Chapter 56 episode 56

Nyonya Amel melanjutkan ceritanya .

" akhirnya mama bertanya kepada ibu panti , ibu panti menjelaskan semua nya , dari sana mama tau kalo dia adalah salah satu donatur panti asuhan amal bakti , Zira sering berkunjung kesana untuk meluangkan waktu nya ", ucap nyonya Amel .

Zelin mengangguk sambil sedikit berpikir .

" tapi ma bagaimana mama tau kalo kak Zira adalah seorang desainer ", tanya Zelin .

" ya dari ibu panti , mama kan juga bertanya mengenai pekerjaan nya ", ucap Nyonya Amel .

Nyonya Amel merebahkan tubuh nya di kasur matanya masih memandang langit - langit kamar . Nyonya Amel melanjutkan ceritanya .

" Setelah mama mengetahui kalo Zira adalah pemilik dari Zira boutique , mama mulai menyewa seorang detektif untuk menyelidiki Zira , ternyata Zira memulai usahanya dari nol bukan dari warisan atau usaha turun temurun ", ucap Nyonya Amel .

" jadi kapan mama mulai menyukai kak Zira ", tanya Zelin lagi .

" Beberapa kali melihat nya di panti mama sudah mulai penasaran dengan nya , apalagi setelah ibu panti menjelaskan semuanya membuat mama mulai menyukai nya , tapi untuk lebih meyakinkan makanya mama menyewa seorang detektif ", ucap Nyonya Amel .

" owh jadi cara mendekati kak Zira adalah dengan memesan rancangan nya ", ucap Zelin .

" iya betul , ternyata hasil rancangan nya bagus kan ", ucap Nyonya Amel .

Nyonya Amel memejamkan matanya yang butuh istirahat .

" satu jam lagi bangun kan mama , karena kita ada konferensi pers ", ucap nyonya Amel masih dengan mata tertutup .

" Baik ma " , Zelin pergi meninggalkan mama nya yang beristirahat .

Zira selonjor kan kaki nya di atas sofa , karena sudah tidak ada ziko di sebelah nya jadi dia bisa mengistirahatkan kakinya . Zira masih memikirkan cara untuk membatalkan rencana nyonya Amel , untuk cara membatalkan ciuman dadakan Zira sudah berhasil .

Dengan posisi seperti itu sebagian paha dan kaki Zira terlihat sangat jelas , kulit nya yang bersih dan mulus terlihat sangat mengiurkan .

Ziko melihatnya tanpa berkedip jakun nya naik turun . Beberapa saat ziko menikmati pemandangan indah itu , kemudian dia berusaha untuk menahan nya .

" Tutup paha mu , apakah kamu ingin aku melakukan nya sekarang ", ucap ziko sambil melemparkan bantal sofa ke arah Zira .

Zira yang mendapat lemparan mendadak dari ziko kaget .

Zira mengambil bantal sofa tersebut dan menutupi pahanya .

Ziko masih memegang ponsel nya , dia sedang membalas beberapa chat dari beberapa rekan kerja nya .

Zira datang menghampiri nya . Kemudian dia meletakkan bokong nya dengan sangat kasar duduk di sebelah ziko .

Melihat Zira datang dan duduk di sebelah nya ziko bergerak ingin pergi karena dia merasa jijik mengingat ucapan Zira tadi , tapi tangan ziko di tahan Zira .

" Tuan ", ucap Zira sambil menahan tangan ziko .

" Duduk dulu aku mau bicara ", ucap Zira .

Akhirnya ziko duduk kembali di sebelah Zira , sambil menutupi hidung nya .

" apa yang mau kamu bicara kan ", ucap ziko sambil menutupi hidung nya .

" ada rahasia satu rahasia ", ucap Zira sambil pura - pura memijat lengan ziko .

Ziko langsung melihat ke arah Zira dengan cepat .

" Jangan kamu bilang kalo rahasia mu makan Pete , awas kamu ", ucap ziko sambil tetap menutupi mulutnya .

" hehe gak kok tuan gak , aku cuma suka makan jengkol , apa kamu mau menghirup aromanya ", ucap Zira sambil membulat kan bibir nya .

Melihat ekspresi Zira , ziko hendak pergi tapi lagi - lagi tangan ziko sudah di pegang Zira .

ini cewek cantik - cantik tenaga nya kayak kuli , batin ziko .

Ziko kembali lagi duduk di sofa .

" Kalo aku memberi tau rahasia ku kamu gak akan marah kan " , tanya Zira sambil tetap memijit tangan ziko

" hemmmmm "

" Sebenarnya aku seorang waria dan aku sudah terkena Aids ", ucap Zira cepat .

Prok

Sebelah tangan ziko sudah menghantam hidung Zira .

" Aw sakit ", ucap Zira .

" kenapa kamu kalo kaget gak bilang - bilang ", gerutu Zira sambil memegang hidung nya .

Ya ziko memang kaget mendengar ucapan Zira , dengan spontan tangan nya yang di pijit Zira menghantam hidung Zira .

" Mana ada orang kaget harus bilang dulu ", teriak ziko .

Ziko meninggal kan Zira yang masih merintih kesakitan . Ziko menghampiri asisten Kevin .

" gak pa - pa deh hidung ku jadi korban yang penting batal nikah ", ucap Zira sambil memegang hidung nya .

" Kamu dengar gak yang dia bilang ", ucap ziko .

" gak tuan ", ucap Kevin sambil memainkan game di ponsel nya .

" Dia bilang kalo dia waria dan dia terkena Aids ", ucap ziko cepat .

" apa ", teriak Kevin kaget .

Ziko melirik ke arah Zira , dia masih melihat Zira merintih kesakitan .

" hidung mu gak pa - pa kan ", teriak ziko .

" tenang aja tuan , aku masih punya serep nya di rumah ", ucap Zira cepat .

" apa " , ziko kaget .

" Kamu dengar sendiri kan kalo dia itu punya serep untuk hidung nya berarti semua tubuh mulus nya itu palsu ", ucap ziko cepat .

Zira memperhatikan ziko yang sudah panik. zira menahan tawa nya .

" batal kawin batal kawin ", ucap Zira pelan .

Kevin masih memikirkan ucapan ziko .

" Tuan sepertinya itu hanya alasan nona Zira aja , untuk membatalkan Semua nya ", ucap Kevin .

Ziko kembali berpikir .

" Masih ada waktu untuk membuktikan nya , kita hanya punya waktu 1 jam , panggil dokter Diki beserta tim nya , pastikan dia mengecek semua nya ", ucap ziko cepat .

Kevin mengangguk dan pergi meninggalkan ziko , dia menghubungi dokter Diki .

" like komen dan vote yang banyak ya ", terimakasih .