Chapter 60 Menggali lubang kubur sendiri

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
" Sayang aku tidak bisa pulang bersamamu dan menemanimu makan malam. Malam ini aku ada jamuan makan malam dihotel X"

" Baiklah, aku bisa pulang sendiri "

Mereka berbincang saat berjalan menuju kantor

Malam hari pun tiba, Gina pulang sendiri menggunakan taksi. Dan Yudha menuju hotel X ditemani Hendri. Banyak datang orang penting sari kalangan bisnis dan pemerintahan disana. Termasuk tuan Juan Sukmaja dan putrinya, Anggia Sukmaja yang tadi siang menghampiri saat Yudha makan siang.

Yudha mengernyitkan alis melihatnya

" Jadi dia juga ada dijamuan ini " Gumam Yudha

" Hendri, tolong periksa mengenai keluarga Sukmaja! "

Yudha sedikit berbisik pada Hendri yang berada disebelahnya

" Baik tuan! "

Tanpa menunggu waktu lama, Hendri sudah kembali dengan informasi yang dibutuhkan Yudha.

" Tuan, Juan Sukmaja hanyalah pejabat pemerintahan kecil di kota A dan memiliki perusahaan kecil "

" Dia pernah terlibat kasus penyuapan sebelumnya, tetapi dapat meloloskan diri dari jeratan hukum karena kurangnya bukti "

" Baiklah cukup! "

Hendri menganggukan kepala dan undur diri dari hadapan Yudha.

Yudha duduk dikursi depan sebagai tamu kehormatan, semua orang juga melihat Yudha. Mereka mencoba menarik perhatian Yudha dengan menyapa dan mengajaknya berbincang.

Tidak lama Anggia menghampiri Yudha dengan segelas minuman ditangannya

" Tuan kita bertemu lagi "

Dia mengangkat minuman dan tersenyum menyapa Yudha.

Yang hanya dibalas dengan anggukan dan sedikit senyum dari Yudha. Raut wajahnya begitu dingin. Tak nampak kehangatan atau kelembutan sama sekali.

Acara jamuan itupun disuguhi dengan berbagai hiburan seperti tarian, nyanyian dan lantunan berbagai alat musik.

Anggia ikut menghibur para tamu dengan menyanyikan sebuah lagu diiringi dengan permainan piano yang dimaksudkan untuk menarik perhatian Yudha, membuatnya kagum dan terpesona pada penampilannya.

Yudha menikmati acara yang disuguhkan.

Dia menikmati hiburan yang ditampilakan oleh Anggia. Terdengar semua orang memujinya, bersorak pada penampilannya.

Yudha berdiri hendak pergi ke toilet.

dan setelah keluar dia mendapati seorang gadis menunggunya didepan pintu. Dengan gaun pesta yang menawan dia berdiri dihadapannya.

Yudha mengernyitkan dahi melihatnya

" Nona Anggia, apa yang sedang anda lakukan disini?

Kurasa ini adalah toilet pria, apa anda tidak takut jika terlihat oleh orang lain? "

Suara Yudha yang tenang terdengar cukup menawan ditelinga

" Tuan, aku sengaja menunggumu, disana terlalu ramai. Aku kira tuan Yudha butuh tempat sepi, kita bisa pergi ke kamar "

Anggia mendekati Yudha dan bersikap manja. Sikapnya membuat Yudha jijik dan tersenyum mengejek

" Benarkah?

Ku kira karena disana cukup ramai sehingga kamu tidak berani bersikap seperti ini kepadaku? "

" Tidak tuan, karena disana ramai. Aku takut merusak reputasimu, jadi aku menunggumu disini "

" Jika kamu takut merusak reputasiku, untuk apa kamu mendekatiku? "

Yudha tidak bergeming meskipun Anggia menggodanya, dia mulai waspada didekat wanita ini.

Dia sudah terbiasa digoda seperti ini ketika diluar negeri. Tidak disangka dikotanya sendiripun dia mendapatkan ujian seperti ini

" Karena aku begitu menginginkan mu tuan, aku rela meskipun hubungan kita dibelakang layar dan tak perlu diketahui orang lain. Asalkan aku bisa bersamamu"

Yudha merasa semakin jijik dengan wanita ini. Dia mulai mencibir dan mundur selangkah. Mengambil sapu tangan yang ada disakunya. Membersihkan setiap bagian dari tubuhnya yang disentuh Anggia.

" Maaf nona, bukankah kamu sudah mendengar kalau aku sudah memiliki seorang istri?

Aku tidak berniat sama sekali mencari wanita lain? "

Yudha mendelik melihat Anggia dan tatapan matanya memancarkan rasa jijik.

" Apa kamu yakin bisa menolak gadis cantik sperti aku? "

Anggia mulai membuka bagian bajunya perlahan..

Yudha menyipitkan matanya dan berkata dengan senyum menyeringai

" Kamu salah berurusan dengan pria nona. Kamu menggali lubang kuburmu sendiri, bahkan lubang kubur untuk keluargamu "

" Apa maksudmu? "

Anggia yang tidak mengerti merasa terkejut dan bingung.

Yudha terlihat tenang dan tersenyum mencibir penuh kelicikan, kemudian memanggil Hendri

" Hendri! "

Anggia terburu - buru merapaikan bajunya tapi Hendri sudah terlanjur masuk.

Hendri masuk ke toilet dan begitu terkejut melihat seorang gadis dengan pakaian yang berantakan bahkan hampir setengah telanjang didepannya.

" Bawa gadis ini menjauh dariku, pastikan dia tidak menggangguku dan pastikan tidak ada lagi keluarga Sukmaja lagi kedepannya! "

Hendri mengerti dengan apa yang sedang terjadi didepannya dan dia mengangguk membawa sang gadis pergi