Chapter 74 episode 74

Zira dan Lina kembali ke butik menggunakan taxi online. Setelah kepulangan Zira dari kota A dia tidak mendapati supir sekaligus bodyguardnya menurut pengakuan ziko, untuk sementara supir Zira di nonaktifkan sampai waktunya tiba.

Ada rasa kasihan melihat si supir di nonaktifkan semua karena ulahnya, seandainya dia menghubungi Kevin mungkin si supir tidak di nonaktifkan.

Zira sudah kembali berkutat dengan pekerjaan nya.

Di Gedung Raharsya Group.

Ziko sedang meeting dengan para pemegang saham. Ini adalah meeting yang tertunda. Ziko memimpin dengan piawai banyak para pemegang saham bangga akan kejeniusan dan ide - idenya yang brilian.

Asisten Kevin berada di sebelah tuan nya mengikuti jalan nya meeting. Pada saat meeting semua ponsel di silent dan jika ada kepentingan yang mendesak harap keluar ruang meeting itulah pesan dari pemimpin ziko sebelum memulai meeting nya.

Ziko dan Kevin meletakkan ponsel nya di atas meja. Ada sebuah cahaya lampu yang keluar dari ponsel ziko, dan bisa di pastikan itu tanda sebuah pesan masuk.

Ziko tidak menghiraukan ponselnya, dia masih memimpin meeting. Setelah satu jam akhirnya meeting selesai. Ziko meninggalkan ruangan meeting di ikut asisten Kevin.

Asisten Kevin memberikan ponsel ziko, ziko menyimpan ponsel nya di dalam saku.

Sesampainya di ruangan Presiden direktur Ziko Seperti biasa duduk di kursi kebanggaan nya.

" Apakah kamu sudah mengirim kursi seperti ini kepada si mulut micin, " tanya ziko sambil menunjuk kursi nya.

" Sudah tuan, " ucap Kevin cepat.

" Kenapa dia belum mengucapkan terima kasih kepada ku, " ucap ziko.

" mungkin nona lagi sibuk tuan, " ucap Kevin.

Ziko mengangguk sambil melipat tangannya di depan dadanya.

" Bagaimana dengan bodyguard nya, " tanya ziko.

" untuk bodyguard saya sudah mengganti yang baru tuan, " ucap Kevin cepat.

" Kapan dia mulai bekerja, " tanya ziko.

" Besok tuan, " ucap Kevin cepat.

Kevin kembali ke ruangan nya, ziko membuka laptop nya melihat beberapa pekerjaannya. Ziko menutup kembali laptop nya, hari ini dia belum mendengar mulut bawel Zira. Dia mengambil ponsel nya dari dalam saku.

Dari layar ponsel nya ada beberapa pesan yang masuk tapi ada satu pesan yang tidak terdaftar dalam daftar kontak ponselnya. Ziko membuka nomor tersebut.

Di dalam nomor asing itu ada beberapa foto zira, foto Zira sedang duduk berdua dengan pria dan foto yang ketiga tangan Zira di cium oleh pria asing.

Ziko langsung membanting ponsel nya.

" Bisa - bisa nya kamu makan dengan pria asing dan bagaimana mungkin kamu bisa memberi kan tangan mu kepada pria asing, " teriak ziko marah.

Ziko menjatuhkan semua yang ada di meja kerja nya. Terjadi kebisingan dari dalam ruangan ziko. Sekertaris Ziko tidak berani untuk masuk dia berlari menuju ruangan asisten kevin.

Tok tok tok.

" iya masuk, " ucap asisten Kevin.

" Pak cepat tuan muda ziko lagi marah - marah, " ucap si sekertaris panik.

Asisten Kevin langsung pergi meninggalkan ruangannya langsung menuju ketempat ziko.

Begitu pintu di buka semua barang - barang hancur berantakan. Asisten Kevin mencoba menenangkan tuannya.

" Tuan sebaiknya anda tenang, " ucap Kevin sambil menenangkan tuannya.

Ziko masih menghancurkan barang - barang di dekat nya. Ini adalah pemandangan kedua yang di lihat Kevin, sebelum nya ziko juga pernah melakukan hal serupa ketika mengetahui Sisil bermesraan dengan pria lain.

Asisten Kevin mencoba berpikir apa yang menyebabkan tuannya marah. Karena akhir - akhir ini mood tuannya bisa di kontrol tapi hari ini meledak seperti boom waktu.

Kevin mencari sesuatu dari tumpukan barang - barang yang rusak, dia menemukan sebuah ponsel ziko yang sudah pecah layar kaca nya. Asisten Kevin mencoba mengaktifkan kembali ponsel ziko. Setelah ponsel ON, Kevin melihat dari layar ada beberapa pesan, Kevin memilih pesan yang sudah di baca. Satu persatu di lihat nya, dia berhenti pada satu nomor yang di dalamnya ada foto Zira dengan pria asing.

Kevin menghela nafas nya.

Kejadian seperti ini terulang lagi, guman Kevin dalam hati.

Setelah emosi ziko mulai stabil Kevin mencoba berbicara dengan ziko.

" Tuan sepertinya ada yang sengaja ingin membatalkan pernikahan tuan dan nona. zira. " ucap Kevin.

Ziko hanya melihat sekilas, tidak menghiraukan ucapan Kevin.

" Coba tuan perhatikan seperti nya di belakang nona Zira ada seseorang wanita yang sedang berdiri, " ucap Kevin lagi sambil menunjuk kan foto di dalam ponsel ziko.

Ziko langsung berdiri dari kursi nya, dan pergi meninggalkan ruangan nya yang kacau balau.

Kevin mengikuti tuan nya dari belakang. Sebelumnya Kevin menemui sekertaris Ziko.

" Bersihkan ruangan tuan muda, " ucap Kevin.

Sekertaris mengangguk cepat mendapat perintah dari asisten Kevin. Ziko sudah berada di dalam mobil dan Kevin berada di belakang setir mobil.

Beberapa menit kemudian mobil sudah sampai di depan butik. Kevin membuka kan pintu untuk tuannya. Ziko masuk ke butik dengan langkah yang cepat, beberapa pengunjung butik melihat kedatangan ziko.

" Di TV ganteng di lihat Langsung lebih ganteng lagi, " ucap para pengunjung wanita sambil tersenyum.

Pesona seorang tuan muda ziko memang tidak ada duanya, dia mempunyai daya tarik sendiri, semua kaum hawa sangat memujanya.

" Aku gak jadi istri nya gak apa - apa tapi jadi simpanan nya juga boleh, " ucap salah satu wanita sambil tertawa.

Kevin mendengar ucapan beberapa wanita. Dia menghampiri mereka. Melihat asisten Kevin datang mendekat mereka langsung menutup mulutnya.

" Mau belanja atau mau ngerumpi, " ucap Kevin tegas.

Secepat kilat beberapa wanita tadi langsung bubar barisan, ada yang pura - pura pilih baju ada yang pura - pura mengecek ponsel.

" like komen dan vote yang banyak ya, ayo jangan kendor semangat dong vote nya, yang belum vote di tunggu ya, terimakasih ".