Chapter 56 Menggantikan kenangan burukmu dengan kenangan indah

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Budi yang melihat Yudha menggendong Gina dengan darah didahinya pun merasa kan sakit.

" Semoga kamu tidak kenapa - kenapa Gina.

Lagi - lagi ayah tidak bisa melindungimu"

Budi bergumam dengan raut wajah sedih

Hendri yang melihat Yudha menggendong Gina dengan sedikit darah dan memar di dahi langsung membukakan pintu mobil.

Raut wajah khawatir dan panik Yudha seketika berubah ketika mereka hanya berdua.

Gina masih terus meringis kesakitan

" Sudah cukup sayang.

Apakah lukanya parah?.

Hendri, ambilkan kotak p3k! "

Gina memalingkan wajah karena salah tingkah.

Yudha menatap Gina dengan lembut, kemudian memalingkan wajah pada Hendri, mengambil kotak p3k yang diberikan Hendri.

" Bagaimana kamu bisa tahu kalau lukanya tidak parah dan aku hanya berhong ?"

Tanya Gina malu - malu karena telah berbohong

" Tentu saja aku bisa membedakan ekspresi diwajahmu, jika aku tidak cepat - cepat menggendongmu keluar dari rumah itu. Mungkin kebohonganmu sudah terbongkar saat itu juga"

Yudha dengan lembut membersihkan luka Gina dan memakaikan plester

Gina melingkarkan lengannya dileher Yudha

" Sayang bagaimana aktingku?

Dulu Siska selalu seja berakting seperti dia adalah korban dan aku tersangkanya.

.Jadi dia selalu mendapatkan perhatian semua orang sedangkan aku berakhir dengan sebuah hukuman. Padahal aku tidak pernah melakukan apapun padanya "

Gina bercerita dengan wajah ditekuk.

Yudha mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan ekspresi sedih juga kecewa diwajah sang istri.

" Sudahlah, jangan mengingat kenangan burukmu lagi. Karena mulai sekarang aku akan mengganti semua kenangan burukmu dengan kenangan indah. Jadi kamu tidak diizinkan untuk bersedih sama sekali "

Perkataan Yudha yang begitu manis membuat Gina tersentuh dan meneteskan air mata. Karena semua orang tahu, kalau Yudha adalah pria dingin yang tak bisa disentuh oleh siapapun.

Tapi Yudha berubah menjadi lembut, hangat dan penuh perhatian jika sedang bersama dengan Gina

" Aku baru saja mengatakan bahwa kamu tidak diizinkan bersedih. Tapi kamu malah manangis dihadapanku"

Yudha dengan lembut menghapus air mata Gina dengan sapu tangan yang ada disakunya.

" Terima kasih.. Terima kasih banyak karena kamu mau menerimaku dan menyayangiku "

Gina terisak dan memeluk Yudha dengan erat..

" Sayang dengarkan aku!

Aku sudah memilihmu menjadi pendampingku.

Apapun yang terjadi, aku akan selalu ada disampingmu, membelamu, melindungimu dan menyayangimu sepenuhnya, cup"

Yudha merangkup wajah Gina dengan kedua tangannya yang besar. Memastikan istrinya mendengar apa yang ia katakan dan mengecup kening Gina dengan begitu lembut.

Sementara itu didalam kediaman Atmaja sedang terjadi keributan

Ayah Riko sedang panik karena kejadian tadi

" Aku tidak mengerti apa yang terjadi antara Gina dan Siska. Tapi yang pasti, bagaimana bisa kalian membuat Yudha marah?

Bukankan kita semua sudah tahu bagaimana jadinya jika membuat keluarga Kusuma marah? "

Ia memberi jeda pada ucapannya

" Sudah pasti jawabannya adalah keluarga itu akan lenyap dan hancur!

Kalau sudah begini apa yang harus kita lakukan? "

Ayah Riko yang gelisah dan ketakutan berbicara sambil mondar - mandir didepan semua orang.

Arin pun yang kesal ikut memarahi Siska

" Siska bagaimana kamu bisa kehilangan kendali terhadap Gina. Apa kamu lupa kalau dia sedang bersama Yudha disini?

Kamu mengacaukan semuanya, Entah apa yang harus kita lakukan sekarang?"

" Sudahlah bu, sebaiknya kita pergi kerumah sakit terlebih dahulu. Lihatlah tangan Siska juga terluka dan mulai membengkak "

Riska berusaha membela Siska dan duduk disebelahnya

" Aku permisi ada urusan. Kalian lanjutkan saja pembicaraannya! "

Riko bangun dan hendak pergi dari ruang itu. Siska juga bangun dan mengejar Riko

" Riko kamu mau pergi kemana?

kita masih harus membahas pernikahan kita"

Mata Siaka berlinang dan dia terus memgang tangannya yang sakit

" Aku ingin menenangkan diri, jangan ganggu aku! "

" Siska apakah arti aku bagimu? "

Riko bertanya tanpa membalikkan badan sebelum meninggalkan acara keluarga tersebut

Siska hanya diam tanpa berkata dengan linangan air mata yang hampir tumpah..