Chapter 76 Bodoh. begitu mudahnya terhasut

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Apa kamu sudah mendengar berita terpanas saat ini? "

Yudha memeluk Gina dari belakang, berbisik dengan lembut disamping telinganya. Gina pun tersenyum mendengarnya dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Yudha

" Iya. aku sudah mendengarnya. Apakah ini ada campur tanganmu didalamnya tuan? Kamu sungguh sangat mengesankan Tuan"

Gina menoleh dan mendongak menatap Yudha. Yudha terbahak mendengar pujian yang seperti mengejek itu. Wajahnya begitu tampan ketika tertawa lepas

" Hahaha..

Apa kamu senang sekarang? Ini balasan karena dia berani memegang tanganmu di restoran waktu itu "

Yudha berkata dengan ekspresi kesal dimukanya

" Ternyata suamiku ini sangat cemburuan ya. Tapi, kamu ini bukannya membalas Riko karena telah menyakitiku dimasa lalu, justru kamu malah membalaskan dendam karena rasa cemburu mu itu. Huh, kamu benar - benar egois tuan "

=========

Riko bertemu dengan Nadia di sebuah danau dekat taman yang terbilang sepi. Mereka duduk di sebuah kursi panjang pinggir danau

" Riko, bagaimana bisa ada photo - photo itu?

Apa kamu membiarkan seseorang mengikuti kemanapun kamu pergi?

hiks.. hiks... "

Nadia berbicara disela tangisannya. Tanpa Riko sadari dibalik air matanya terpancar pandangan mengejek. " Dasar bodoh, begitu mudahnya kamu terhasut " batinnya

" Bagaimana mungkin ada orang yang tahu kemanapun kamu pergi dan apa yang kamu lakukan?

Tidak mungkin kan kalau wartawan dengan sengaja membuntutimu? "

Lanjutnya lagi. Wajah Riko terlihat mulai berfikir, dan Nadia sedikit tersenyum melihatnya..

" Benar, tidak mungkin wartawan sengaja mengikutiku " Batin Riko mulai terpengaruh dengan ucapan Nadia

" Ach Siska, apa dia yang meminta seseorang untuk mengikuti dan mengawasi gerak gerik ku? "

Batin Riko mulai menemukan jawaban seperti ada lampu yang menyala di atas kepalanya.

" Sekarang kita harus bagaimana?

Hubungan kita telah diketahui bahkan tersebar luas. Tunangan mu oasti akam meminta kita untuk berpisah dan menyalahkanku. Aku tidak mau dicap senagai perusak hubungan orang lain. Hiks.. hiks..

" Kamu tenang saja, semua akan baik - baik saja. Aku akan cari tahu tentang ini. kamu tidak perlu khawatir "

Riko memeluk Nadia yang berada disampingnya dan membiarkan dia bersandar di pundaknya. Nadia tersenyum puas dengan sikap Riko

=========

" Hallo,, Siska, kita perlu bertemu! "

Riko sedang menghubungi Siska melaui ponselnya

" Baiklah, aku akan ke kantormu sekarang!

sampai jumpa nanti "

Siska menutup telpon dan meraih tas kemudian bergegas peegi untuk menemui Riko

Tak berselang lama Siska pun tiba di kantor Riko. Karena pintu depan penuh dengan wartawan, jadi dia menggunakan pintu samping

Tok tok tok

" Hai sayang, ada apa kamu memintaku kemari? "

Siska langsung masuk tanpa menunggu izin dari Riko terlebih dahulu. Dia langsung menuju ke arah Riko dan memeluknya.

" Tentang masalah yang menimpaku. Apa kamu punya gambaran siapa yang mengambil gambar itu dan menyebar luaskannya? "

Tanya Riko setelah dia melerai pelukan Siska

" Bagaimana aku tahu, aoa benar photo ini asli?

apa benar kamu berselingkuh dari ku? "

Siska memicingkan mata dan menatap curiga

" Kamu pernah meminta orang untuk mengikutiku kan? "

Wajah Riko terlihat dingin

" Aku memang pernah meminta orang lain mengawasi mu tapi itu dulu, sekarang aku tidak pernah melakukannya lagi. Aku sudah berjanji padamu dan aku berani bersumpah untuk itu "

Siska mencoba meyakinkan Riko dan menggenggam kedua tangannya

" Apa benar bukan kamu orangnya, sudah sering kali kamu meminta orang lain untuk memata mataiku. Apakah kali ini bukan kamu yang memintanya. Tidak mungkin wartawan dengan sengaja mengikutiku "

Kata - kata Riko datar dan ia memalingkan wajah dari Siska saat bicara

" Riko, percayalah padaku, bukan aku yang melakukan semua ini "

Air mata mulai menggenangi mata Siska

" Sekarang semua sudah terjadi, meskipin aku berusaha membersihkan nama baik ku, tapi orang lain sudah mencap aku tukang selingkuh. Harus bagaimana lagi sekarang? "

Riko yang mulai frustasi duduk di kursi dan mengacak rambutnya sendiri

" Siska apa kamu masih percaya padaku?

Atau kita harus mengakhiri pertunangan kita dan membatalkan pernikahan? "

Riko memegang kedua tangan Siska dan menatapnya penuh harap

" Tidak, tidak, aku tidak mau. Kita sudah lama berjuang untuk bisa bersama. Aku tidak mau semua berakhir begitu saja. Aku percaya bahwa kamu tidak pernah melakukan semua itu"

Siska berbicara dengan menggelengkan kepala dan berlinang air mata

" Pernikahan ini tidak boleh batal " lanjut Siska

" Tapi aku terancam bangkrut sekarang. Harga saham perusahaan ku mulai anjlok. Bagaimana bisa kita bersama, orang tua mu tidak akan setuju dengan pernikahan kita "

Riko mulai tertunduk

" Aku tidak peduli. Masih ada perusahaanku dan kita bisa mengembangkannya bersama "

Siska tersenyum dengan sedikit linangan air mata yang tertahan

" Terima kasih sayang "

Ucap Riko sambil memeluk Siska dan berkata dalam batinnya

" Jika bukan karena desakan ayah dan ibu untuk tetap menikahimu, aku tidak ingin bersamamu lagi. lebih baik aku bersama Nadia yang lebih mengerti tentang ku "