Chapter 5 Undangan pesta

Name:Istri Manja Tuan Kusuma Author:Eli
Gina tiba dirumah sakit..

Dokter baru keluar memeriksa keadaan neneknya, tekanan darahnya tinggi karena masalah perusahaan yang sedang dialami.

Disana ada Riska ibunya Siska yang sedang menemani neneknya

Ceklek..

Gina pun masuk

"Ibu lihatlah siapa yg datang. Cucu kesayangan kakek ada disini" Ucap Riska sinis

" Akhirnya kau datang juga" Sahut Arin dengan suara lemah

" Apa kabar nek, bi?" Tanya Gina

"Keadaan ku sudah jauh lebih baik"

"Gina kamu tahu kan kakek mu akan berulang tahun, pulanglah untuk menjenguknya. Dia sangat merindukanmu "Kata Arin

"Akhir-akhir ini aku sedang sibuk nek, mungkin aku tidak akan pulang.

Nenek menyuruhku kesini bukan untuk membicarakan ini kan?"Kata Gina dengan tatapan yang mulai dingin

"Kamu tahu kan perusahaan kita sedang mengalami penurunan. Jadi nenek ingin kamu memberikan saham mu yang 10% itu kepada Siska. Dengan begitu kita dapat memegang kendali perusahaan dan tidak akan jatuh bangkrut" Ucap Arin

"Sudah kukira nenek memintaku kesini karena menginginkan sesuatu. Tapi kenapa aku harus memberikan sahamku pada Siska? Itu adalah punyaku dan aku juga berhak atas saham itu.."

"Kau sudah berani melawanku?

kamu sama saja dengan ibumu itu.. hemp" kata Arin dengan kesal

"Pulanglah walau cuma sebentar, kakekmu sangat mengharapkan kedatangan mu, kita akan membicarakan ini dirumah!" kata Arin lagi dengan suara mulai meninggi

"Kita lihat saja nanti nek.

Karena sepertinya nenek sudah lebih baik, sekarang aku pamit dulu. Aku harus kembali ke kantor"

Kata Gina sambil beranjak pergi

"Ibu, apa kau yakin kalau Gina akan menyetujui rencana kita?" Tanya Riska

"Tentu saja, dia harus menyetujui rencana kita, suka atau tidak suka" Sahut Arin sambil memejamkan matanya

Saat keluar dari rumah sakit Gina bertemu dengan Riko dan Siska

"Ka,, kaka sudah mau pergi?"

"Iya,," Jawab Gina sambil berlalu meninggalkan mereka

"Sepertinya kaka masih marah pada kita, apa dia akan memberikan restu pada kita, ini sudah lebih dari 3 tahun, kenapa dia masih tidak bisa menerima keputusan kita?" Kata Siska kepada Riko dengan muka yang mulai sendu

"Sudahlah tidak usah dihiraukan, semua akan baik-baik saja" Ucap Riko berusaha menenangkan..

Ditempat lain... diruang kerja Yudha..

tok tok tok..

"Masuk" Yudha berbicara tanpa berpaling dari komputernya

"Pak ada undangan pesta dari keluarga Atmaja.. Tuan besar Atmaja akan menyelenggarakan pesta ulang tahunnya" Kata Hendri sambil menyerahkan sebuah undangan kepada Yudha

"Apa kita berhubungan dengan keluarga Atmaja?" Tanya Yudha

"Dulu tuan besar selalu mengirimkan hadiah ke pesta ulang tahun tuan Atmaja, kadang tuan besar datang sendiri kesana" Terang Hendri

"Baiklah kirimi saja nanti hadiah"

" Baik pak" Kata Hendri sambil bergegas meninggalkan ruangan Yudha

Waktu kerjapun sudah mulai habis, Yudha tidak langsung pergi dari kantornya karena dia masih harus menyelesaikan pekerjaannya

Gina berjalan menuju lift, saat melihat lift hendak tertutup, Gina mempercepat langkahnya, sehingga dia hampir saja terjatuh. Untung Yudha sigap menangkap tubuh Gina..

"Maaf.. maaf . terima kasih" ucap Gina tanpa melihat orang yg menolongnya

"Bisakah kamu berhati-hati dan tidak ceroboh lagi?" Ucap Yudha

Gina merasa mengenal suara itu, sehingga dia pun mendongakkan kepalanya melihat orang yang menolongnya,, Gina seketika mematung melihat orang yang menolongnya..

Nampak Yudha tersenyum melihatnya

"Apa kamu tidak ingin lepas dari pelukanku?" Tanya Yudha sambil tersenyum menggoda

Sontak Gina pun terkejut " Ach maaf.."

Gina langsung berdiri dan menunduk dengan muka yg merah seperti tomat

Diapun mengambil berkas-berkasnya yg berserakan dilantai, dan Yudha membantu memungutnya

"Kenapa kamu baru pulang? jika semua karyawanku begitu loyal sepertimu aku yakin perusahaan ku akan maju pesat" Ucap Yudha sambil tersenyum

"Ada berkasku yang tertinggal jadi aku kembali lagi untuk mengambilnya" Jawab Gina

Pandangan Yudha tertuju pada sebuah gambar coretan. Disana terdapat 2 gambar yang sedang di injak oleh seorang perempuan, yang 1 diberi nama, kuuk, yg 1 dan yang sedang menginjak ke 2 itu diberi nama putri Gina..

Yudha pun tersenyum melihat itu dan meraihnya, Gina yg menyadarinya berusaha mengambil gambar itu namun Yudha menaikkannya keatas..

"Kembalikan gambar itu" kata Gina dengan nada ketus

"Tunggu,, aku hanya ingin melihatnya" kata Yudha sambil tersenyum dan menaikankan gambarnya keatas.. Dengan Tinggi badan Yudha yg sekitar 180cm sedangkan Gina hanya 160cm cukup susah meraihnya meskipun dia harus berjinjit..

Asisten Hendri hanya menahan senyum memperhatikan bosnya yang usil, karena dengan kepribadian bosnya yang begitu dingin dan serius, sangat jarang sekali bosnya tersenyum hangat kepada orang lain..

"Sepertinya dunia akan runtuh" Pikir Hendri karena bosnya tersenyum

Pintu lift pun terbuka,,

ting..

"Sudahlah kau ambil saja gambar itu" Kata Gina kesal dan meninggalkan Yudha disana

Yudha hanya tersenyum melihat Perilaku Gina

"Sungguh manis" Guman Yudha sambil tersenyum