Chapter 106 episode 106

Di gedung Rahasrya group.

Pagi ini gedung Rahasrya group terasa ramai dengan kehadiran wajah-wajah baru. Banyak para pelamar datang dari penjuru kota. Kebanyakan dari mereka berjenis kelamin wanita. Mereka berdandan secantik-cantiknya dan memberikan penampilan yang terbaik. Karena penampilan juga menjadi faktor pendukung.

Pihak HRD memberikan instruksi untuk para pelamar kerja. Mereka mengikuti pihak HRD dari belakang. Mereka memasuki sebuah ruangan besar seperti auditorium.

Mereka menduduki kursi yang telah di sediakan. Tidak berapa lama seseorang datang dari luar auditorium. Seorang wanita separuh baya yang cukup di segani di bagian departemennya yaitu Ibu Mery.

Asisten Ibu Mery memberikan sebuah informasi kepada mereka semua.

" Selamat pagi semuanya saya Ika dan ini Ibu Mery manager di Human Resource Department. Pagi hari ini kalian semua di panggil kesini untuk melakukan beberapa test." Ucap Ika.

" Yang pertama test Iq, test ini berhubungan dengan angka dan bahasa."

" Yang kedua test wartegg yaitu test yang melanjutkan beberapa pola."

" Yang ketiga personality test."

" Yang keempat, test koran atau disebut dengan test pauli yaitu menuntut anda semua untuk menjumlahkan setiap dua angka dari angka satu sampai sembilan."

" Baiklah waktu kalian 90 menit di mulai dari sekarang." Ucap Ika menjelaskan.

Semua para pelamar sibuk dengan serangkaian test yang di berikan kepada mereka. Setiap yang akan bergabung menjadi bagian dari Raharsya group akan di berikan serangkaian test. Beberapa orang pihak HRD mondar mandir ke tengah ruangan untuk melihat jalannya test agar tidak terjadi kecurangan.

Di ruangan Ziko.

" Tuan hari ini para pelamar kerja sedang melakukan serangkaian test." Ucap Kevin.

" Pastikan yang menjadi sekertarisku orang yang smart dan jujur." Ucap Ziko tegas.

Kembali ke auditorium.

" Waktu sudah habis. Silahkan cantumkan nomor ponsel anda di depan." Ucap Ika.

Para pelamar sudah meninggalkan gedung Raharsya group. Mereka harap-harap cemas menunggu kepastian di terima atau tidaknya.

Setelah para pelamar meninggalkan gedung, beberapa asisten Ibu Mery melakukan crosscheck.

Setelah selesai mereka menyerahkan kepada Ibu Mery. Kemudian Ibu Mery menyeleksinya kembali. Setelah di seleksi ada kurang lebih 20 orang yang memenuhi kriteria.

Ibu Mery membawa hasil test tersebut keruangan Asisten Kevin. Pintu ruangan Kevin di ketuk. Ibu Mery masuk ke ruangan Kevin setelah ada perintah dari yang bersangkutan.

" Maaf Pak ini adalah hasil test hari ini. Yang ini yang telah saya seleksi dan menurut saya memenuhi kriteria. Dan yang ini yang tidak memenuhi kriteria." Ucap Ibu Mery sambil menunjuk ke arah berkas test para pelamar kerja.

" Baiklah tinggalkan di sini. Nanti saya cek kembali. " Ucap Kevin.

Ibu Mery pergi meninggalkan ruangan Kevin. Dia melanjutkan pekerjaannya kembali.

Kevin membuka satu persatu hasil serangakaian test para pelamar kerja. Dari dua puluh nama yang telah di seleksi Ibu Mery, dia menyaring kembali menjadi sepuluh orang.

Kevin menghubungi Ibu Mery.

" Bisa kamu bawakan surat lamaran pekerjaan atas nama keduapuluh orang tadi." Ucap Kevin cepat.

Tidak beberapa lama Ibu Mery datang dengan membawa surat lamaran pekerjaan yang di minta asisten Kevin. Ibu Mery kembali lagi keruangannya. Kevin mengecek surat lamaran untuk dua puluh orang itu. Setelah dicek satu persatu dia hanya memilih sepuluh Surat lamaran sesuai dengan nama yang telah di saringnya.

Kevin membawa surat lamaran itu sekaligus hasil tesnya. Kevin menyerahkan hasil test dan surat lamaran ke atas meja Ziko.

" Tuan ini adalah hasil test yang telah memenuhi kriteria dan ini surat lamaran pekerjaannya. " Ucap Kevin menjelaskan.

Ziko melihat satu persatu surat lamaran tersebut.

" Baiklah ajukan interview besok untuk kesepuluh nama ini." Ucap Ziko cepat.

Kevin pergi dan kembali keruangan, dia memberikan perintah kepada Ibu Mery untuk menghubungi kesepuluh nama yang telah di saringnya.

Kia merasa harap-harap cemas dengan hasil test tadi. Hari ini dia ijin untuk tidak masuk kerja. Dia kembali ke apartemennya setelah selesai mengikuti test. Pintu bel apartemennya di berbunyi. Kia berlari membuka pintu apartemennya. Dan di depan pintu telah berdiri teman masa kecilnya yaitu Sisil.

" Boleh aku masuk." Uca Sisil sambil tersenyum manis.

" Tentu masuklah."

Mereka cipika-cipiki layaknya teman yang sudah lama tidak berjumpa.

" Apa kamu baru pulang kerja atau kamu baru selesai mengikuti test?" Tanya Sisil ingin tau sambil duduk di sofa.

" Mana ada orang pulang kerja jam segini, aku baru selesai mengikuti test." Ucao Kia pelan.

" What. Aku enggak salah dengar kan?" Ucap Sisil sambil memegang telinganya.

Kia mengangguk cepat. Sisil merasa bahagia mendengar Kia telah mengikuti rencananya.

" Ayolah kenapa kamu terlihat muram?" Tanya Sisil sambil mendekati Kia.

" Aku nggak tau keterima apa enggak soalnya sainganku banyak, dan mereka mempunyai potensi yang lebih bagus. " Ucap Kia pelan.

" Itu kan menurutmu, kalo menurutku kamu juga punya potensi lebih baik di bandingkan dengan mereka." Sisil berusaha untuk membangkitkan semangat Kia.

" Ah yang benar?" Tanya Kia.

Sisil mengangguk.

" Sorry aku mau bertanya masalah pribadi apakah yang di uuutube itu benar?" Tanya Kia pelan.

Sisil langsung menunjukkan aura tidak suka.

" Apa maksudmu?" Tanya Sisil dengan wajah yang marah.

" Aku lihat ada satu caption kalo kamu di sebut sebagai pelakor." Ucap Kia pelan.

Sebenarnya Sisil ingin menampar Kia dengan menyebut dia pelakor. Tapi dia berusaha untuk tersenyum karena pion dia adalah Kia.

" Ah itu salah sebenarnya yang pelakor itu si Zira. Dialah yang merusak hubunganku dengan Ziko. Dia berusaha mendekati Tante Amel agar dia di jodohkan dengan Ziko." Ucap Sisil membalikkan fakta.

Kia hanya mengangguk karena dia tidak mengerti tentang berakhirnya hubungan Ziko dan Sisil.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih."