Chapter 8 Rasa sakitmu akan kukembalikan pada mereka!!

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Sudah 2 hari Gina tak sadarkan diri. Dan Yudha selalu menemaninya tanpa beranjak dari kamar rawat Gina.

"Pasien tidak papa, luka dibahunya cukup dalam dan kemungkinan akan meninggalkan bekas luka"

"Lantas, kenapa dia belum sadarkan diri?"

"Ada kandungan obat tidur dalam tubuhnya. Setelah efek obat itu habis dia akan terbangun"

"Obat tidur?" Yudha mengernyitkan alis kemudian memandang sang gadis mendengar perkataan sang dokter..

Yudha membaca dokumen mengenai informasi yang terjadi kepada Gina selama ini dan juga yang dipesta terakhir kali.

Dia terus memperhatikan Gina. Dalam keadaan tidak sadarkan diri Gina terus merasa gelisah dan air mata menetes dari ujung matanya. Yudha yang duduk dikursi sebelah Gina menghapus air matanya. Ia terus menatap gadis yang terlihat kuat dari luar tapi ternyata begitu rapuh didalam.

"Kenapa kamu harus berpura-pura kuat?

Kamu pasti sudah banyak melalui hal berat selama ini?

Mulai sekarang aku tidak akam membiarkan mu menangis lagi, aku akan selalu menjagamu dan melindungimu. Semua rasa sakitmu akan kukembalikan pada mereka! " Yudha menggenggam tangan Gina dan mencium punggung tangannya.

Gina perlahan menggerakkan jari tangannya dan membuka matanya. Diapun melihat sekeliling dan pandangannya berakhir pada Yudha.

"Aku dimana?"

Ginapun berusaha duduk dan Yudha membantunya, dia memberikan air minum pada Gina.

Gina yang teringat kejadian itu kemudian menangis. Dia mendongak melihat mata sang pria " Apa kau tidak ingin menanyakan apa yang terjadi padaku?"

"Apa yang harus aku tanyakan?

Apa aku harus bertanya apa kau jagoan, atau apa kau tidak takut akan pisau itu?

Kamu tidak harus menjelaskan apapun padaku" Yudha menjawab dengan senyum dan duduk di kursi sebelah Gina

Kemudian ia teringat janjinya bersama Yudha

"Ach... bukannya kita akan menikah?

Tanya Gina sambil matanya berkaca-kaca menahan air mata agar tidak menetes jatuh.

"Apakah kau menyesal untuk menikahiku?" Gina bertanya sambil menundukkan kepala dan suara yang sendu.

"Sudahlah jangan memikirkan itu, nanti petugas dari kantor urusan agama akan datang untuk menikahkan kita. tapi kita harus menghubungi ayahmu dulu. " kata Yudha sambil tersenyum dan mengusap rambut Gina dengan lembut.

Ginapun merasa tenang mendengarnya. Kemudian Hendri masuk beserta anggota KUA.

"Permisi tuan. mereka sudah datang"

"Silahkan masuk, apa kalian sudah membawa dokumen resminya?" Yudha bertanya dengan penuh wibawa

"Kami sudah membawa dokumen yang diperlukan. Kita bisa melakukan ijab kabulnya denga segera. Tapi siapa yang akan menjadi wali dari nyonya? "

" Bisakah anda menjadi wali hakim untuk saya? Ayah saya sangat sibuk, dia tidak ada waktu untuk ini dan kakek saya sakit, jadi tidak ada lagi yang bisa jadi wali" kata Gina menjelaskan

" Baiklah. kita akan menggunakan wali hakim " kata petugas kantor urusan agama

Setelah semua selesai, petugas memberikan dokumen yang harus mereka tanda tangani

Yudha menanda tangani dokumen tersebut lalu memberikannya pada Gina "Lihatlah dokumen ini, jika kamu tidak keberatan. setelah kamu tanda tangani ini maka kita resmi menjadi suami istri "

Senyum indah terpancar di wajah sang pria..

Mata Gina berkaca - kaca tidak percaya, lalu dia mengambil dokumen itu dan menanda tanganinya

" Selamat karena tuan dan nyonya sudah menjadi suami istri. Besok pagi kami akan antarkan buku nikah tuan dan nyonya. kalau begitu saya pamit tuan. Permisi "

Petugas dari kantor urusan agama itu pergi diantar oleh Hendri

"Kapan aku boleh keluar dari rumah sakit ini?"

"Nanti setelah dokter memastikan bahwa kau baik-baik saja"

"Permisi tuan, saya membawakan bubur dan beberapa makanan untuk tuan dan nona"

Hendri datang dengan membawa kantong plastik berisi beberapa makanan dan minuman juga bubur untuk Gina

"Panggilkan dokter kemari"

"Baik tuan"

Tidak lama dokter dan suster pun masuk untuk memeriksa keadaan Gina

"Dia sudah tidak papa, tapi luka dibahunya tidak boleh terkena air kira-kira seminggu. Dan juga anda masih muda, tidak seharusnya anda terlalu sibuk dengan pekerjaan. Anda tetap harus menjaga kesehatan anda"

"Anda juga sebagai suami harus memperhatikan kondisinya dan memberikan perhatian lebih, jangan biarkan dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya"

"Tapi dok dia..."

belum sempat Gina selesai bicara Yudha sudah memotong perkataannya

"Baik dok saya akan lebih memperhatikannya" Yudha mengelus kepala Gina dan tersenyum..

Ginapun tersipu malu dibuatnya...

Dokterpun menulis resep dan memberikannya pada Yudha, kemudian Hendri mengambilnya dan mengurus obat beserta administrasinya...