Chapter 9 Nyonya Kusuma, ini rumah kita!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Hari ini Gina sudah diperbolehkan pulang.

Gina masih duduk diranjang rumah sakit dan memperhatikan buku merah yg diantar petugas sipil..

Dia tersenyum kemudian cemberut. Yudha yg memperhatikan ekspresi istri barunya pun merasa heran.

"Kenapa ekspresimu seperti itu?

Apa yang lucu dengan buku nikah itu sehingga membuatmu tersenyum dan cemberut diwaktu bersamaan?"

Yudha mendekat ke arah Gina dan memperhatikan gadis itu

.

"Lihatlah buku nikah ini, kau terlihat sangat tampan disini. Sedangkan aku,,, lihat wajahku di photo ini! terlihat pucat seperti seorang mayat. Ekspresipun terlihat seperti gadis yang dipaksa menikah"

Katanya sambil mengerucutkan bibirnya

"Sini, biar aku lihat!!

hemn,, benar juga, padahal kenyataannya kamulah yang memaksaku untuk menikahimu hahaha"

Tawa Yudha meledek Gina semakin merona karenanya

"Sudahlah hentikan, berhenti menertawakan ku"

Kata Gina dengan ekspresi kesal dan memalingkan wajah

Yudha meletakan kedua tangannya dipipi Gina, dan merekapun saling bertatap mata

"Dengarkan aku, tidak peduli apa yang jadi alasan kita menikah sekarang ini. Tapi sekarang kamu sudah menjadi istriku. Dan aku tidak akan pernah membuatmu bersedih. Aku akan menjamin hidupmu dimasa depan dan akan berusaha membahagiakanmu sampai kapanpun"

"Terima kasih, aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu"

Senyuman indah terukir indah diwajah Gina meskipun matanya mulai berkaca-kaca karena terharu..

"Sudahlah, ayo kita pergi. Kita akan pulang kerumah kita"

Ajak Yudha membantu Gina berdiri

"Kerumah siapa?

apakah kerumahmu?"

"Tentu saja, memang mau kemana lagi?

jangan bilang kamu tidak mau ikut bersamaku?" Tanya Yudha dengan penuh selidik

"Bukan begitu, bisakah ketempatku sebentar untuk mengambil sedikit barangku?"

"Tidak perlu, biarkan Hendri yang akan mengambilkannya untukmu"

"Baiklah"

Merekapun bergegas menuju rumah Yudha dikawasan West Resident. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan perumahan elit, yang tidak sembarangan orang bisa keluar masuk seenaknya.. Penjagaan dikawasan ini sangatlah ketat.

Mereka mulai memasuki kawasan West Resident, Gina pun terkagum-kagum melihat kawasan itu.. Pohon yang rindang dan bunga - bunga yang tertata rapih disepanjang jalan memberikan kesejukan. Rumah-rumah megah yang begitu luas terlihat berjejer, meskipun tidak terlalu banyak karena kawasan ini terbatas hanya beberapa unit saja.

Mereka memasuki gerbang rumah Yudha. Rumah berlantaikan 2 yang begitu megah dengan bunga - bunga yang tertata dipekarangan rumah memberikan kesan yang sangat mewah bak sebuah istana.

Gina tak percaya jika sekarang dia akan tinggal dirumah ini. Diapun mematung ditempat.

Yudha berjalan menuju pintu mobil lain hendak membukakan pintu mobil.

"Nyonya Kusuma, ini rumah kita

kenapa kau diam saja? ayo turun, mau

sampai kapan kamu terus melamun begitu?"m " Yudha mengulurkan tangan untuk membantu Gina turun dari mobil

"Aku tidak percaya kalau akan tinggal dirumah ini, rumah mu begitu besar"

"Eits ini bukan rumahku. Ini rumah kita"

Yudha tersenyum sambil menggandeng istrinya masuk

Para pembantu sudah menunggu kedatangan mereka di depan rumah

"Selamat datang kembali tuan, nyonya"

kata para pembantu serentak

"Ini bi Ana, ini Yatni dan ini pak Toto. Kalau kamu butuh sesuatu panggil saja mereka"

Kata Yudha memperkenalkan para pembantunya.

"Hallo bi Ana,Bi Yatni, pak Toto"

Kata Gina menyapa sambil tersenyum dan melambaikan tangan diapun lupa kalau tangannya terluka

"Aacchh"

Dia meringis kesakitan

"Berhati-hatilah, apa kamu lupa kalau bahumu terluka?" Yudha khawatir dan langsung memegang tangan Gina

Gina hanya mengangguk dan berjalan bersama Yudha menuju kamar mereka di lantai 2

"Ini kamar kita, aku sudah mempersiapkan baju - baju untuk mu dilemari itu"

Tunjuknya pada sebuah lemari 2 pintu yg tinggi

"Terima kasih"

Kata Gina sambil memeluk Yudha

"Berhentilah berterima kasih, aku tidak ingin mendengar 2 kata itu lagi"

Gina menganggukan kepalanya..