Chapter 148 Jamuan makan siang

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Keesokan harinya perusahaan Dinata sibuk mempersiapkan jamuan makan siang untuk para pebisnis. Undangan pun sudah di sebar luaskan.

Hampir semua pebisnis kalangan atas diundang saat jamuan makan siang tersebut.

Termasuk Yudha dari perusahaan Kusuma. Dari perusahaan Sanjaya di wakilkan oleh Nadia, karena setahu mereka, Nadia lah yang memiliki kuasa atas perusahaan itu. Gina masih menyembunyikan identitas aslinya dati mereka, karena dia tidak ingin berurusan dengan para penjilat yang menjijikkan.

" Sayang, apa kamu mau pergi menemaniku ke acara makan siang itu? Karena dari perusahaan mu, Nadia dan Jimmy yang pergi kesana kan? Jadi, sepertinya tidak akan ada yang mengenalimu sebagai pewaris keluarga Sanjaya "

" Sepertinya tidak kali ini sayang. Mereka mengundangmu kan dengan niat tersendiri, jika aku ikut hadir menemanimu, maka rencana mereka untuk mendekatkan mu dengan putri mereka itu, otomatis akan gagal sayang. Jadi kita ikuti dulu saja permainan mereka, ya? Lagi pula ini belum jadi akhir dari keluarga mereka. Aku akan menunjukkan diriku bersamamu saat Jimmy sudah mendapatkan semua miliknya lagi. Bagaimana? "

Gina duduk dipangkuan Yudha dan melingkarkan tangan dileher sang suami. Karena anak - anak mereka sedang tertidur, ini adalah kesempatan mereka untuk menghabiskan waktu berdua..

======

" Kamu sudah dengar kan kalau pamanmu akan mengadakan jamuan makan siang? Aku mau kita pergi bersama kesana! "

Nadia sedang menghabiskan waktu bersama Jimmy

" Aku tidak mendapatkan undangan darinya!

Mereka sama sekali tidak berniat mengundang ku padahal aku sekarang jadi pemegang saham terbesar di perusahaannya " Jimmy menggelengkan kepala dan berekspresi tak percaya saat Nadia memberitahunya

" Maka dari itu kamu harus pergi bersama ku. Kita beri mereka kejutan dengan kehadiran kita berdua. Lagi pula aku sudah mengatakan kepada Jodi kalau aku akan membawa tunanganku! "

" Baiklah, kita akan pergi bersama "

======

Jamuan pun sudah siap dilaksanakan aula untuk acara pun sudah ditata dengan sedemikian rupa. Meja - meja sudah dipersiapkan dengan rapih. Dan semua hidangan juga telah dipersiapkan

" Jenny, kamu harus berdandan dengan cantik. Karena akan ada banyak tamu penting yang hadir pada makan siang ini. Papa mengundang banyak pebisnis muda untuk datang di acara makan siang ini "

Julian memberitahukan kepada anaknya akam diadakan makan siang

" Tapi pa, aku kan tidak terlibat dalam perusahaan. Untuk apa aku harus ikut. Kan sudah ada kakak disana! "

Jenny berusaha menolak, namun wajah sang ayah seketika tegang

" Kamu itu anak papa. Papa mau kamu kenal setiap kolega papa. Banyak juga pebisnis muda yang akan datang, Terutama pewaris dari perusahaan Kusuma. Dia itu sangat tampan. Siapa tahu kalian saling tertarik satu sama lain. Itu kan bagus untuk masa depanmu! "

Julian berusaha membujuk Jenny

" Tapi pa, aku,,,, "

" Tidak ada tapi - tapian. Kamu harus segera bersiap dan ikut kami ke acara makan siangnya! "

Julian menyela Jenny sebelum dia menyelesaikan kalimatnya

" Baik ayah, aku akan segera bersiap "

Jenny mau tidak mau menuruti keinginan sang ayah, Wajahnya pun seketika menjadi suram

Setelah beberapa lama mereka pun sudah siap untuk pergi ke acara perjamuan. Setelah tiba disana sebagian para tamu undangan sudah hadir menempati kursi yang telah disediakan.

Ada banyak tamu yang di undang oleh Julian. Mereka merupakan pebisnis dari kalangan atas yang berpengaruh di kota C.

Nadia terlihat datang dengan menggandeng Jimmy bersamanya. Para pemegang saham perusahaan Dinata terkejut, karena mereka datang bersama

" Itu Jimmy, bagaimana dia bisa datang kesini bersama bu Nadia? Dia kan Dirut dari perusahaan Sanjaya. Apa dia mendapatkan dukungan darinya selama ini? Pantas saja dia bisa memiliki saham perusahaan ini! "

Kata salah satu pemegang saham Dinata

" Benar, jika bukan karena dukungan dari pemilik perusahaan Sanjaya , dia tidak akan mungkin bisa memiliki uang sebanyak itu. Mungkin karena bu Nadia yang ada di belakangnya selama ini" Kata yang lainnya

" Sudahlah, biarkan saja mereka. Toh tamu penting kita kali ini bukanlah mereka, tetapi penerus dari perusahaan Kusuma yaitu Yudha Arya Kusuma " Kata pemegang saham lainnya..

Tak berselang lama yang dinanti pun akhirnya tiba, dengan seorang asisten dan dua pengawal yang mengikutinya di belakang.

" Itu kan,,, " Jodi dan Vivian saling menatap satu sama lain. mereka terkejut melihat kedatangan Yudha dengan aura penguasanya