Chapter 103 episode 103

Mereka sudah sampai di tempatnya masing-masing. Zira di butik Ziko dan Kevin di kantor.

Pintu ruangan Kevin di ketuk. Di depan pintu ada penanggung jawab HRD Ibu Mery.

" Permisi Pak. " Ucap Ibu Mery ketika berada di dalam ruangan Kevin.

" Ya silahkan duduk. "

Ibu Mery langsung duduk ketika di persilahkan Kevin.

" Ini beberapa lamaran yang masuk

kemaren. " Ucap Bu Mery sambil menyerahkan beberapa lamaran pekerjaannya.

Kevin melihat beberapa lamaran yang di serahkan Ibu Mery. Dia memperhatikan detail setiap lamaran yang masuk.

" Total lamaran yang masuk ada 50 Pak, dan itu baru sehari. " Ucap Ibu Mery lagi.

Kevin masih melihat - lihat kertas tersebut.

" Baik kamu tutup lowongan sampai besok. Tinggalkan ini di sini. " Ucap Kevin sambil menunjuk lamaran di mejanya.

Di tempat yang lain.

Suara ponsel berbunyi.

" Ya halo "

" Halo Kia? Ini aku. " Ucap seseorang dari ujung telepon.

" Ya ada apa? " Tanya Kia cepat tidak semangat.

" Aduh kamu kenapa gak semangat gitu sih. Ayo dong semangat aku ada informasi penting nih buat kamu? "

" Apa? " Tanya Kia penasaran.

" Apa kamu sudah melihat info lowongan di salah satu akun. Disana di sebutkan Raharsya group lagi membuka lowongan untuk sekertaris. "

" Ah yang benar? Terus hubungannya dengan ku apa? Aku kan sudah bekerja. "

" Kia dari dulu kamu ingin bekerja di perusahaan itu sekaranglah waktunya. "

Kia diam beberapa detik. Memang dari dulu dia ingin bekerja di Raharsya group hampir semua orang mendambakan bekerja di perusahaan itu. Sekarang Kia bekerja di salah satu perusahaan tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan Raharsya group.

" Apa kriterianya? " Tanya Kia lagi.

" Punya pengalaman di bidangnya minimal 5 tahun, menguasai 5 bahasa asing, jujur dan mau bekerjasama. "

Kia diam lagi. Memang dia mempunyai kriteria itu semua. Walaupun dia bekerja di perusahaan yang tidak terlalu bonafit kalo untuk adu skill Kia tidak di ragukan lagi.

" Pasti saingannya banyak nih. " Kia agak merasa minder.

" Ayo aku tau kamu pasti bisa. Jangan putus semangat belum perang kamu sudah mundur. "

" Kamu tidak sedang memanfaatkan ku

kan? " Tanya Kia curiga.

" Oh tidak tentu tidak aku hanya ingin kamu memenuhi impianmu bekerja di sana. "

" Bagaimana kalo seandainya aku tidak di terima? Dan aku juga pasti akan jadi pengangguran. " Ucap Kia agak ragu.

" Begini saja kamu kirim aja dulu lamaran kamu lewat email. Kalo seandainya kamu di hubungi dari pihak perusahaan kamu ijin aja dulu. Dan kalo sudah bener - bener keterima baru deh keluar. "

Kia memikirkan setiap ucapan temannya. Teman masa kecilnya. Gaji di Raharsya group memang jauh berbeda dengan perusahaan lain, mereka bisa menawarkan gaji 5 kali lipat jika pegawai mempunyai potensi.

Akhirnya panggilan tersebut terputus. KIA mulai mengirim lamaran lewat email.

Di tempat lain.

" Hahahaha aku memang tidak bisa masuk ke dalam gedung itu tapi aku bisa mengirim orang untuk merusak rumah tanggamu. " Ucap Sisil tertawa senang.

Sisil merasa senang dia merencanakan sesuatu di luar pikiran orang lain apalagi pikiran para readers ????. Dia akan memanfaatkan Kia untuk menjalankan permainannya. Dan permainan itu belum di ketahui oleh Kia sama sekali.

Kembali ke Gedung Raharsya group.

Kevin menyerahkan ke Ziko beberapa lamaran yang telah di antar Bu Mery sebelumnya.

" Ini ada 50 pelamar yang ingin bergabung di perusahaan kita. " Ucap Kevin sambil menyerahkan beberapa berkas lamaran.

Ziko hanya menoleh sebentar ke berkas tersebut tapi enggan untuk melihatnya.

" Aku serahkan semua kepadamu. Kamu seleksi lagi sesuai kriterianya. Dan lakukan test untuk mereka yang telah lulus

seleksi. " Ucap Ziko tegas.

Kevin menganggukkan kepalanya dia hendak pergi meninggalkan ruangan Ziko.

" Tunggu. " Ucap Ziko.

Kevin yang sedang memegang handle pintu langsung berbalik cepat dan berjalan mendekati meja kerja Ziko.

" Hemmmm bagaimana dengan kursus bahasa Inggris, apakah kamu sudah mencarinya. " Tanya Ziko cepat.

" Sudah Tuan. Kursus itu merupakan kursus kilat dalam 15 hari mereka bisa menjamin akan mahir berbahasa Inggris. " Ucap Kevin menjelaskan.

Ziko diam sambil memikirkan sesuatu.

" Berapa orang dalam satu kelas? " Tanya Ziko cepat.

" Sepuluh sampai lima belas orang. "

" Aku tidak suka kalo satu kelas sampai ada banyak orang. Buat private saja. " Perintah Ziko.

" Maaf Tuan kenapa harus private saya khawatir kalo private nanti nona Zira bosan. " Ucap Kevin menjelaskan.

" Jadi maksud kamu istriku harus gabung dengan orang lain. Bagaimana kalo didalam kelas itu laki - laki semua. " Ucap Ziko sedikit teriak.

Tuan sampai segitunya anda memikirkannya. Lebih baik Tuan aja yang mengajarkan Nona bahasa Inggris secara private di kamar pasti lebih seru.

Kevin tersenyum - senyum. Dan Ziko memperhatikan tingkah Kevin yang aneh.

" Kenapa kamu tersenyum? " Tanya Ziko cepat.

" Nggak Tuan saya hanya memikirkan kalo untuk private bahasa Inggris kenapa tidak Tuan aja yang langsung mengajarkan Nona Zira. Menurut saya lebih bagus. " Ucap Kevin menjelaskan masih tetap tersenyum.

" Nggak jangan, aku gak mau jadi gurunya kamu tau kan istriku itu, bisa - bisa malah aku yang di ajarkan kosa kata anehnya itu. " Ucap Ziko cepat.

Kevin tertawa kecil.

" Lagian asal kamu tau aku juga sedang mengajarkan kung Fu kepadanya. " Ucap Ziko sambil tersenyum licik.

Kevin merasa heran dan dia mengerutkan pangkal hidungnya.

" Maaf Tuan sejak kapan anda belajar beladiri kungfu setau saya beladiri yang anda kuasai taekwondo dan karate. " Ucap Kevin bingung.

" Sudahlah cepat kamu menikah pasti kalo kamu menikah kamu akan bisa menguasai beberapa jurus kungfu. " Ucap Ziko cepat sambil menyuruh Kevin keluar ruangannya.

Kevin meninggalkan ruangan tapi masih mencoba mencari arti dari ucapan bosnya. Karena semenjak bosnya menikah dengan Zira perbendaharaan kata Ziko juga bertambah.

Hari menjelang siang waktunya makan siang. Zira belum datang ke kantor Ziko. Ziko sudah menunggunya dengan gelisah. Dia mencoba menghubungi nomor Zira.

Ziko mengambil ponselnya dari atas meja dan memilih daftar kontak dari ponselnya. Dia memilih istriku.

" Ya halo. " Ucap Zira setelah ada panggilan masuk.

" Kamu dimana? " Tanya Ziko cepat.

" Di Planet. " Ucap Zira cepat sambil mendesain beberapa gaun di atas kertas putih.

" Aku serius. " Bentak ziko.

" Udah tau aku di butik masih tanya juga." Ucap Zira enteng tetap fokus dengan pekerjaan.

Zira meletakkan ponselnya di samping pipi dan bahu kirinya.

" Kenapa kamu gak datang ke sini? " Tanya Ziko cepat.

" Kenapa? Apakah kamu rindu suamiku tersayang." Goda Zira sambil cekikikan.

Ziko mulai menarik nafasnya dengan kasar dan mengeluarkannya kembali.

" Aku mau makan. " Ucap Ziko tenang.

" Ya makan makan aja kenapa lapor ke aku. " Ucap Zira jutek.

Zira memang lagi sibuk karena gara - gara Ziko telah memborong semua pakaian di butiknya. Untuk mengisi rak - rak baju di butik Zira harus mengerjakan semua desainnya dengan cepat. Agar rak - rak itu terisi kembali. Memang masih ada beberapa pakaian yang masih di gantung tapi tidak terlalu banyak.

" Like komen dan vote yang banyak ya terimakasih "