Chapter 80 Pesta pernikahan

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Sayang apa kamu berencana hadir di pesta Siska dan Riko? Apa kami punya hadiah yang bagus untuk mereka berdua? "

Gina bertanya dengan lembut kepada Yudha

" Kita akan hadir saat resepsinya untuk menghormati keluargamu. Hadiahnya tidak akan aku berikan saat acara pernikahan mereka. Tapi akan kuberikan setelah mereka menikah"

Yudha memberikan senyum disela perkataannya pada Gina.

=======

Hari pernikahan Siska dan Riko pun akhirnya tiba, mereka mengundang banyak tamu undangan. Hingga meminta salah satu stasiun televisi untuk menyiarkan pesta secara langsung..

Sebuah aula hotel mewah disewa dan dihias sedemikian rupa. Banyak tamu yang berasal dari kalangan artis, politik bahkan pebisnis terkenal yang diundang ke pesta tersebut.

Siska dirias secantik mungkin dengan gaun pengantin putih yang elegan dengan bagian belakang yang lebih panjang.

Semua keluarga ikut hadir dan kakek Atmaja pun hadir meskipun harus menggunakan kursi roda.

Riko telah berdiri dialntar menunggu Siska yang di gandeng oleh sang ayah yang akan menyerahkan tanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya..

Mereka berdua saling berhadapan untuk mengucap janji pernikahan. Namun pandangan Riko tertuju pada seorang gadis yang berdiri di tempat tamu yang hadir menyaksikan janji setia mereka.

Wajah Nadia terlihat murung seakan hendak menangis.

Riko kehilangan fokus dan terus memandanginya tanpa berkedip sedikitpun. Batinnya mulai berkecamuk " Andaikan kamu yang berdiri disini tentu aku akan sangat bahagia sekali ". " Aku sangat ingin berlari ketempatmu berdiri dan membawamu pergi dari tempat ini "

Riko terus menatap Nadia hingga suara Siska menyadarkannya dari lamunan.

" Riko apa kamu lamunkan? Sudah saatnya mengucap janji pernikahan ".

Siska sedikit mengeratkan giginya karena kesal.

" Ach iya, maaf. Aku terlalu gugup "

Riko menjawab dengan sedikit panik.

Janji pernikahan pun diucapkan. Siska terlihat sangat bahagia, tapi tidak demikian dengan Riko. Dia terlihat sangat sedih dan terus mencari keberadaan Nadia, tapi tidak ditemukannya.

Semua orang begitu menikmati pesta dan terus memuji kecantikan Siska. Sampai tibalah tamu yang merubah semuanya. Mengambil alih semua perhatian para tamu dari m kedua mempelai yang mengadakan pesta. Mereka adalah Gina dan Yudha.

Kedatangan keduanya selalu mengagumkan bagi semua orang. Tapi tidak untuk keluarga Riko dan Siska. Mereka ketakutan. Wajah mereka seketika pucat dan panik. Mengingat hadiah yang terakhir kali diberikan Yudha saat pesta pertunangan.

Yudha hanya tersenyum dingin dan menggandeng istrinya masuk memberikan ucalan selamat.

" Kami datang kemari hanya untuk memberikan kalian ucapan selamat, sekaligus untuk melihat kondisi kakek "

Gina berkata dengan dingin dan acuh tak acuh. Lalu dia berjalan menuju kakek Atmaja.

" Kakek bagaimanakah keadaanmu?

Kami kesini ingin melihat bagaimana kondisi kakek? "

Gina membungkuk dan berbicara pada kakeknya yang berada dikursi roda

" Kakek baik - baik saja. Semoga kalian berdua selalu bahagia "

Suara kakek Atmaja terdengar begitu lemah

" Terima kasih kek "

Gina tersenyum kemudian menatap Yudha.

Setelah menyapa keluarganya Gina dan Yudha mencoba hidangan yang telah disiapkan. Para tamu yang hadir berusaha untuk mendekati Yudha, agar mereka bisa menjalin kerja sama dengannya. Bahkan para gadis pun berusaha untuk mendekati Yudha dan mendapatkan perhatiannya.

Namun Yudha yang begitu dingin terhadap orang lain hanya menanggapi dengan acuh tak acuh. Tidak mempedulikannya sama sekali.

Riska yang melihat Yudha dan Gina merasa kesal. " Lihatlah bu betapa sombongnya dia karena bisa bersama dengan tuan Yudha. Aku ingin sekali merobek dan menjambak rambutnya dihadapan semua orang "

" Jangan buat kekacauan disini. Banyak tamu undangan yang memperhatikan. Bersikaplah lebih sopan layaknya bangsawan. Kita akan mengurusnya nanti "

Arin berkata dengan tenang, namun tatapannya penuh kebencian

Gina pun memperhatikan ekspresi dari semua orang. " Sayang lihatlah ekspresi mereka. mereka menatapku layaknya binatang buas yang ingin menangkap ku sebagai mangsa dan menelan ku hidup - hidup "

" Biarkan saja, tidak akan ada yang berani macam - macam denganmu sekarang! "

Yudha bicara dengan tenang sambil menyeruput minumannya.

" Benarkah itu, apakah kamu bisa menjaminnya? "

Gina memicingkan mata kepada suaminya seakan tak percaya.

" Tentu saja, selama aku bersamamu "

Yudha mengulas senyum indah dan pandangan tajam penuh godaan saat mengatakannya. Gina pun tersenyum dengan kata-kata sang suami.

Riko pun menatap kearah Gina dan Yudha berdiri. Dilihatnya senyum Gina yang begitu tulus dan penuh kasih sayang pada Yudha membuatnya mengingat masa lalu dimana Gina selalu tersenyum padanya, apapun yang telah Riko lakukan. Meskipun Riko melakukan kesalahan, dia akan tetap memaafkannya dan tersenyum padanya