilan dari Ziko. Tapi tatapan mata Zira sudah membuatnya takut dia mengurungkan niatnya. Tidak berapa lama panggilan tersebut terputus. Kevin bernafas lega karena panggilan dari Ziko terputus. Tidak berapa lama ponsel Zira berdering, Zira melirik ponselnya dan enggan menjawabnya.

" Siapa nona?" Ucap Kevin penasaran.

" Ubi kayu." Ucap Zira cepat.

" Kenapa tidak di jawab." Ucap Kevin lagi.

" Aku kan lagi marah sama dia ngapain aku harus menjawab panggilannya." Ucap Zira cepat.

Kevin menganggukkan kepalanya secara berulang.

" Kenapa dengan kepala kamu apa kamu tengleng?" Ucap Zira memperhatikan ekspresi Kevin yang menganggukkan kepalanya berulangkali.

" Enggak, saya baru belajar dari nona kalo lagi bertengkar tidak perlu menjawab panggilan pasangan kita." Ucap Kevin polos.

Zira tersenyum mendengar ucapan Kevin yang polos. Kevin benar-benar polos, Zira merasa heran dengan Kevin penampilan ok, tampang ok body apalagi belum soal keuangan enggak perlu di ragukan lagi. Zira heran kenapa Kevin tidak mempunyai kekasih

" Asisten Kevin kenapa sampai sekarang kamu belum menikah atau mempunyai kekasih." Ucap Zira cepat.

Kevin tersenyum dia pun bingung harus menjawab apa.

" Enggak tau nona, mungkin karena kesibukan saya makanya saya belum memikirkan hal seperti itu." Ucap Kevin pelan.

" Tapi ada enggak keinginan kamu untuk menikah." Ucap Zira lagi.

Kevin mendesah kencang sambil melihat sekeliling sungai.

" Awalnya saya ada keinginan untuk menikah melihat anda dan tuan muda saya merasa ingin mempunyai pendamping, tapi saya sekarang mengurungkan niat saya karena." Ucap Kevin berhenti.

" Karena apa."Ucap Zira penasaran.

" Ya karena nona dan Tuan muda, yang hari-hari bertengkar, jadi di pikiran saya menjalin rumah tangga itu merupakan hal yang sulit kalo tidak di dasari dengan cinta." Ucap Kevin cepat.

Ucapan Kevin seperti menusuk hatinya. Apa yang di ucapkan Kevin benar adanya berumah tangga bukan lah seperti permainan kalo sudah bosan tinggalkan cari yang lain, berumah tangga harus mempunyai komitmen yang kuat salah satunya adalah cinta.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."