Chapter 17 Apa kamu menginginkan perusahaan itu?

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Mereka mulai makan malam dengan tenang. Karena Yudha terbiasa dengan table manner saat makan, jadi tidak ada pembicaraan di meja makan. Setelah selesai dia pergi menuju balkon. Gina menyusul dengan 2 cangkir minuman ditangannya, dan memberikan 1 gelas pada Yudha

"Tadi aku bertemu dengan Siska. Dia memberikanku cek 1 milyar, katanya sebagai kompensasi atas saham 10% yang diambil dariku"

Gina bicara sambil mengesap minumannya, wajahnya tampak murung

"Apa kamu menginginkan perusahaan itu? aku bisa mendapatkannya untukmu sebagai hadiah pernikahan kita! " Yudha bertanya sambil mengesap minumannya, diapun memperhatikan ekspresi istrinya

"Entahlah, mungkin jika aku tahu kalau harga saham itu begitu tinggi, akan aku berikan itu dari dulu" Gina berkata sambil mengangkat bahu.

"Aku akan membantumu mendapatkan kembali apa yang kamu inginkan. Kita lihat saja apa yang akan kita dapatkan nanti"

Ekspresi yudha menunjukan senyum licik

"Apa yang kamu rencanakan?

sepertinya ada pertunjukan besar yang sudah kamu siapkan?"

Gina menebak ekspresi suaminya. Tapi Yudha hanya tersenyum tanpa berkata apapun..

Dilain tempat Siska tiba dirumah dan masuk kekamarnya dengan amarah..

"Aach" Dia kesal dan membanting semua barang yang ada diatas meja riasnya. Riska masuk kekamar anaknya, karena melihat putrinya pulang dengan keadaan yang kacau.

"Kenapa sayang?

apa yang terjadi?

kenapa putri mamah yang cantik pulang dengan keadaan seperti ini?"

"Ini semua karena si Gina mah, dia menyiramku dengan air teh direstoran tadi, saat aku memberikan cek dari nenek!"

Rengek Siska kepada ibunya

"Kamu tenang saja nak, kita sudah mendapatkan sahamnya dan kita juga akan meminta nenekmu untuk mendapatkan saham milik ibunya Gina"

Siska menganggukan kepalanya.

"Sudahlah sana mandi dan bersiap, sebentar lagi ayahmu pulang untuk makan malam"

"Baiklah mah,,,"

Perusahaan Yudha sedang melakukan persiapan untuk pembukaan mall sekaligus penyambutannya kembali dari luar negri. Gina ikut sibuk melakukan persiapan dan Yudha merencenakan sebuah kejutan untuk Gina..

"Sayang sepertinya kamu sangat sibuk akhir - akhir ini?

Kenapa kamu ikut terlibat dalam persiapan pembukaan?"

Yudha berbicara sambil memeluk pinggang Gina. Ginapun menyandarkan kepalanya dibahu Yudha

"Karena ini adalah penyambutanmu juga sayang. Aku ingin melakukan yg terbaik untukmu" jawab Gina sambil menyentuh hidung mancung sang pria

"Aku tidak mau kamu kelelahan sayang. pekerjaan mu saja sudah membuat lelah. Apa tidak lebih baik jika kamu berhenti?

Aku bisa menafkahimu tanpa kekurangan apapun"

"Kalau begitu kenapa kamu tidak menaikkan gajiku dan jabatanku saja sayang? "

"Boleh, jika kamu pindah menjadi asisten pribadiku" Yudha menundukkan kepala menatap mata sang istri

"Tidak, lupakan saja. Aku suka pekerjaan ku sekarang" Gina membuang muka dan memasang wajah cemberut, Yudha hanya tertawa melihat reaksi istrinya..

"Besok aku akan ke kota B untuk rapat"

Gina mendongak melihat wajah sang pria

"Tapi kan lusa acara pembukaan, tidak mungkin kamu tidak hadir di acara itu, sedangkan ini pesta untukmu juga? "

"Aku akan hadir sebelum pesta dimulai, kamu tenang saja"

Yudha mengecup puncak kepala sang istri

"Hmm.. baiklah"

Hari-hari mereka selalu dilewati berdua, saling mengisi dan mengerti. Diluar rumah Yudha sangat dingin dan serius, juga berwibawa, tapi ketika dirumah dan berhadapan dengan sang istri, dia akan menjelma menjadi suami yang hangat dan pengertian. Ginapun sama, ketika bekerja dia hanya akan fokus dan tampak acuh tak acuh. Tapi ketika berdua dengan sang suami dia akan sangat manja dan kekanak-kanakan. Tapi Yudha sangat suka sikap istrinya yang tampak polos dan apa adanya. Dia selalu memanjakan sang istri dan memenuhi semua kebutuhannya...