Chapter 7 episode 7

Di dalam taxi Zira menikmati alunan musik yang di putar driver dan akhirnya sampai lah alamat yang di tuju,

Zira memberikan beberapa lembar uang kepada driver dan mengucapkan terimakasih.

Zira berhenti menikmati keindahan mansion tersebut, menurut nya mansion itu sangat indah

" Aku kembali lagi ke mansion ini, semangat semangat katanya menyemangati diri nya sendiri"

Zira memencet bel , salah satu penjaga keluar seperti nya mereka sudah paham wajah Zira,

" eh , ini nona yang kemaren kan" mau ketemu nyonya Amel ya "?

" iya pak, saya ada janji mau ketemu dengan Nyonya, nyonya nya ada" ?

" sebentar silahkan tunggu "

penjaga tersebut meninggalkan Zira dengan penjaga yang lain,

" Nyonya ada nona yang kemaren, mau ketemu sama nyonya"

" yang kemaren mana"?

" yang kemaren siang datang ke sini "

" oh Zira, suruh masuk "

penjaga langsung keluar dan menemui Zira sambil mempersilahkan Zira masuk ke dalam mansion

" Selamat siang nyonya," Zira memberanikan diri menyapa dan memberikan senyum termanis nya kepada nyonya besar tersebut

" Selamat siang nona Zira, silahkan duduk"

Zira duduk di atas sofa setelah di persilahkan, karena kemaren Zira tidak di persilahkan duduk sama sekali sama si empunya mansion,

" kamaren sama sekali gak ada di persilahkan duduk sekarang dengan senyum cantiknya nyonya ini ramah dan langsung mempersilahkan duduk, batin Zira "

" Mau minum apa"?

" terserah nyonya"

" baiklah ", pak Budi ......tidak berapa lama datang seorang lelaki sudah cukup berumur,

" bawakan minuman dingin dan cemilan untuk tamu kita"

" baik.nyonya "

" Hem bagaimana dengan design kamu" ?

Zira memberikan kertas design nya kepada nyonya Amel.

nyonya Amel memperhatikan dan tersenyum manis,

" Ternyata nona ini sangat bertanggung jawab dan mempunyai rancangan yang sangat bagus, batin nyonya Amel "

Zira menjelaskan design nya satu persatu,

" baiklah saya suka dengan design kamu, dan saya terima design kamu"

Zira yang mendengar nya bertepuk tangan penuh kesenangan

Nyonya Amel memperhatikan ekspresi Zira sambil tersenyum ,

Zira mengukur nyonya Amel dan juga Tuan besar

Zira memberanikan diri bertanya kepada nyonya Amel

" nyonya , nona Zelin dan tuan muda ziko ada"? saya mau mengukur mereka juga"?

" Zelin sebentar lagi pulang, dan ziko lagi di kantor nya" jawab nyonya Amel

"deg, di kantor"? jadi saya mengukur tuan muda bagaimana nyonya"

" Kamu datang saja ke kantor bilang saya yang suruh kamu datang" jawab nyonya Amel dengan tegas seperti sebuah perintah

" baaaaik nyonya,"

Tidak berapa lama nona Zelin pulang , seperti biasa Zelin selalu ceria dan sampai di depan ruang keluarga zelin selalu memeluk mama dan papa nya dan memberikan ciuman seorang anak yang sangat sayang kepada orang tua nya.

Zelin melirik ke arah Zira

" Zelin kamu sudah pulang , ini design kamu" mamanya memberikan design yang telah di buat Zira

Zelin melihat nya dan ekspresi wajahnya menunjukkan kalo dia sangat suka dengan rancangan Zira

" ternyata kamu bagus juga" Zelin memberikan pujian kepada Zira

" terimakasih nona muda," mari saya ukur Nona,

Zira mengukur badan Zelin dan sesekali Zelin berkomunikasi dengan Zira,

" kamu punya kualitas yang cukup bagus, jadi kita bisa berteman " sambil memberikan jari kelingking nya kepada Zira

" Zira tersenyum dan juga memberikan jari kelingking nya sebagai tanda pertemanan mereka"

Nyonya Amel dan tuan besar hanya memperhatikan tingkah mereka berdua sambil tersenyum tipis.

" baiklah nyonya saya sudah mengukur Semua nya, saya akan ke kantor untuk bertemu dengan tuan muda, dan jika nanti sudah selesai saya akan menghubungi nyonya untuk fitting baju "

nyonya Amel mengangguk kan kepala setuju

Zira keluar dari mansion dan menunggu taxi yang sudah di order nya

Di dalam taxi Zira memberikan alamatnya ke Driver

" hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan yang lainnya, berikan like untuk episode favorit kalian, dukungan kalian sangat berarti bagi author terimakasih"