Chapter 77 Aku sebagai suami akan memberikan keadilan yang seadil - adilnya!!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Riko bagaimana ini?

Apa yang kamu lakukan, kenapa saham perusahaan kita tidak kunjung membaik?

Dalam beberapa hari kedepan kita pasti dinyatakan bangkrut! "

Ayah Riko merasa frustasi dan berkata dengan nada yang sedikit tinggi

" Aku sudah melakukan segalanya ayah. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tetap saja tidak ada perubahan "

Riko tertunduk dan nada suaranya lemah. Ia saling memainkan kedua tangannya, menghadapi kemarahan sang ayah. Kemduian dia mengangkat kepala dan meneruskan perkataannya

" Ayah tenang saja, keluarga Siska akan membantu dalam suntikan dana perusahaan kita. Siska sudah mengatakannya padaku, asalkan pernikahan kami bisa tetap berjalan "

" Baguslah kalau begitu, kita akan tetap mempersiapkan pernikahan kalian "

" Ya ayah "

=========

Ditempat lain kediaman Atmaja

" Siska, bagaimana hubunganmu dengan Riko?

Apakah gosip itu benar? "

Arin berkata dengan tenang sambil menyeruput teh.

" Tidak nek, itu semua tidak benar. Riko sudah menjelaskannya padaku. Dan aku sudah memutuskan untuk tetap melangsungkan pernikahan kami "

Siska berkata dengan penuh keyakinan

" Tapi mereka sudah hampir bangkrut. Untuk apa lagi kamu mempertahankan hubungan kalian? "

Riska kesal dan sedikit membentak Siska

" Bu, aku sangat mencintainya. Gosip itu tidak benar dan kami berjanji akan memperbaiki hubungan diantara kami berdua. Jadi kalian tidak perlu khawatir. Bukankah kalian juga yang sudah menentukan pertunangan kami. Jadi kenapa sekarang harus dibatalkan? "

Siska mulai kesal kepada ibunya

" Tolonglah bu, biarkan kami bersama. Pernikahan kami sebentar akan dilaksanakan. Aku tidak mau semua yang sudah direncanakan hancur berantakan "

" Untuk masalah perusahaan mereka. kita kan bisa membantu memberikan suntikan dana keperusahaannya. Jadi mereka bisa menstabilkan nilai saham mereka lagi "

Dia berkata dengab lembut untuk meyakinkan keluarganya

" Terserah kamu saja. Kami sudah lelah mengurusi mereka "

Arin berjalan pergi meninggalkan Riska dan Siska

=========

" Tuan saya mendapat informasi kalau Riko dan Siska tetap akan melangsungkan pernikahan mereka. Bagaimana tuan apa yang harus kita lakukan?

Apa kita akan tetap menghalangi pernikahan mereka? "

Hendri bertanya pada Yudha yang sedang duduk dikursi kerjanya dengan sebuah dokumen ditangannya

" Biarkan saja, jika mereka gagal menikah bagaimana kita akan memberi mereka hadiah pernikahan. Justru dengan pernikahan mereka, itu lebih mudah untuk kita menghancurkan keduanya secara bersamaan "

Yudha berkata dengan dingin dan sedikit menaikkan sebelah bibirnya membentuk senyuman yang begitu sinis, tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang dia pegang.

" Ish, senyuman itu bikin aku merinding saja. Sepertinya tuan merencanakan hadiah besar untuk kedua keluarga itu. Entah apa itu , yang jelas pasti akan menimbulkan guncangan yang besar untuk mereka. Iih "

Batin Hendri berbicara dan menggoyangkan bahu layaknya orang ketakutan

Kring kring kring

ponsel Yudha berdering dan dilihatnya panggilan dari sang kakek Wijaya.

" Hallo kek "

" Yudha kapan kamu akan mengumumkan hubungan kerja sama kita dengan kakeknya Gina?

kita akan sekalian mengumumkan tentang pernikahan kalian. Kakek ingin kita membuat sebuah gala dinner untuk itu "

" Belum waktunya kek, nanti begitu tinggalnya ditetapkan, aku akan segera memberitahukan pada kakek "

" Bagaimana dengan Dirga?

apa dia sudah tahu dengan apa yang kalian rencanakan?

" Tentu saja kek. Bagaimana bisa kakek Dirga membiarkan orang - orang yang sudah menyakiti cucunya begitu saja?

Kakek Dirga dan Ibu sudah setuju dengan rencanaku. Mereka sudah cukup sabar dan membiarkannya selama ini, tapi tidak pernah ada perubahan. Mereka terus saja menyakiti istriku. Aku sebagai suami tentu saja akan memberikan keadilan yang seadil - adilnya untuk istriku. Tidak ada yang boleh menindas atau menyakiti istriku "

" Baiklah kalau begitu. Kakek akan mengikuti rencanamu. Beritahu kakek jika tanggalnya sudah ditetapkan "

" Baik kek "

Ada senyuman licik disetiap perkataan Yudha kemudian dia menutup panggilan teleponnya dan kembali fokus pada dokumennya

Hendri yang masih berdiri disana terpaku mendengar setiap perkataan tuannya

" Ternyata jika gunung es mulai mencair bisa menimbulkan bahaya yang cukup besar. Sungguh tak dapat dipercaya, tuan yang selama ini tidak pernah berhubungan dengan wanita, bisa begitu protektif jika sudah jatuh cinta. Sungguh menyeramkan melihat amarah tuan "