Chapter 8 episode 8

" Mbak kita sudah sampai"

Zira sedikit kaget karena di dalam perjalanan dia melamun

" eh iya pak, ini ongkos nya pak, terimakasih"

Zira turun dan melihat gedung yang cukup tinggi,

" Tinggi banget gedung ini ", Zira bergumam, sambil berjalan perlahan ke dalam gedung

Zira sampai di depan loby dan langsung menuju meja resepsionis,

" Selamat siang bisa di bantu "

" Saya mau bertemu dengan tuan muda ziko" .

" Maaf apa sudah buat janji "?

" be belum ", tapi bilang saja kepadanya kalo Zira ingin menemuinya "

Resepsionis hanya melihat Zira dan kemudian memencet extension yang di tuju, Zira hanya memperhatikan dan sesekali melihat sekeliling gedung tersebut

" Maaf Presiden direktur tidak ada di tempat, silahkan anda buat janji dulu untuk menemui beliau "

Zira mendengar Presiden direktur menelan ludah nya dengan pelan, " owh ternyata posisinya presiden direktur " gumamnya pelan

" ya udah saya tunggu saja di sini, sampai dia datang "

" Tapi nona, nona tidak bisa bertemu dengan presiden direktur tanpa membuat janji dulu, Resepsionis menjelaskan kepada Zira

Zira berpikir , dia harus menyelesaikan tugas nya karena waktu nya tinggal sedikit, jadi mau tidak mau Zira bersikeras dengan Resepsionis tersebut

" Saya mau menunggu di sini," kalo Bos kamu tidak mau berjumpa dengan saya itu urusan nanti " Zira menjawab dengan sedikit lantang

Resepsionis kesal karena melihat keinginan tamu di depan nya

" Ya sudah terserah jawab nya kesal "

Zira tersenyum, Zira duduk di atas sofa sambil menunggu tuan muda ziko. Dia memainkan hp nya dan membaca WhatsApp yang masuk, dan membalas satu persatu pesan yang masuk, tak terasa Zira sudah menunggu sampai 1 jam. Zira mengeluh

" Lama banget sih ini bos,hu "

Tidak berapa lama, Tuan muda datang melalui pintu yang telah di buka oleh para security, dan di belakang nya ada Seseorang yang mengikuti nya dari belakang siapa lagi kalo bukan Kevin asisten pribadi nya tuan muda

Zira berlari dan menghampiri Tuan muda

" Tuan muda" , Zira berjalan sedikit berlari mengikuti langkah ziko yang cukup lebar karena ziko mempunyai badan yang cukup tinggi,

" Tuan muda ziko hanya melirik dan berjalan saja tanpa memperdulikan Zira "

Zira kesal dan dia ingat pesan dari Nyonya Amel

" Tuan muda saya di pesan nyonya muda untuk menemui anda di sini "

Tuan muda hanya berhenti sebentar , melihat Zira dari atas sampai bawah, dan tidak menghiraukan dan terus berjalan .

Zira kaget , " dia tidak perduli Walaupun telah aku sebutkan nama mama nya ".Zira bergumam pelan

Zira tidak putus asa Zira berpikir keras bagaimana caranya , " ahha " gumamnya

Zira tau harus melakukan apa

Zira mengikuti Tuan muda sambil berlari kecil

" Tuan tuan "

Zira sudah terlalu jauh ketinggalan dari tuan muda

Akhirnya Zira berteriak

" Tuan muda bagaimana dengan hubungan kita "

Tuan muda mendengar itu langsung berhenti dan berbalik mendekati Zira

" Aduh mati aku mati aku " gumamnya sambil memegangi tas nya dengan erat

" Apa kamu bilang tadi" ,

Kevin yang berada di belakang tuan nya mengikuti nya dan berkata

" Apa perlu saya usir nona ini tuan muda"

Tuan muda ziko memberi kan isyarat, dan Kevin langsung mengerti dan mundur dua langkah

" Saya tanya sekali lagi apa kamu bilang tadi" bentak Tuan muda ziko

Zira kaget mendengar bentakan nya sambil mengelus dadanya yang masih berdebar kencang

Semua orang berada di loby memperhatikan mereka ada juga yang berbisik bisik ,

sebelum Zira menjelaskan , lengannya sudah di tarik Tuan muda , Zira berjalan sedikit terseret karena langkah nya Tuan Muda sangat lebar ,

Semua orang memperhatikan tapi tidak berani banyak berkomentar secara takut dengan big bos

" Hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan lainnya , like episode favorit kalian dukungan Kalian sangat berarti , terimakasih "