Chapter 155 Rapat pemegang saham

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Rapat pemegang saham akan segera dilaksanakan. Satu persatu pemegang saham mulai memasuki ruangan. Disana sudah yerlihat Julian dan Jodi duduk di kursi yang berdampingan. Mereka masih menunggu kedatangan Jimmy, dan tentunya Gina

Gina sudah dalan perjalanan. Sebelumnya dia sudah meminta kakek dan nenek Yudha untuk menjaga Biru dan Jingga sementara dia pergi. Meskipun ada dua pengasuh yang menjaga anaknya, tapi mereka harus tetap waspada, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan kepada putra putrinya.

Jimmy sudah sampai di perusahaan Dinata. Dia pun menghubungi Gina

" Halo nona, saya sudah sampai di perusahaan Dinata "

Katanya begitu terdengar telepon tersambung

" Baiklah, aku akan segera tiba disana! "

Gina pun menutup panggilan teleponnya

Jimmy memutuskan untuk masuk dsn menunggu di ruang rapat

Ceklek

Suara pintu yang terdengar oleh peserta rapat mengalihkan perhatian mereka

" Selamat siang semuanya! " semuanya menoleh ke arah sumber suara, terlihat Jimmy yang masuk dengan membawa tas kerja ditangannya. Diapun duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan

" Bisa kita mulai rapat kita hari ini? " Julian berdiri untuk memulai rapat

" Tunggu! masih belum. Kita masih harus menunggu seorang tamu penting yang belum hadir disini! "

Jimmy menyela agar rapat tidak dimulai dulu

Semua saling menoleh satu sama lain. Mereka saling berbisik menanyakan siapa kiranya yang belum hadir. Semua pemegang saham sudah ada disana. Siapa lagi yang harus mereka tunggu? Jimmy tidak memberitahukan siapa lagi yang akan datang disini.

" Semua sudah berada disini. Siapa lagi yang harus ditunggu? "Jodi terlihat bingung harus menunggu siapa

" Sabar saja, sebentar lagi dia pasti sampai? "

Jimmy tersenyum dengan tenang tanpa memberitahukan siapa orang yang ditunggu

Mereka pun menunggu, ruangan ricuh dengan orang - orang yang saling bercerita satu sama lain

Tak lama terdengar lagi suara pintu dibuka

Ceklek

Gina muncul disana dengan Nadia yang mengikutinya . Dia terlihat begitu elegan dengan setelah kerja formal yang dikenakannya, disertai sepatu hak tinggi dan tas yang ada ditangannya

" Permisi, maaf semuanya. Saya sudah membiarkan kalian semua menunggu! "Gina berjalan dengan begitu anggun. Membiarkan semua orang menatap kagum dan penasaran secara bersamaan

Semua orang saling bergumam " Siapa wanita ini? Dia begitu cantik dan aura kehadirannya begitu jelas! "

" Bukankah dia,,,, Kenapa dia ada disini? Apakah Yudha ada hubungannya dengan ini semua? "Jodi terbelalak melihat kedatangan Gina. Dia tahu kalau Gina adalah istri Yudha

Jimmy berdiri dan menyapa Gina " Selamat datang nona. Semua sudah menunggu anda! "Dia begitu sopan hingga semua mulai bertanya - tanya lagi

" Sebenarnya siapa wanita ini? Kenapa Jimmy begitu sopan terhadapnya? Dan Nadia juga ikut hadir bersama dengannya? "

Julian yang tidak mengenal Gina pun akhirnya bertanya karena penasaran " Maaf, nona ini siapa? Ada urusan apa anda disini? Saya rasa ini bukan rapat umum yang bisa anda hadiri seenaknya! "

Gina hanya tersenyum sinis mendengar perkataan Julian

" Saya Gina Yulia Kusuma, istri dari Yudha Arya kusuma. Sekaligus satu - satunya penerus Sanjaya Grup dan saya juga pemilik 30% saham perusahaan ini! "

Semua orang tercengang dengan apa yang baru saja mereka dengar. Mereka kembali saling menatap tak percaya satu sama lain. Terutama Julian. Dia tidak bisa membayangkan kalau Istri Yudha begitu cantik. Meskipun dia sudah melahirkan, bentuk tubuhnya tetap terjaga sempurna.

" Bukankah dia hanya ibu rumah tangga yang sudah memiliki dua orang anak? Tapi tetap saja dia begitu cantik. Pantas saja tuan Yudha tidak menyukai wanita lain selain istrinya " Gumam Julian dengan mata yang masih membelalak tak percaya

" Tentu kalian sudah bisa menebak untuk apa saya berada disini, kan? Dengan masalah yang kalian timbulkan pada perusahaan saya, tidak mungkin saya hanya diam saja. Jimmy tolong bagikan bukti kecurangan mereka! "

" Baik nona! " Jimny mengangguk dan mulai membagikan laporan hasil kecurangan mereka.

Para pemegang saham lain mulai membuka dokumen itu satu persatu Semua rinciannya begitu jelas. Informasi yang didapatkan begitu lengkap

Disana terdapat bukti pembelian dari bahan baku yang mereka gunakan, juga pengalihan dana dari perusahaan ke akun pribadi mereka. Semua menatap tak percaya. Itu sudah terjadi sejak lama dan itu artinya Jimmy sama sekali tidak bersalah

" Kalian tahu kalau proyek kalian bekerja sama dengan perusahaan ku! Bagaimana bisa kalian menimbulkan masalah yang membuat nama perusahaan ku tercoreng? Pantas saja perusahaan ini jalan ditempat saja. Ternyata di pimpin oleh pemimpin yang tidak bertanggung jawab seperti kalian! Aku tidak suka dipermainkan dan di anggap remeh. Kalian harus membayar semuanya dengan adil! "

Meskipun bicaranya tetap tanang tapi Gina terlihat begitu kesal