Chapter 65 Serigala lapar

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Beberapa hari kemudian kakek Wijaya telah kembali dari perjalanan bisnisnya. Dia kembali menghubungi cucunya agar pulang kerumah utama.

" Halo nak, kakek sudah kembali dari perjalanan bisnis. Akhir pekan ini kakek mau kamu membawa cucu mantuku kerumah! "

Kakek Wijaya berbicara setelah panggilan tersambung

" Tidak usah bawa apa - apa. Cukup bawa cucu mantuku dengan selamat! "

Nenek Julia berteriak dibelakang kakek Wijaya, hingga kakek Wijaya tersentak karena teriakan nenek Julia danYudha menjauhkan sedikit ponsel dari telinganya

" Baiklah kek nek, nanti aku akan bawa Gina kesana "

Yudha mengiyakan permintaan kakek neneknya lalu menutup panggilan.

Dia kemudian mencari Gina ke lantai bawah karena dia tidak ada dikamar. Setelah mengelilingi kamar dan ruang keluarga, Yudha melihat Gina yang sedang memasak didapur. Dipeluknya sang istri dari belakang dan membuat Gina sedikit tersentak

" Ach, kau mengejutkankua saja! "

Gina menoleh dengan senyum menatap sang pria

" Apa yang sedang kamu lakukan? aku sudah mencari - cari mu diatas dari tadi"

Yudha berbicara dengan wajahnya dibenamkan disela - sela leher Gina

" Memangnya ada apa sampai kamu mencari - cariku, hah? "

" Tidak ada, hanya saja,, aku merindukanmu! cup "Kata - katanya yang lembut disertai senyuman yang indah dibibirnya. Yudha pun mencium pipi Gina nakal.

" Sudahlah berhenti menggangguku. Apa kamu tidak lihat kalau aku sedang memasak? Kapan kita bisa mulai makan kalau kamu terus saja menggangguku? "

Gina berbicara dengan nada suara yang sedikit ditekan dan bibir cemberut.

" Tidak masalah jika menunda makan malam sebentar. Tapi aku tidak bisa menunda untuk bisa memakanmu! "

" Eechh "

Yudha mematika kompor, kemudian menggendong Gina dan membawanya kembali kekamar mereka.

Gina mengernyitkan alis dengan apa yang dilakukan suaminya

" Tuan,, apa kamu yidak tahu, kalau kamu itu seperti serigala yang lapar! "

Seru Gina dalam Perjalananny menuju ke kamar

" Iya, aku memang seorang serigala lapar yang begitu rakus dan tudak pernah kenyang jika berada dihadapanmu! "

Yudha berbicara dengan nada suara yang terdengat nakal dan senyum licik yang menyeringai.

" Ckk.. Dasar, kau ini! "

Gina berdecih dan tidak bisa berkata apa -apa lagi kepada sang suami.

Yudha tersenyum puas penuh kemenangan.

Yudha masih mendekap Gina yang kelelahan dalam pelukannya setelah melepaskan hasrat mereka yang menggebu. Yudha terus menatap Gina yang terlihat memejamkan matanya

" Sayang,, kakek Wijaya sudah pulang, Tadi dia menghubungiku dan dia meminta kita agar bisa mengunjungi mereka dirumah utama "

" Dia sudah tudak sabar ingin bertemu denganmu "

" Benarkah?

Kapan dia kembali. Aku juga ingin bertemu mereka, tapi aku sedikit gugup "

" Kakek Wijaya begitu dingin dan susah didekati. Sama halnya seperti kamu! #

Gina berkata sambil mendongakan kepala dan menatap wajah sang pria yang sedang memeluknya itu

" He eh,, kamu tidak perlu khawatir. Tenang saja. Kakek memang terlihat dingin dan kaku, tapi itu hanya penampilan luarnya saja.

Kakek sebenarnya sangat baik dan penuh kasih sayang. Hanya saja dia selalu berkata kepadaku bahwa kita harus memiliki wibawa didepan orang lain dan harus bisa membuat orang segan dan enggan untuk macam - macam terhadap kita "

" Jika tidak begitu orang - orang akan memanfaatkan kita dan seenaknya saja"

Yudha berkata dengan tenang disertai senyum berusaha menenangkan Gina agar tidak gugup.

Gina menganggukkan kepala, mengerti dengan apa yang dikatakan Yudha.

"Kalau begitu, kita harus pergi belanja dan membeli beberapa barang untuk dibawa kesana! "

Gina berseru seoerti mendapatkan sebuah ide

" Tidak perlu "

Yudha menggelengkan kepala perlahan kemusian melanjutkan perkataannya

"Nenek bilang kita tidak perlu membawa apa - apa. Cukup membawamu dengan selamat sampai kesana "

Kalimat dan sikap Yudha membuat Gina merona bahagia