Chapter 75 episode 75

Hampir semua orang mengenal Keluarga Raharsya dan hampir semua orang mengenal asisten Kevin. Asisten Kevin seorang yang sangat di takuti dia bertindak sangat rapih

dan cekatan. Dia selalu pasang badan apabila ada yang mengganggu Keluarga Raharsya. Dia bisa sangat lembut tapi bisa juga mematikan.

Zira masih melukis sebuah gaun dia atas kertas putih. Ada suara langkah kaki berat dari anak tangga. Zira melihat ke arah pintu siapa yang menuju ruangan nya.

Pintu di buka dengan cepat. Ziko sudah berdiri dengan memegang handle pintu. Kemudian Ziko membanting pintu ruangan Zira. Zira kaget mendengar pintu nya di banting.

" kenapa penampilan nya kacau balau seperti ini, dan kenapa wajahnya seperti mengintimidasi aku, " guman zira pelan.

Ziko masih menatap Zira dengan penuh amarah, Zira menutupi wajahnya menggunakan kertas.

" Aduh kenapa lagi ini, aku jadi takut, " guman Zira pelan sambil menutup wajahnya dengan kertas.

Suara langkah ziko semakin dekat dan bisa di pastikan ziko sudah berada di depan meja Zira. Ziko langsung mengambil kertas yang di pegang Zira secara kasar. Ziko masih melihat dengan tatapan yang mematikan Zira hanya melihat sekilas dia ingin menutupi wajahnya.

Tidak ada yang bisa menutupi wajah nya akhirnya Zira melekatkan wajahnya di atas meja dengan kedua tangan selonjor kebawah.

" Lihat aku, " teriak ziko.

" Nggak, " ucap Zira samar sambil tetap meletakkan wajah nya di atas meja.

" Aku hitung sampai tiga , kalo kamu ... , "

Belum sempat ziko menyelesaikan ucapan nya Zira naik ke atas meja dan meletakkan wajahnya dekat dengan wajah ziko.

Zira naik ke atas meja untuk mensejajarkan wajah nya dengan wajah ziko. Karena badan Zira yang kecil jika ingin menatap Ziko dia harus mengangkat kepalanya tinggi - tinggi dan itu juga belum sejajar.

" Ada apa, " tanya Zira.

" Apa yang kamu lakukan hari ini, " bentak ziko.

" Pagi bangun tidur masak mandi kemudian ...," Zira menggantung ucapan nya.

" Tuan apa semua nya harus aku sebutkan seperti BAB, " tanya Zira.

" Jangan kamu sebutkan kebiasaan jorok mu pada ku, " ucap ziko tegas.

Zira mengangguk mengerti. Zira mengulang kembali ucapan nya, semua yang di lakukan nya di sebut kan kepada ziko.

" Makan siang sama Lina kemudian...., " belum sempat Zira menyelesaikan ucapannya.

" Stop, kamu makan siang sama siapa dan dimana, " tanya ziko cepat.

" Cih pertanyaannya melebihi polisi lagi interogasi, " ucap Zira cepat.

Ziko menggebrak meja. Zira langsung memegang dadanya karena kaget.

" Aku makan siang sama Lina di center mall, " ucap Zira cepat.

" Jangan bohong, " bentak Ziko.

" Nggak aku nggak bohong, " ucap Zira cepat.

Ziko mengambil ponsel nya dari dalam sakunya. Melihat ponsel ziko yang pecah layarnya Zira mencoba menggoda ziko.

" Tuan itu ponsel model baru ya, " ucap Zira sambil menunjuk ke arah ponsel ziko.

Ziko langsung melotot mendengar ucapan Zira. Zira langsung menutup mulut bawel nya.

" Ini siapa, " tanya ziko sambil menunjuk kan foto Zira.

" Aku, " ucap Zira cepat.

" yang ini, " ucap ziko lagi sambil menunjuk kan foto Zira kembali.

Zira melihat foto nya sedang duduk dengan pria dan tangan nya di cium pria tersebut.

" Loh dari mana kamu dapat foto ku tuan, jangan bilang kamu memata - mataiku, " ucap Zira cepat.

" Aku yang bertanya kepada mu siapa ini, " tanya ziko cepat.

" Gak tau lah tadi dia duduk di depan ku, gak pake permisi langsung duduk aja terus main comot aja tangan ku, " ucap Zira cepat.

" Jangan bohong, " teriak ziko.

" Siapa yang bohong memang benar kok, " ucap Zira cepat.

" Dasar wanita murahan, " ucap ziko cepat.

Prak Zira langsung menampar wajah ziko.

" Siapa yang kamu bilang murahan siapa? " teriak Zira.

Ziko memegang pipinya yang ditampar Zira, belum pernah ada yang berani menampar nya.

" Ya aku memang murahan puas kamu, " bentak Zira.

" kenapa kamu mau menikah dengan perempuan murahan seperti aku kenapa ha! " teriak zira lagi.

Ziko diam sejenak kemudian dia melanjutkan ucapannya.

" Buktikan kepadaku kalo ucapan mu benar, " teriak ziko.

" Ok, " ucap Zira sambil keluar ruangan.

Beberapa menit kemudian Zira balik ke dalam ruangan nya bersama dengan Lina.

" Ini bukti nya, " ucap Zira.

Ziko melihat ke arah Lina dan langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada Lina.

" Apa yang kamu ketahui tentang pria ini, " tanya ziko sambil menunjuk kan foto Zira bersama pria asing.

Lina melihat foto zira dari ponsel ziko.

" Ini kan pria gila itu, " ucap lina cepat.

" Apa maksud mu? " tanya ziko.

Lina menceritakan kejadian di food Court tadi siang.

" Baiklah aku percaya kepada mu, tapi sebagai hukuman nya kamu harus makan siang bersama ku setiap hari tidak ada membantah, " ucap ziko tegas.

Ziko pergi meninggalkan butik. Mobil melaju dengan kecepatan sedang.

" Selidiki semua yang bernama Bram dan cari tau nomor siapa ini, " perintah ziko.

" Siap tuan, " ucap Kevin cepat.

" Sepertinya ada yang bermain - main dengan ku, " ucap ziko.

Di butik.

" Mbak aku takut tadi waktu di tanyai sama tuan ziko, " ucap lina.

" Kenapa harus takut kita kan berkata benar, " ucap Zira meyakinkan.

" Mbak seperti nya tuan muda cemburu deh, " ucap lina.

" hahahaha ya gak mungkin lah dia cemburu, " ucap Zira cepat.

apa benar seorang ziko cemburu dan untuk apa dia cemburu, apakah dia cemburu karena dia ada hati dengan ku, Ya Ampun kalo dia suka beneran bagaimana nih, ha ya aku pura - pura gak ngerti aja , guman Zira dalam hati.

" like komen dan vote yang banyak ya , vote nya jangan kendor harus semangat dong biar author juga semangat. Bagi readers yang belum vote di tunggu ya vote nya terimakasih. "