Chapter 9 episode 9

Lengan Zira di pegang dengan sangat kuat, tuan muda, Zira dan Kevin berdiri di depan lift, lift khusus presiden direktur, Kevin memencet tombol lift , mereka bertiga masuk ke dalam lift, lift pun menuju ke atas.

Di dalam lift,

" Eits sakit tau, " lepaskan rengeknya

Tuan muda ziko hanya melirik tajam dan dingin seperti mau memakan mangsanya, tapi tidak mengurangi ketampanan nya.

Pintu lift terbuka, Tuan muda ziko keluar dengan tetap menarik lengan Zira , diikuti dengan Kevin.

Banyak karyawan yang melihat mereka tapi para karyawan hanya menunduk kan kepala karena mereka tidak mempunyai keberanian untuk bertatap muka dengan atasan nya.

Akhirnya sampai, di depan ruangan tertulis presiden direktur

Mereka masuk, dan di dalam ruangan dengan kasar Tuan muda melepaskan genggamannya , Zira mengelus - ngelus lengannya ,sambil mengomel

Zira memang sedikit cerewet dan ngeyel orang nya, tapi dengan karyawan nya dia sangat bersahabat tetap tidak mengurangi kharisma nya sebagai atasan

" Kalo lengan ku putus bagaimana,"

"Apa perduli ku " huh sambil menatap tajam Zira

Zira memandangi setiap titik ruangan.

Dia sangat terpesona melihat ruangan yang di tata semodern ini, pandangan Zira berhenti sampai ..... Tuan muda membentak nya

" sekarang aku tanya mengapa kamu berbicara seperti itu tadi , bentak nya "

Lagi lagi zira mengelus dadanya karena kaget dengan bentakan Tuan muda ziko

" yang mana? Zira terlihat bodoh di depan Tuna muda ziko "

" yang tadi !!! sambil terus menatap Zira seperti hendak memakan nya,

" kamu ingat tidak , apa perlu aku keluar kan isi otak mu hah," ,

Tuan muda terus marah dan mendekat Secara perlahan , Zira ketakutan sampai Zira sudah berada di belakang tembok,

sehingga mereka beradu mata sangat dekat sekali, nafas Tuan muda sampai terdengar begitu juga dengan jantung Zira .

Sampai akhirnya

" Aduh aduh " Zira memegang perut nya sambil sedikit membungkuk

Tuan muda mundur dua langkah

" haha pintar juga kamu bersandiwara ya "! kenapa apa kami takut sama ku ,huh " ??

Zira hanya meringis kesakitan Sampai Zira terduduk dengan ke dua lutut di tekuk, keringat nya bercucuran wajahnya pucat

Melihat hal itu Tuan muda panik dan memanggil Kevin,

" Kevin , Kevin "

Kevin berlari dan masuk ke dalam ruangan Presiden direktur,

" Ada apa Tuan muda "?

" Dia ini kenapa " ? sambil menunjuk Zira

Kevin mendekati Zira yang masih terduduk dengan melipat kedua lutut nya,

" Seperti nya dia sakit tuan "

" sakit ? ada - ada saja, panggil dokter Diki , cepat, " sambil sedikit membentak Kevin.

Kevin pun berlari keluar ruangan dan segera menelepon dokter pribadi Tuan muda

Di dalam ruangan

Tuan muda ziko merasa khawatir , sesekali memegang rambut nya dengan ke dua tangan, wajah tampan nya kelihatan panik, Dia tidak tau harus berbuat apa

Sampai Kevin kembali ke ruangan dan ingin mengangkat tubuh Zira

" Eh kamu mau ngapain" ? tanya nya

" Mau memindahkan nona ini ke sofa tuan"

" gak usah, biar aku saja " jawab nya

Kevin hanya memperhatikan , apakah tuan muda cemburu kepadaku , batin Kevin

Tuan muda membawa tubuh zira ke dalam ruangan , yang di dalamnya terdapat kasur kamar mandi dan sebagainya.

Dia meletakkan tubuh zira yang sudah pucat dan keringat dingin ada rasa kasihan melihatnya.

Sampai Dokter Diki datang,

Dokter Diki adalah dokter pribadi keluarga Raharsya sekaligus teman sekolah nya Tuan muda ziko, tak heran mereka sangat akrab

Dokter Diki langsung masuk dan bertanya kepada Kevin

" Dimana ziko"?

Kevin hanya menunjukkan jari nya, Dokter Diki langsung mengikuti arah yang di tunjukkan Kevin

" Dia siapa Ko "? itu panggilan Dokter Diki kepada ziko.

" gak usah tanya dulu, kamu sembuh kan saja dulu dia"

Tuan muda menjawab ketus

" baik baik, tenang , aku akan memeriksa nya dulu "

" eh kamu mau berbuat apa sama dia " tanya ziko , karena ziko Melihat Dokter Diki memasukkan stateskop dan membuka sedikit kancing baju nya Zira.

" Aku mau memeriksa nya lah ", Dokter Diki menjelaskan sambil menggeleng - gelengkan kepala nya

Sedangkan Kevin menahan ketawa nya takut Tuan muda ziko dengar

" hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya, like episode favorit kalian ya, dukungan kalian sangat berarti bagi author, terimakasih "