Chapter 55 Mau menjebakku (II)!?

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Gina menoleh ke arah sumber suara. Disana terlihat Siska yang sedang bersandar pada pintu.

" Percuma kamu membuang barangnya, jika kamu tidak mau melepaskan orangnya "

Siska berkata dengan sombong tangannya dilipat di depan dada.

" Cih,, aku sudah membuang barangnya itu berarti aku sudah tidak membutuhkan orangnya!"

" Kau ambil saja untukmu sampah itu! "

Gina berkata dengan penuh percaya diri tetapi tetap tenang.

" Kamu!

Sekarang kamu sudah berani melawanku, jangan karena kamu bersama Yudha jadi aku takut padamu. Aku ingin tahu, bagaimana reaksi Yudha jika dia melihatmu bersama Riko dibelakangnya "

Siska yang kesal kemudian mengeluarkan sejumlah photo ketika Gina sedang makan di restoran bersama Riko.

Gina mengernyitkan kening melihat photo itu.

" Dari mana dia dapat photo ini?

dari sudut oengambilan gambarnya terlihat seperti aku sedang bermesraan bersama Riko" Pikir Gina

" Jadi kamu meminta seseorang mengawasi Riko tanpa sepengetahuannya?

Dan sekarang kamu mau menjebakku dengan photo - photo ini?"

Gina melambai - lambaikan photo yang ada ditangannya

" Ini hanyalah photo sampah tak berguna! "

Gina melemparkan photo itu kewajah Siska

" Kita lihat saja nanti bagaimana jika Yudha melihatnya "

"Silahkan saja kalau kamu berani, karena setelah ini kamu akan menyesal! "

Ancam Gina tidak mau kalah

Siska yang mulai kesal mengangkat tangannya dan hendak menampar Gina, tapi Gina menepisnya dan mendorong Siska. Pergelangan tangan Siska terbentur pintu dan Gina terjatuh dan kepalanya terbentur sedikit ujung tempat tidur.

Benturan menyebabkan tangan Siska memar dan terlihat bengkak sedangkan Gina sedikit mengeluarkan darah di dahinya

Mendengar ada suara keributan semua orang langsung berdatangan kekamar dan melihat apa yang sedang terjadi.

" Ada apa ini?

kenapa kalian malah membuat keributan? "

Arin yang kesal bertanya dengan nada tinggi

" Nenek,, "

Siska merengek kepada sang nenek sambil memegangi tangannya yang terasa sakit.

Kemudian dari belakang mereka datanglah Yudha. Melihat Gina duduk dilantai dengan memegang dahinya hati Yudha terasa sakit, wajahnya terlihat begitu khawatir dan panik.

" Minggir! "

Suara Yudha yang tenang tapi terdengar dingin langsung membuat orang - orang yang menghalangi jalannya bergeser memberi jalan

" Apa kamu tidak apa - apa? "

Yudha berlutut, menatap Gina khawatir dan bertanya dengan lembut kepada. Tatapannya berubah dingin menatap Siska. Siska pun gemetar ketakutan

" Aku,,, aku,,, "

Siska yang gemetaran berusaha berbicara kepada Yudha yang sedang menatapnya

" Sayang lihatlah Siska berusaha menjebakku. Dia ingin mengancamku dengan photo - Photo itu "

Gina menunjuk photo yang berserakan dilantai. Yudhapun menoleh ke arah photo itu.

" Itu photo ketika aku bertemu dengan Riko direstoran. Kamu juga berada disana kan, dan melihat semua kejadiannya. Tapi di photo ini aku dan Riko terlihat sangat mesra "

Gina menjelaskan dengan wajah sedih.

" Siska berusaha memfitnahku. Dia bahkan menjadikan tunangannya sendiri sebagai alat untuk mengancamku"

" Bohong, itu tidak benar. Aku tidak bermaksud seperti itu. Riko percayalah padaku. Semua tidak seperti yang Gina katakan"

Siska mendekati Riko, memegang tangannya dan berusaha meyakinkannya dengan air mata yang berderai.

Riko hanya diam, menatap ke arah photo itu dan memperhatikan isi photo itu.

" Sayang jika dia tidak ingin memfitnahku dan menyakitiku, bagaimana dia bisa mendorongku dan mengakibatkan dahi dan kakiku terluka"

Gina terisak meyakinkan Yudha.

" Aku tahu, sekarang kita pergi kerumah sakit dulu. Dan untuk kalian, urusan kita belum selesai. Jika sesuatu terjadi kepada istriku. maka, kalian semua harus membayarnya! "

Tatapan mata Yudha memancarkan kilatan berbahaya saat berbicara, semua yang ada disana pun hanya terpaku dengan apa yang dikatakan olehnya.

Yudha menggendong Gina keluar dari rumah itu melewati kerumunan orang. Di ruang bawah, keluarga Riko melihat Yudha menggendong Ginapun merasa penasaran dan memberanikan diri bertanya

" Apa yang terjadi?

Kenapa Gina sampai terluka? "

Tanya ayah Riko yang berusaha mengambil perhatian Yudha

" Tanyakan saja pada calon menantumu, bagaimana dia melukai istriku? "

Yudha berlalu dengan semua kekhawatiran dan rasa kesal yang terpancar diwajahnya. Menyiratkan kilatan berbahaya pada tatapannya yang membuat semua orang diruangan gemetar ketakutan