Chapter 63 Bersatunya 2 perusahaan besar

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Drrttt... drrrttt

" Halo Kek, apa kabar?

Ada apa kakek menghubungiku? "

Yudha sedang berbicara melalui telepon dengan kakeknya, Wijaya Kusuma.

Kakek Wijaya merupakan orang terkaya ke 5 dunia dan sebagian perusahaannya sudah diambil alih oleh Yudha. Saat ini kakek Wijaya sedang melakukan perjalanan bisnis keluar negeri. Jadi dia belum sempat bertemu dan berkenalan dengan Gina.

" Hmmnn. Kakek baik - baik saja. Sebentar lagi kakek akan kembali dari perjalanan bisnis. Dan saat kakek kembali nanti, kakek mau kamu membawa cucu menantu kakek kerumah utama. Kakek ingin bertemu dengannya!

Sudah lama juga kakek tidak bertemu dengan Dirga "

" Baiklah kek, nanti akan ku bawa dia pulang kerumah utama saat kakek kembali, tapi kakek Dirga sudah kembali pulang ke negaranya bersama ibu Gadis.. "

" Hmmn. Baiklah kalau begitu "

Yudha mengakhiri pembicaraan setelah kakeknya memberi jawaban

Kakek Wijaya berbicara dengan tenang dan penuh wibawa. Biasanya dia akan bersikap penuh wibawa saat dihadapan orang lain atau kantor. Tapi dia merupakan kakek yang hangat dan menyayangi cucunya bila diluar kantor atau sedang dirumah

" Telepon dari siapa? "

Gina masuk keruangan Yudha mengantarkan laporan tentang pembangunan hotel yang baru.

Yudha yang semula menghadap jendela berbalik menatap wanita pujaan hatinya yang kini mendampinginya dirumah maupun dikantor

" Kakek Wijaya memintaku membawa mu pulang saat dia kembali dari perjalanan dinasnya "

Gina mengangguk dan memberikan sebuah dokumen

" Ini adalah laporan perkembangan hotel terbaru kita yang dikerjakan oleh perusahaan Riko "

" Tapi kudengar perusahaannya sedang mengalami kesulitan karena rekan kolaborasi mereka menarik investasinya dalam proyek ini dan karenanya saham mereka terus mengalami penurunan "

Yudha membaca dokumen dengan tenang sambil mendengarkan apa yang istrinya jelaskan

" Biarkan saja perusahaan itu, kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti! "

Yudha mengalihkan pandangannya dan menatap Gina dengan senyum yang menawan

" Apa kamu sedang merencanakan sesuatu? "

Gina memicingkan mata dan menatap Yudha dengan curiga

" Tidak ada yang ku rencanakan "

Ada sedikut senyum diwajahnya yang membuat Gina mengernyitkan dahi saat melihatnya

" Aku yakin dia memiliki sesuatu "

pikir Gina

Ditempat lain Riko sedang membaca laporan keuangan perusahaannya. Dia sedang disibukkan dengan saham perusahaan yang terus mengalami penurunan setiap harinya.

" Andi, masuk keruangaku! "

Tidak berapa lama Andi masuk keruangan

" Tolong selidiki tentang perusahaan yang waktu itu ingin bekerja sama dengan kita untuk proyek hotel di kota A! "

" Saya sudah selidiki perusahaan itu dan mengajukan proposal agar mereka mau berinvesatasi tapi dari perusahaan mereka menolak untuk berinvestasi diperusahaan kita.

Karena sekarang mereka sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan Sanjaya tuan! "

" Sejak kapan perusahaan Sanjaya masuk ke negara kita?

bukankah perusahaan itu belum pernah memasuki pasar bisnis negara kita? "

Riko mulai bingung karena belum menemukan investor baru untuk perusahaannya

" Perusahaan itu baru memasuki pasar saham negara kita tuan, dan mereka bekerja sama dengan perusahaan Kusuma "

Riko mengangguk - anggukan kepala perlahan tanda mengerti

"Hmmmnn,, jadi sekarang 2 perusahaan besar di dunia sedang berkolaborasi "

Riko mulai tersenyum penuh kelicikan. Entah apa yang akan direncanakannya

" Kita harus bisa mendekati salah satu perusahaan itu, kita tidak bisa mendekati perusahaan Kusuma. Tapi kita bisa coba untuk mendekati perusahaan Sanjaya "

" Andi, cari informasi lebih banyak lagi tentang perusahaan itu. Kita harus bisa mendapatkan dukungan darinya "

" Baik tuan "

Andi bergegas keluar dari ruangan Riko untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Dia meninggalkan Riko yang sedang senyum - senyum sendiri membayangkan keeja samanya dengan perusahaan Sanjaya

" Aku pasti bisa mendapatkan dukungan dari perusahaan baru itu. Mereka sudah terkenal diluar negeri dan itu bisa jadi batu loncatan untukku mengembangkan perusahaanku di luar negri "

Saat Riko sedang mengkhayal tiba - tiba ponselnya bergetar, dia mendapatkan pesan masuk dari Siska

" Sayang nanti kita pergi ke butik ya, kita fitting untuk gaun pernikahan kita! "

Riko hanya Membalasny dengan Singkat

" Hmmmnn. Baiklah "

" Huh,, menyebalkan, seandainya tidak ada Siska, bisakah aku bersama Nadia? " gumam Riko dan raut wajahnya yang tadinya cerah terlihat murung setelah mendapatkan pesan dari Sisk