Chapter 109 BAB 108

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Sesampainya Romi di rumah, ia melihat Vina sedang menonton televisi di ruang tengah. Ia pun duduk di samping Vina lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Vina melihat kakaknya yang terlihat kelelahan.r

r

“Kakak kenapa?” Tanya Vina pada Romi.r

r

“Capek habis dari rumah sakit.” Jawab Romi.r

r

“Ngapain ke rumah sakit? Siapa yang sakit Kak?” Tanya Vina penasaran.r

r

“Intan. Dia pingsan.” Jawab Romi santai. r

r

“Apa? Intan pingsan? Kenapa?” Tanya Vina semakin penasaran dan khawatir.r

r

“Aku juga nggak tahu. Sudah ah aku ke kamar dulu mau istirahat.” Balas Romi lalu bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya.r

r

Vina pun mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Ia mengirim pesan di grup whatsapp yang berisi Vina, Intan, Melly, dan Rita.r

r

Vina : Guys! Intan sakit.r

r

Melly : Sakit apa?r

r

Vina : Nggak tahu.r

r

Rita : Kamu diberitahu siapa?r

r

Vina : Kakakku. Tadi dia yang antar Intan ke rumah sakit.r

r

Melly : Rumah sakit mana? Ayo kita jenguk besok.r

r

Vina : Nanti aku tanyain kakakku dulu.r

r

Rita : Sip!r

r

Saat makan malam bersama, Vina sudah tidak sabar untuk bertanya pada Romi. Ia sangat ingin tahu bagaimana keadaan sahabatnya itu.r

r

“Kak, Intan di rawat di rumah sakit mana?” Tanya Vina di sela makannya.r

r

“Rumah sakit Bunda. Ruang anggrek nomor 2. Kamu mau menjenguk Intan ke rumah sakit?” Jawab Romi.r

r

“Iya sama Rita dan Melly juga.” Jawab Vina.r

r

Sementara itu di rumah sakit Ricko sedang menyuapi Intan dengan bubur yang baru saja di antar perawat rumah sakit.r

r

“Jangan marah – marah lagi…” Ujar Ricko pada Intan setelah memasukkan sesuap bubur ke mulut Intan.r

r

“Aku nggak marah Mas…” Jawab Intan lirih setelah menelan bubur di dalam mulutnya.r

r

“Kamu masih mau melanjutkan pesta pernikahan kita apa tidak?” Tanya Ricko lalu memasukkan bubur itu ke dalam mulutnya sendiri. Sejujurnya ia juga belum makan sejak membawa Intan ke rumah sakit tadi siang.r

r

“Kamu belum makan Mas?” Tanya Intan saat melihat Ricko memakan buburnya.r

r

“Belum.” Jawab Ricko sambil tersenyum.r

r

“ya sudah kamu saja yang makan Mas.” Ujar Intan kasihan dengan Ricko.r

r

“Kenapa? Ayo buka mulutmu.” Ujar Ricko lalu menyodorkan sesuap bubur ke mulut Intan. Intan menolak dan mendorong pelan tangan Ricko.r

r

“Mas Ricko saja yang makan. Aku sudah kenyang Mas.” Balas Intan.r

r

“Cepat buka mulutmu. Atau ku suapi pakai mulutku.” Ancam Ricko. Intan pun membuka mulutnya lalu mengunyah dengan cemberut.r

r

Tidak berapa lama Sita datang dengan bi Sumi membawakan Ricko makanan dan pakaian ganti.r

r

“Ehm ehm.” Dehem Sita sengaja di kerasin untuk mengganggu Ricko dan Intan saat masuk ke dalam ruangan Intan.r

r

“Sini aku aja yang nyuapi Kak Intan, Kak Ricko mandi sana.” Ujar Sita setelah menaruh makanan di meja samping tempat tidur Intan lalu mengambil bubur di tangan Ricko. Bi Sumi duduk di sofa dan menaruh tas berisi pakaian Ricko di sampingnya.r

r

“Kamu bawa makanan?” Tanya Ricko.r

r

“Iya. Tuh di meja.” Jawab Sita sambil menunjuk dengan dagunya.r

r

Ricko pun segera mengambil makanan itu dan membawanya duduk di sofa. Ia benar – benar merasa lapar karena belum makan sejak tadi siang. Ia juga lupa kenapa tidak delivery order saja. Yang ia ingat biasanya ia memakan masakan Intan. Ia pun memakan makanan itu hingga merasa kenyang.