Chapter 38 Niat jahat!!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Berita kebersamaan Gina dan Yudha dibandara pun menyebar begitu cepat melalui majalah.

Siska yang sedang membaca majalah pun melihat berita mengenai Gina Dan Yudha. Dia membanting majalahnya dengan keras ke atas meja.

"Bagaimana bisa dia dengan senangnya berjalan bergandengan dengan Yudha. Sedangkan aku dan Riko masih belum baikan sampai sekarang"

"Aku tidak boleh membiarkan ini begitu saja. Gina tidak bisa bahagia diatas penderitaan ku sama Riko"

Siska yg marah mengepalkan tangannya

Diapun melirik majalah itu lagi dan melihat photo Gadis.

"Bu... Bu.. ibu.."

Dia berteriak, berjalan mencari Riska

" Ada apa Siska?

Kenapa kamu berteriak seperti itu?

kamu ingin membuat nenekmu marah? "

Riska pun berjalan tergesa-gesa mendengar teriakan putrinya

" Ini bu, lihatlah majalah ini! "

Siska mendekati ibunya dan menunjukkan majalah itu kepadanya.

Mata Riska membelalak melihat photo Gadis

"Dia sudah kembali kesini, ini kesempatan kita untuk meminta saham yang dulu diberikan nenekmu sebagai tunjangan perceraian"

"Kita harus mendapatkan saham itu untuk memperkuat posisi kita, ibu yakin dia tidak memberikan saham itu kepada Gina"

Kilatan kebencian terpancar di mata Riska dia begitu yakin akan mendapatkan saham itu.

Ya sama yakinnya seperti dulu ketika dia mendapatkan Budi Surya Atmaja, ayah Gina.

Arin pun datang dengan jalan tertatih dibantu dengan tongkatnya dan ikut bergabung bersama mereka berdua.

"Ada apa ini? apa yang kalian berdua ributkan?"

" Bu, Gadis ada disini. Dia sudah kembali kesini. Lihatlah ini bu! "

Riska menunjukkan majalah itu kepada Arin.

"Jadi dia berani kembali kesini lagi. Tidak apa, kita akan mengambil 10% saham yang dia miliki untuk memperkuat posisi kita melawan Gina"

Arin menyeringai dengan niat jahat yang ia rencanakan untuk merebut saham Gadis.

" Bu bagaimana dengan ayah dan Budi? dia pasti akan membela Gina dan ibunya"

Riska panik dan khawatir karena kakek Gina pasti akan marah jika mereka mengganggu Gina dan ibunya

"Tidak akan, Budi akan pergi dinas keluar kota beberapa hari ini. Jadi kita bisa menemui Gadis tanpa diketahui olehnya"

Ditempat lain di rumah Riko

Riko sedang duduk menikmati kopi sambil membaca koran. Dikoran itu ditampilkan berita mengenai Gina da Yudha.

Dia termenung memikirkannya.

"Bagaimana Gina bisa bersama dengan Yudha? Yudha belum lama kembali ke negara ini. Tapi kenapa mereka begitu dekat?

Apakah Yudha sudah menjadi kekasihnya sekarang?"

Dia teringat masa lalu bersama Gina. Ujung bibirnya tanpa sadar melengkung ke atas. menampilkan senyum indah di wajah tampannya.

Dia mengingat setiap detik dan setiap momen yang dilakukan bersama Gina. Lebih tepatnya disaat Gina mengejar perhatian Riko meskipun tak pernah dihiraukan oleh Riko.

Gina selalu mengirimkan pesan mengingatkan untuk makan, istirahat dan perhatian lainnya. Gina akan selalu mengirimkan makanan dikala dia sibuk. Membiarkan dia menunggu disaat dia terlambat datang pada kencan mereka.

Gina tidak pernah marah, terkadang Gina membantunya menyelesaikan proposal saat dia tidak sibuk. Semua Gina lakukan tanpa pernah mengeluh atau marah sama sekali.

Tapi saat bersama Siska, Riko lebih sering mengalah. Dia selalu menunggu Siska jika sedang syuting. Mengirimkan makanan ke lokasi syuting dan mengantar jemputnya. menemaninya pergi ke setiap acara.

Riko sekarang membandingkan hubungannya bersama Siska dan saat bersama Gina.

Dia mulai berfikir apa yang harus dia lakukan sekarang dengan hubungannya. Apakah harus melanjutkannya bersama Siska atau kembali mengejar cinta Gina?

Dia mulai berfikir keras mengenai itu semua

" Ini tidak boleh terjadi, aku harus memperjuangkan cinta Gina. Dia belum menikah dengan Yudha. Aku harus bisa mendapatkannya kembali. mendapatkan cinta Gina lagi. Aku yakin Gina juga masih mencintaiku!"

Riko tersenyum dan begitu yakin dengan apa dia pikirkan