Chapter 71 episode 71

Kevin kembali ke ruang ziko dengan tergesa - gesa .

" Tuan nona Zira berangkat dengan pesawat xxx menuju kota A ", ucap Kevin cepat .

" Baiklah siapkan semua nya ", perintah ziko .

Asisten Kevin sudah mengerti maksud dari ucapan tuannya dengan cepat dia langsung menghubungi pilot yang menerbangkan jet pribadi tuan muda ziko .

Mereka sudah berada di dalam pesawat jet milik ziko . Pesawat jet pergi meninggalkan bandara menuju kota A .

Pesawat yang di tumpangi Zira sudah landing dengan sempurna . Setelah mendapatkan instruksi dari pramugari satu persatu para penumpang meninggal kan pesawat begitu pun dengan Zira .

Para penumpang menunggu koper mereka , setelah mendapat kan koper nya masing - masing penumpang meninggalkan ruang kedatangan .

Begitu pun dengan Zira setelah mendapat koper nya Zira hendak pergi meninggalkan ruang kedatangan .

Zira hendak menunjukkan tiket nya , tapi beberapa orang petugas menghampiri nya .

" Maaf nona silahkan ikut kami ", ucap salah satu petugas bandara .

Zira yang seumur - umur wara Wiri naik pesawat gak pernah di datangi beberapa orang petugas mulai panik .

Zira mengikuti petugas bandara dia di apit beberapa orang baik perempuan maupun laki-laki .

Beberapa penumpang banyak yang memperhatikan kejadian itu .

" Pasti bawa narkoba tuh ", ucap satu penumpang .

Zira yang mendengar si penumpang bicara mulai panik . Mereka sampai di dalam satu ruangan . Di dalam ruangan terdapat sofa dan televisi .

Pihak bandara memberikan minuman dan makanan untuk Zira . Zira yang mendapatkan perlakuan seperti itu jadi tambah bingung .

" silahkan Nona ", kata petugas bandara tertulis di name tag nya Mona .

" Terimakasih mbak Mona ", ucap Zira sambil menunjuk kan jari nya ke arah name tag perempuan itu .

" Maaf saya permisi dulu nona ", ucap petugas bandara .

Di dalam Zira masih bingung kenapa dia di bawa ke ruangan ini .

" Ruangan ini tidak seperti ruangan pemeriksaan seperti yang sering aku lihat di televisi biasanya yang aku lihat di televisi hanya ada satu meja besar dan beberapa petugas ", guman Zira .

" Mereka memperlakukan ku dengan baik ", guman Zira lagi .

" Sebenarnya mereka mau apa ya , apa aku seperti buronan ", guman Zira lagi .

Pintu ruangan di ketuk dari luar .

" Masuk aja ruangan ini bukan punya saya " ucap Zira cepat .

Seorang pria paruh baya membuka pintu dan diikuti beberapa orang di belakang nya .

" Maaf nona atas ketidaknyamanan nya ", ucap si bapak .

Zira masih mengangguk tidak mengerti maksud dari ucapan bapak tersebut .

" Maaf pak sebenarnya kesalahan saya apa pak ", tanya Zira bingung .

" Nona tidak bersalah " ucap si bapak cepat .

" Kalo saya tidak bersalah kenapa saya masih di tahan di ruangan ini ", ucap Zira cepat .

" Saya hanya mengikuti perintah saja nona ", ucap si bapak .

Beberapa menit kemudian pintu di buka kembali oleh petugas bandara , di belakang petugas ada sosok yang sangat di kenal Zira siapa lagi kalo bukan Ziko .

Zira membulat kan mata nya melihat kedatangan ziko dan asisten Kevin . Petugas bandara mempersilahkan ziko duduk , Ziko mengambil duduk di sebelah Zira , salah satu tangan nya memegang bahu Zira .

Ziko berbincang - bincang dengan bapak paruh baya tadi tertera nametag nya Sunaryo . Dia merupakan orang penting di bandara itu .

" Terimakasih " ucap ziko memberi kan salah satu tangan nya sambil berdiri .

Bapak tadi dan beberapa petugas lainnya menyambut tangan ziko , mereka saling bersalaman .

Di ruangan hanya ada ziko Zira dan asisten Kevin .

Zira sudah mulai mengeluarkan taring nya .

" Apa maksud dari semua ini jelaskan ", teriak Zira .

Ziko tidak menjawab hanya tersenyum tipis .

" Karena ulah mu aku jadi malu ", ucap Zira cepat .

" Semua penumpang memikirkan hal - hal yang negatif tentang ku ", ucap Zira lagi .

" Aku seperti buronan " teriak Zira .

Ziko melihat ke arah Zira .

" Kamu memang buronan , telah kabur calon istri dari ziko putra Raharsya ", ejek ziko .

Zira langsung memukuli ziko dengan Jari - jari mungilnya .

" Siapa yang kabur , aku kan sudah menghubungi mu ", ucap Zira cepat .

Ziko masih tersenyum - senyum melihat ekspresi Zira .

" Makanya tuan ziko kalo punya ponsel jangan di simpan tapi di telan " ucap Zira lagi .

" Sudah cukup sekarang jelaskan padaku kenapa kamu pergi ke kota ini ", tanya ziko .

" Duh tuan aku mau bertemu dengan sahabat ku ", ucap Zira cepat .

" cewek apa cowok ", tanya ziko lagi .

" Waria ", ucap Zira cepat .

Ziko langsung melotot ke arah Zira .

" gak gak aku becanda kenapa sih kalo aku sebut waria kamu langsung melotot , ada pengalaman buruk ya ", ejek Zira .

Mereka pergi meninggalkan bandara , Kevin mengendarai mobil yang telah di sediakan tangan kanan nya . Sebelum nya Kevin sudah menghubungi orang kepercayaan nya untuk mempersiapkan mobil .

Zira memberikan alamat kepada Kevin , dalam beberapa menit mereka telah sampai di depan rumah sederhana .

Zira turun dari mobil di ikuti ziko dan asisten Kevin . Zira mengetuk pintu tidak beberapa lama seseorang datang membuka pintu .

Begitu pintu di buka muncul dari balik pintu seorang wanita , wanita tersebut dengan cepat langsung teriak dan memeluk Zira .

" kenalkan ini Novi sahabat ku ", ucap Zira memperkenalkan ziko dan Kevin .

Novi masih bingung kenapa sahabatnya membawa dua pria ke rumah nya .

Ziko menyambut tangan Novi .

" Ziko calon suami Zira ", ucap ziko cepat .

Zira langsung melotot ke arah ziko .

" Apa aku gak salah dengar , benar tu ra ", tanya Novi lagi .

Zira mengangguk pelan . Novi langsung memeluk nya .

" Akhirnya nya teman ku akan kawin juga ", ucap Novi sambil memeluk Zira .

Novi mempersilahkan mereka untuk masuk .

Mereka duduk di ruang tamu tidak berapa lama suami Novi datang beserta anaknya .

Melihat Kiki , Zira langsung memeluk nya dan mencium nya berkali - kali , Kiki adalah anak Novi , Kiki dan Zira sudah sangat akrab tak heran Kiki langsung lengket dengan Zira .

Melihat Zira begitu dekat dengan Kiki hati ziko langsung merasa nyaman . Sosok seperti ini lah yang di cari nya .

Novi beserta suami mempersilahkan mereka untuk makan malam bersama . Sebelumnya Zira dan Novi mempersiapkan semua makanan di dapur .

" Ra coba jelaskan padaku calon suami mu ini yang mana ", tanya Novi .

" Maksud mu ", tanya Zira .

" Kamu kan kemaren pernah bilang ada dua pria , kalo gak salah satu manusia es batu yang kedua duda , nah ini yang mana ", tanya Novi lagi .

" oh ini manusia es batu ", ucap Zira sambil meletakkan makanan di atas piring .

" nah kan betul , aku tuh setuju kamu sama manusia es batu itu walaupun aku belum mengenal nya .

nov nov kamu gak ngerti aja drama yang aku hadapi melebih drama Korea , batin zira .

Mereka menikmati makanan yang telah di siapkan Novi. Sesekali mereka berbicara mengenai banyak hal sambil menikmati makanannya .

Setelah selesai makan mereka ngobrol di ruang keluarga , sambil menikmati cemilan yang telah di sajikan Novi.

" Ra kamu tidur di sini kan ", tanya Novi .

" iya " ucap Zira cepat .

" Tuan aku bukan tidak mau menawarkan kamu untuk tidur di sini tapi kamar kami hanya ada 4 , apa kamu mau sekamar dengan asisten mu ", tanya Novi .

Ziko dan Kevin saling melihat satu sama lain begitupun Zira , dia senyum - senyum mengingat kejadian konyol yang di buat nya sendiri yaitu mengenai homo .

" terimakasih saya akan menginap di hotel saja ", ucap Kevin cepat .

Kevin pergi meninggalkan rumah Novi . Novi menunjukkan kamar Zira dan kamar ziko , kamar mereka berada di sebelah - sebelahan .

" like komen dan vote yang banyak ya biar novel favorit kalian masuk 10 besar , yang belum vote di tunggu ya , terimakasih ".