Chapter 147 Akan lebih menyakitkan jika aku ikut terlibat

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Sayang, tadi Jimmy menghubungiku. Dia memberi tahuku kalau Julian Dinata lah orang yang selama ini berusaha menyelidiki mu. Dia ingin membangun hubungan baik denganmu, tentu saja agar dia bisa mendapatkan dukungan sepenuhnya darimu dan mengalahkan Jimmy" Gina menghampiri Yudha dan duduk disebelahnya dengan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami

" Jadi begitu rupanya.. Biarkan saja, kita lihat saja apa yang sudah mereka rencanakan untuk mendekati ku. Mereka salah besar jika harus melibatkan aku dalam permainan konyol mereka. Itu akan lebih menyakitkan untuk mereka jika aku ikut terlibat di dalamnya" tersirat sebuah kelicikan dari senyum dan tatapan Yudha

" Ya baguslah kalau kamu ikut terlibat. Permainan akan lebih seru lagi kalau aku juga bisa terlibat. Aku sangat ingin mempermalukan dan merendahkan mereka, hingga ke lubang tak berdasar. Tapi, tidak,,, aku hanya ingin menonton pertunjukan besar saja kali ini. Aku menantikan pertunjukan besar itu sayang. Pertunjukan dimana mereka akan sangat malu karena berusaha mempermainkan kita "

Pasangan itu lebih suka menghabiskan waktu dengan satu sama lain. Terlebih lagi setelah anak mereka lahir. Yudha akan bergegas untuk pulang kerumah jika memang memungkinkan dan tidak suka menghadiri acara di luar. Terkecuali bersama sang istri.

=====

Kali ini Hendri bisa mempunyai kesempatan untuk menjemput Risti dari kantornya

" Apa kamu sudah lama menunggu? Ayo kita pergi dari sini! "

Hendri menggandeng tangan Risti dan membawanya memasuki mobil. Lalu mulai berkendara pergi meninggalkan kantor Gina, melalui jalanan yang ramai karena jam pulang kantor. Menuju ke sebuah restoran untuk menikmati makan malam bersama

"Maaf, karena beberapa hari ini aku tidak menjemput mu. Aku memiliki banyak pekerjaan akhir - akhir ini. Karena tuan selalu saja ingin cepat pulang. Jadi aku harus menggantikan dia mengerjakannya! " Hendri mengeluh setelah bertemu dengan Risti

" Iya tidak apa ka. Aku ngerti ko, tuan dan mba Gina kan memang selalu ingin sama - sama. Apalagi setelah punya si kembar di dalam kehidupan mereka. Jadi wajar saja kalau tuan ingin cepat pulang kerumah " Risti tersenyum lembut saat berbicara

" Tunggu, apa? ka? Tumben sekali kamu manggil aku ka? kemarin - kemarin panggil aku mas! "

Hendri terlihat menatap Isti demgan heran dengan alisnya yang sedikit terangkat

" Eh,,, itu,, karena ku pikir aku memanggil semuanya dengan panggilan mas, jadi aku ingin memanggil mu dengan sebutan yang berbeda " Wajah Risti seketika berubah merah seperti tomat. Dia pun tertunduk karena malu

" Tapi aku tidak suka panggilan itu "

Hendri memasang wajah yang murung

" Bagaimana kalau kamu panggil aku sayang saja! "

" Ach ..."

Risti begitu terkejut, dia terus saja menatap wajah tampan Hendri dengan wajah yang memerah

" Apa kamu tidak mau memanggil ku dengan sebutan itu? Lantas kamu mau memanggil ku apa? " Hendri terus mendesak Risti hingga dia menjadi salah tingkah

" Itu,, itu,,, baiklah,,, sayang! "

Suaranya begitu pelan, hampir tak terdengar oleh Hendri

" Apa? Aku tidak mendengarnya!"

" Iya sayang! "

" Ulangi sekali lagi! "

" Iya,,, sayaaaaaannnng,,, "

Hendri tersenyum gembira penuh kemenangan, sedangkan Risti langsung memalingkan wajah karena malu

====

Penjualan body lotion dari perusahaan Dinata mengalami peningkatan. Body lotion itupun menjadi produk terlaris dipasaran. Perusahaan merencanakan sebuah jamuan makan siang untuk kalangan pebisnis. Selain untuk memperkenalkan produk mereka pada para pebisnis, Julian juga berencana untuk mendekati Yudha dan mengenalkannya pada Jenny. Persiapan pun segera mereka mulai

" Nona Nadia, kami berencana mengadakan makan siang bersama. Selain sebagai pesta atas keberhasilan produk kita, kami juga berencana untuk mengenalkan produk kita secara langsung pada kalangan papan atas "

Jodi memberitahukan rencananya kepada Nadia

" Tentu saja. Itu akan jadi promosi langsung pada produk baru kita. Aku ikut saja pengaturan kalian! " Tanpa Jodi ketahui, Nadia mencibirnya. Dia sudah tahu maksud dari diadakannya makan siang bersama itu, karena Jenny telah memberitahukan rencana ayahnya.

" Kami akan mulai pengaturannya. Mungkin lusa akan di adakannya makan siang di hotel bintang 5 di kota C "

Nadia menganggukkan kepala tanda setuju dengan pengaturannya

" Bisakah aku membawa serta tunanganku? "

Walau Nadia berkata dengan lembut, namun itu berhasil mengejutkan Jodi

" Nona sudah punya tunangan? "

" Tentu saja aku sudah bertunangan. Dan kami akan segera menikah setelah tunanganku selesai dengan urusannya! "

Nadia tersenyum puas, setelah mengejutkan playboy yang satu ini

" Shit,, ku kira aku bisa mendekatinya. padahal jika aku berhasil menikahinya, maka perusahaan akan semakin maju karena berhasil mendapatkan dukungan dari perusahaan Sanjaya " Guman Jodi yang sedang kesal