Chapter 76 episode 76

Keesokan harinya di gedung Rahasrya group.

" Apa informasi yang kamu dapat? " tanya Ziko.

" Mengenai informasi yang saya dapatkan, yang bernama Bram sering berada di club' malam. " ucap kevin menjelaskan.

Ziko masih mendengarkan Kevin sambil memainkan pena di jarinya.

" Dia tidak bekerja sendiri ada seseorang yang berperan dari belakang layar. " ucap Kevin lagi.

Ziko yang mendengar langsung duduk dengan tegak.

" Siapa? " tanya ziko.

" Sisil. " ucap Kevin cepat.

" Apa! Sisil. " tanya ziko dengan ekspresi kaget.

Kevin mengangguk cepat.

" Sisil Sisil ternyata ini permainan kamu ya, baik akan aku ladeni. " ucap ziko sambil merapatkan giginya.

" Cari pria itu dan asingkan dia di tempat biasa. " ucap ziko tegas.

Kevin bergerak pergi meninggalkan tuannya dan segera menghubungi kaki tangannya. Beberapa saat kemudian Kevin kembali ke ruangan ziko.

" Bagaimana? " tanya ziko.

" Sudah Tuan, mereka akan bergerak nanti malam di club. " Ucap Kevin menjelaskan.

Ziko manggut-manggut masih tetap duduk di kursi.

" Tuan saya ingin menyampaikan sesuatu. " ucap Kevin.

" Apa? " tanya ziko cepat.

" Besok adalah ulang tahun nona Zira. " Ucap Kevin cepat.

Ziko yang tadi nya duduk di kursi langsung berdiri mendekati Kevin. Dia selalu tertarik jika ada hubungannya dengan Zira.

" Baiklah buat dinner romantis. " ucap ziko sambil tersenyum tipis.

" Tuan sepertinya nona Zira tidak suka dengan hal - hal seperti itu. " ucap Kevin.

" Apa maksudmu? " tanya ziko.

" Nona Zira lebih suka melakukan kegiatan sosial. " Ucapan Kevin.

" Baiklah kamu urus semua nya dan pastikan dia jangan tau, aku ingin menebus kesalahanku padanya. " Ucap ziko.

Kevin langsung pergi meninggalkan ziko dan mempersiapkan ulang tahun Zira dengan orang - orang terpercaya.

" Zira Zira kamu memang wanita yang berbeda. " Guman Ziko.

Di butik.

Suara ponsel Zira berdering ada sebuah nomor asing tertera di layar ponselnya. Zira enggan mengangkat ponselnya tapi nomor tersebut terus menghubungi Zira.

Dengan malas Zira mengangkat ponselnya.

" Ya halo. " Ucap Zira malas.

" Zira apa kabar. " Ada suara perempuan dari ujung sana.

" Alhamdulillah baik. " Ucap Zira masih bingung.

" Ini siapa? " tanya Zira cepat.

" Ini aku Sisil. "

Mau apa si uget - uget sok akrab, gerutu Zira dalam hati.

" Ya ada apa? " tanya Zira masih dengan nada malas.

" Aku senang karena kamu akan menikah dengan ziko dan aku ingin mengucapkan selamat atas pertunangan kalian. " Ucap Sisil.

" Eh tunggu nona bukan nya waktu di pesta kamu itu sewot dengan aku, kenapa tiba - tiba kamu sok baik begini. " Ucap Zira cepat.

Lama Sisil tidak menjawab ucapan Zira.

" Ya waktu di pesta aku memang marah dengan kamu tapi aku sudah mengerti bahwa segala sesuatu tidak boleh di paksakan. " ucap Sisil.

Zira hanya mendengar tidak berkomentar sama sekali.

" Sebagai penebus kesalahan ku aku ingin mengajak mu makan siang, apakah bisa? tanya Sisil.

" Oh maaf nona Sisil aku tidak bisa aku ada makan siang dengan Ziko siang ini. " Ucap Zira cepat.

Sisil tidak putus semangat dia harus mengajak Zira Keluar dari butik.

" Bagaimana kalo kita duduk - duduk santai di cafe setengah jam lagi. " Ajak Sisil.

" Nggak aku banyak kerjaan. " Ucap Zira cepat.

Sisil mencoba merayu Zira dengan segala cara.

" Ayolah kamu kan mau menikah dengan ziko, kamu kan belum tau banyak mengenai dia seperti makanan kesukaan nya dan keseharian nya yang belum kamu ketahui. Bagaimana? " Tanya Sisil.

Zira masih berpikir dan mencerna semua ucapan Sisil.

Aku memang akan menikah dengan si ubi kayu tapi ada benar nya juga kalo aku mengetahui sedikit tentang nya. Guman Zira dalam hati.

" Baiklah aku akan datang setengah jam lagi. " Ucap Zira.

" Ok di Cafe Santuy ya. " Ucap Sisil.

Tut Tut Tut panggilan pun terputus. Zira bersiap - siap untuk pergi menemui Sisil.

" Lina mbak mau keluar dulu. " Ucap Zira.

" Baik mbak hati - hati. " ucap lina.

Zira keluar dari butik sambil mengambil ponsel nya dari dalam tas. Ada seseorang yang datang mendekati nya.

" Nona Zira mau kemana? " tanya si pria.

" Maaf bapak siapa? " tanya Zira.

" Saya supir nona yang baru. " ucap si pria.

Zira hanya melihat dan memperhatikan si pria.

" Tunggu. " ucap Zira.

Zira memencet ponsel nya mencari daftar kontak nya yang bernama ubi kayu gosong tetapi tidak di temui nya. Lama dia mencari - cari tapi tidak ketemu.

" Seingat ku nomor nya telah aku masukkan ke daftar kontak ku, dan aku memberikan nama nya ubi kayu gosong tapi kenapa tidak ada. " guman Zira pelan.

Si supir masih berdiri tidak jauh dari Zira. Zira masih melihat daftar kontak nya dia memulai dari abjad A dan dia berhenti pada daftar C yaitu dengan nama Calon suamiku. Zira langsung mengertukan dahinya.

" Aku tidak pernah membuat daftar kontak dengan nama calon suamiku. " Guman Zira.

" Like komen dan vote yang banyak ya, bagi yang belum Vote ayo buruan vote terimakasih. "