Chapter 6 episode 6

Zira tertegun mendengar ucapan karyawannya, tetapi dia selalu bisa menenangkan dengan caranya sendiri.

" Menurut saya jika mereka order kepada butik kita berarti Zira boutique sudah memenuhi standar.

" Iya juga ya mbak, padahal butik lain juga banyakya."

" Nah justru dengan mereka order ke kita, bisa jadi awal butik kita menuju go Internasional, bener gak?"

" Iya benar itu mbak."

Di Mansion

Keluarga Raharsya sudah melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Zelin pergi ke kampus, Ziko sudah ke kantor. Ziko menjadi presiden direktur untuk Raharsya grup menggantikan posisi papanya.

Di ruang keluarga, Tuan besar membaca koran dan sesekali meminum kopinya, sedangkan nyonya Amel menikmati biskuit dan memainkan ponselnya. Mereka mengobrol di sana.

" Ma, mengapa mama pesan baju dari designer itu? Siapa namanya?"

" Oh Zira, memangnya kenapa pa?"

" Biasanya mama selalu order ke tempat butik langganan mama?"

" Zira boutique juga mempunyai kualitas yang tidak kalah bagus dengan butik kenamaan lainnya." Timpal Nyonya Amel.

" Owh begitu, kenapa mama memberi waktu yang cukup singkat kepadanya? Apa mama enggak kasihan." Ucap Tuan besar lagi.

" Haha papa papa, mama itu ada rencana buat dia dan Ziko."

Tuan besar hanya mendengarkan sambil memberikan tersenyum bingung.

" Jadi pa, mama itu sedang memberikan test kepadanya." Sambil tersenyum.

" Ha! Test apa ma?"

" Sebuah tes tentang seberapa besar tanggung jawabnya dengan pesanan kita."

" Dan kalo dia lulus atau tidak lulus bagaimana?"

Nyonya Amel membisikkan rencananya kepada tuan besar, tuan besar hanya melongo dan tidak habis pikir dengan rencana istrinya.

Menurut tuan besar alasan istrinya masuk akal dan beliau menyetujui saja ide istrinya.

Di gedung Kantor Raharsya grup.

Tuan muda ziko duduk di kursi kebesarannya mengerjakan pekerjaannya sambil sesekali melirik layar laptopnya, suara pintu di ketuk.

tok tok tok.

" Iya masuk."

Kevin masuk ke dalam ruangan sambil membawa sebuah laporan bisnis.

" Tuan ini laporan perkembangan bisnis kita di kota C."

Karakter Kevin.

Kevin adalah asisten sekaligus tangan kanan tuan muda, berwajah ganteng mempunyai badan tinggi, orangnya dingin dan tidak banyak bicara.

" Hemmm. Bagaimana dengan saham kita di perusahaan yang lainnya?" Sambil melihat hasil laporan yang di bawa Kevin.

" Harga saham kita semakin meningkat tuan."

Kevin menjelaskan semuanya dengan terperinci dan gamblang. Ziko mendengarkan dengan seksama. Setelah pembicaraan masalah pekerjaan selesai Ziko melanjutkan percakapan mengenai hal lain.

" Sebentar lagi wedding anniversary mama dan papa. Mereka minta kado sebuah pernikahan, bagaimana menurutmu?"

" Kalo menurut saya yang terbaik menurut tuan muda saja."

" Kamu tidak memberikan jawaban yang membantu." Ucap Ziko ketus sambil mengeluh dan mengeluarkan nafas yang terasa berat.

Kevin hanya tersenyum saja mendengarkan keluhan bosnya.

" Tuan muda siang ini kita ada meeting dengan klien, di Restoran Z."

" Persiapkan semuanya, sebentar lagi kita berangkat."

Setelah urusan semuanya beres mereka pergi berangkat ke Restoran Z untuk menemui klien di sana. Sebelum berangkat tidak lupa Kevin berpesan kepada sekretaris Ziko untuk selalu standby di kantor.

" Lili, Tuan muda ada meeting di luar jika ada dokumen bisa kamu simpan dulu, dan hari ini tuan muda tidak mau terima tamu siapapun."

" Baik Pak."

Mereka pergi meninggalkan gedung Raharsya grup menuju ke Restoran Z.

Di butik.

Zira telah menyelesaikan semua designnya. Ada rasa senang ketika pekerjaannya dapat selesai dengan tepat waktu.

" Semoga keluarga Raharsya suka dengan designku." Gumam pelan sambil tersenyum dan melihat kertas designnya.

" Lina, saya mau pergi ketemu dengan konsumen, kamu handle di sini ya." Ucap Zira.

" Mbak mau ketemu keluarga Raharsya?"

" Iya, saya mau menunjukkan hasil design ini." Ucap Zira sambil menunjukkan beberapa kertas.

" Mbak mau saya ikut menemani?"

Lina merasa khawatir, apakah bosnya bisa menangani konsumen seperti keluarga Raharsya.

" Kalo kamu ikut siapa yang akan handle butik?"

" Iya juga, aku tinggal di sini saja. Ya udah mbak hati hati ya, saya berdoa semoga keluarga Raharsya suka dengan design mbak Zira."

" Aamiin. Baik lah saya berangkat ya, taxi online sudah menunggu di depantuh, sambil berjalan meninggalkan Lina.

" Hello readers ini adalah novel pertama author mohon maaf jika ada typo atau pun kesalahan yang lainnya mohon maaf, dan like episode favorit kalian ya, karena dukungan kalian sangat berarti bagi author, terimakasih