Chapter 30 Spekulasi setiap orang

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Risti tertegun menatap Gina beberapa saat, dia tidak percaya dengan apa yg dia lihat barusan

"Ternyata mba Gina yang pendiam dan cuek ini bisa begitu tegas dan berani. Aku bahkan tidak pernah melihat sikapnya yang begitu dingin dan mendominasi seperti sekarang ini" pikir Risti dalam lamunannya.

"Ayo Ris kita pergi" Suara Gina berhasil membuyarkan lamunanya. Dan dia hanya menganggukan kepala dan mengikuti Gina di belakang.

Braaakkk...

"Sial!"

Arin meluapkan kekesalannya dengan memukul meja

"Tenanglah bu, tahanlah emosi ibu, ingat ibu baru sembuh belum lama ini"

Riska mencoba menenagkan ibu mertuanya

"Bagaimana bisa tenang?

sekarang Gina sudah berani melawanku, dan dia juga memiliki saham perusahaan ini.

Entah apa yang akan diperbuatnya lagi nanti".

Arin memijat pelipis matanya dengan ujung jari

Seperti janjinya pada Yudha, Gina langsung kembali ke kantor dan menuju ruangan sang suami.

Semua mata karyawan sekarang tertuju padanya tatapan sinis dan cemooh.

Iri, tak percaya dan entah apa yang mereka pikirkan. Gina tidak mempedulikannya. Toh mereka tidak tahu kalau sang penguasa bisnis yang tampan itu telah menikah dengannya. Gina hanya mengangkat bahu dan tersenyum memikirkannya sambil berlalu menuju lift

"Ris kamu kembali ke ruangan duluan saja ya, saya mau menemui Pak Yudha dulu"

" Baik mba"

Risti mengangguk dan pergi meninggalkan Gina.

Melihat kedatangan Risti, karyawan lain mendekat untuk bergosip menanyakan tentang Gina dan Yudha

"Ris emang bener ya mba Gina sama pak Yudha?"

"Katanya mba Gina itu cewe penggoda?

bener tidak sich?"

"Itu semua tidak benar. mba Gina orang yang baik ko. Mengenai hubungan mba Gina dengan pak Yudha saya juga tidak tahu" Risti mengangkat bahu dan mulai duduk di kursinya

"Tapi bagaimana mereka bisa sama-sama?

Pak Yudha baru kembali ke negara ini. sedangkan mba Gina sangat pendiam, dingin, juga penyendiri!"

"Sepertinya orang yang pendiam ini yang paling susah ditebak, entah cara apa yang digunakannya untuk menarik perhatian pak Yudha"

Semua mulai menerka-nerka hubungan mereka dan berspekulasi yang tidak - tidak.

Gina tiba diruang Yudha dan asisten Hendri mempersilahkan Gina untuk langsung masuk

Ceklek

Gina membuka pintu dan tertegun melihat pria yang sedang duduk serius dengan dokumennya. Yudha terlihat sangat sempurna seperti sebuah lukisan yang nyata

"Pantas saja banyak perempuan yang kagum padanya dan tersihir oleh penampilannya" Gumamnya saat memperhatikan Yudha

Yudha menyadari ada yang datang, dia mengalihkan pandangannya dari dokumen

" Apa kamu begitu terpesona olehku?

Berapa lama lagi kamu akan terus memandangiku?

kenapa hanya berdiri disana saja?"

Suara Yudha yang serak menyadarkannya dari lamunan. Gina tersenyum dan mendekat ke arah Yudha "Sepertinya anda terlalu mengagumi diri sendiri tuan"

Yudha menarik Gina duduk dipangkuannya.

"Nyonya, apakah anda tidak mengakui ketampananku?".

Dia menyeringai dengan tatapan mata nakal

"Tuan,, mana ada orang yang menilai dan memuji dirinya sendiri selain anda?

tidakkah anda tahu kalau anda bergitu narsis, tuan."

Gina melingkarkan tangannya dileher Yudha dan berkata dengan suara yang manja. Itu berhasil mebuat Yudha tertawa

"Hahaha,,,

Bagaimana dengan rapat pemegang saham itu?

"Kamu tenang saja, aku membuat Arin sangat kesal, dia hendak menamparku lagi. Tapi kali ini tidak berhasil dan aku meminta mereka mengganti Siska dengan model lain"

Yudha hanya senyum dan fokus mendengarkan cerita sang istri

"Bagus. Kamu semakin pintar sayang!"

"Tapi tuan, kurasa aku sudah berubah jadi wanita jahat sekarang"

Gina menunduk dan memasang wajah cemberut

"Sayang, itu adalah balasan untuk mereka yang sudah menyakitimu"

"Kamu tidak perlu sedih, karena apapun yang terjadi aku akan selalu mendukungmu dan berada disisimu"

"Aku tidak ingin melihat lagi kesedihanmu, aku hanya ingin melihat senyumanmu"

Yudha menghibur Gina dengan tatapan dan nada suara yang lembut