Chapter 61 Hanya sedikit pelajaran dan peringatan!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Tidak tuan kumohon maafkan aku, ampuni aku tuan Yudha "

Anggia meronta, memohon ampun kepada yudha, tapi tidak ditanggapinya.

Hendri menarik Anggia menjauh dari hadapan Yudha

" Apakah mereka pikir semua wanita bisa menggoda dan mendapatkan perhatian tuan?

mengapa mereka berpikiran naif dan bodoh sekali. Mereka hanya mencari mati"

Pikir Hendri sambil menarik Anggia dari hadapan tuannya.

Yudha kembali keruang jamuan dengan santainya. Layaknya tidak terjadi apa - apa. Tapi dapat dipastikan bahwa mulai besok dan seterusnya tidak akan ada lagi keluarga Sukmaja.

Dia menikmati setiap hidangan hingga acara selesai.

Sesampainya dirumah itu sudah pukul 12 malam, dia melihat sang istri tertidur disofa karena menunggunya pulang. Hatinya terasa sakit.

Dia mengusap kepala sang istri dengan lembut dan mencium pucuk kepalanya.

" Apa kamu menungguku pulang? Kenapa tidak tidur duluan saja dikamar? Bukannya aku sudah bilang akan ada jamuan makan malam? "

Dia berbicara sendiri dengan pelan hampir berbisik.

Yudha menggendong sang istri menuju kamar tidur karena dia tidak tega untuk membangunkannya yang terlalu lelap dalam tidurnya, sehingga dia tidak menyadari kalau Yudha sudah pulang dan menggendongnya ke kamar.

Pagi hari saat Gina bangun dari tidurnya, dia melihat ke tempat disebelahnya. Ternyata sang suami masih tertidur lelap disampingnya.

" Entah jam berapa dia pulang. Dia pasti sangat kelelahan "

Gina memandangnya cukup lama dan ketika hendak beranjak dari tempat tidur, sebuah tangan menariknya

" Aacchh "

Yudha menarik tangan Gina hingga jatuh kepelukannya

" Kenapa hanya memandangiku tidur?

apakah itu sudah cukup untukmu? "

Ucap Yudha yang masih memejamkan mata

" Ternyata kamu sudah bangun. Aku tidak ingin mengganggu tidurmu, jadi aku hanya membiarkanmu saja "

Gina mencoba bangun dan lepas dari pelukan Yudha.

"Lepaskan aku, aku mau bangun dan menyiapkan sarapan untukmu"

" Ciuman selamat pagiku mana?

aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu memberikannya! "

Yudha mengerucutkan bibirnya dan beesikap manja

" Dasar ya, presdir mesum. Cup..

Sudah,, jadi aku bisa bangun sekarang? "

Gina mencium pipi Yudha dan berusaha melepas pelukannya

" Tidak.. Itu belum cukup "

Yudha menggelngkan kepalanya, matanya masih tertutup

" Cup cup cup cup .. Puas?

Sudah ach,, ayo cepat lepaskan! "

Gina mencium setiap bagian wajah Yudha dengan cepat, dan Yidha tersenyum puas mendapatkan kecupan dari Gina dan melepaskannya..

Gina menyiapkan sarapan untuknya dan Yudha disertai dengan 2 cangkir kopi, dan koran. Yudha terbiasa membaca koran sebelum pergi ke kantor.

Gina telah selesai membuat sarapan, dia mulai menyiapkan pakaian yamg akan dikenakan sang suami ke kantor. Dia berdiri didepan lemari memilih pakaian yang cocok.

" Kira - kira hari ini pakai yang mana ya. hmmm? "

Gina sedang serius memilih pakaian, tanpa dia sadari Yudha telah selesai mandi dan berjalan mendekatinya. Dia memluknya dari belakang.

" Kenapa kamu serius sekali, sampai tidak menyadari kedatanganku?

Pilih baju yang mana saja "

Gina menyandarkan kepala di dada bidang Yudha

"Aku hanya ingin kamu tampil sempurna "

Yudha mengerutkan kening dan membenamkan kepalanya dileher Gina

" Bukankah aku memang selalu tampil sempurna mengenakan pakaian apapun? "

" Baiklah tuan Kusuma, segeralah bersiap aku akan mandi dulu"

Gina beranjak ke kamar mandi. Sedangkan Yudha segera mengenakan pakaiannya dan turun kebawah menunggu Gina untuk sarapan bersama

Dia membaca koran selagi menunggu Gina. Dilihatnya berita mengenai kebangkrutan keluarga Sukmaja. Diapun tersenyum melihatnya dan disaat yang bersamaan Gina turun untuk sarapan. Dia memicingkan mata melihat senyum aneh Yudha.

" Berita apa yang ada dikoran. Sehingga membuatmu tersenyum mencurigakan begitu. Aneh sekali "

Mendengar suara Gina, Yudha mengangkat kepala dan memandang wanita cantik yang sedang berjalan dengan mengenakan setelan Kerja itu.

" Tidak ada, hanya sebuah berita mengenai kebangkuran keluarga Sukmaja"

Bicaranya tenang tetapi senyumnya mengandung arti yang mencurigakan

Gina mengambil koran ditangan Yudha dan melihat beeitanya

" Bukankah ini gadis yang kemarin menghampiri kita saat makan siang. Apa yang telah kamu lakukan pada mereka? "

Gina menatap penuh curiga

" Aku tidak melakukan apa - apa, hanya memberinya sedikit pelajaran dan memberikan sedikit peringatan untuk yang lain"

Yudha tersenyum menyeringai sambil menyeruput kopinya

" Kamu begitu meyeramkan "

Gina berkata sambil menggelengkan kepala

" Terima kasih atas pujiannya "