Chapter 73 BAB 73

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Sesampainya Ricko di cafe ternyata Romi belum datang. Jadi Ricko memesan makanan dan minuman dulu untuk mengembalikan tenaganya setelah ber wik wik wik ria dengan Intan tadi pagi.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1578136288499.jpg-original600webp?sign=a37ec9e6d06886472bf52b4dbb364f07&t=5e72b600)

Lima belas menit kemudian Romi datang. Kebetulan makanan pesanan Ricko juga datang. Jadi Romi sekalian pesan sama yang di pesan Ricko pada pelayan itu. Romi menyomot kentang goreng di depan Ricko lalu duduk di kursi depan Ricko.

"Ada apa Rick? Tumben kamu ngajak ketemuan?" Tanya Romi sambil mengunyah kentang goreng di mulutnya.

"Mmm aku langsung aja ya Rom. Ada apa kamu ke rumahku kemarin lusa saat aku di Singapura?" Tanya Ricko to the point karena Ricko bukan tipe orang yang suka basa basi.

"Aku??" Tanya Romi terkejut.

"Hmmmm," Balas Ricko lalu menyeruput capucino nya sambil menunggu jawaban dari Romi.

'Kenapa Ricko bisa tahu? Oh aku benar - benar bodoh. Ngapain juga aku ke rumahnya saat dia tidak ada. Pasti dia mikir yang nggak - nggak. Mending aku jujur aja deh. Ricko kan pintar dalam segala hal dari pada aku. Dari pada nanti dia salah paham tentangku.' Batin Romi.

"Ehm... ehm... Jujur aja ya Rick. Aku khawatir sama Intan yang kamu tinggal sendirian ke Singapura. Jadi aku membawakan makanan untuknya. Tapi waktu itu sepertinya ia tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bertemu dengannya." Jawab Romi jujur.

"Terima kasih atas perhatiannya. Tapi kamu tidak perlu mengkhawatirkan Intan. dia istriku bukan istrimu. Aku bisa mengurusnya sendiri. Tidak mungkin aku membiarkannya sendirian di rumahku." Ujar Ricko setelah mendengar penjelasan Romi lalu memakan makanannya.

"Ya maafkan aku Rick. Beneran aku tidak ada maksud apa - apa. Aku tahu dan sadar dia istrimu. Aku hanya mengkhawatirkannya. Sungguh! Kamu tahu sendiri kan Intan masih seumuran dengan adik ku. Dia manja dan penakut. Jadi aku membayangkan kalau Vina di posisi Intan yang di rumah sendiri pasti ketakutan." Balas Romi.

"Oke. Baiklah. Aku percaya padamu. Tapi, awas saja kalau kamu macam - macam dengan Intan. Aku tidak akan segan - segan menghancurkanmu meskipun kita sahabat." Ancam Ricko.

"Aku pulang dulu." Ucap Ricko lalu berdiri hendak pergi.

"Kenapa buru - buru? Aku baru saja sampai. Kita jarang nongkrong bareng Rick." Seru Romi.

"Aku harus pulang. Intan pasti sudah menungguku. Aku meninggalkannya saat ia sedang tertidur." Jawab Ricko lalu duduk kembali.

"Pagi - pagi dia sudah tidur?" Tanya Romi heran.

"Ya aku baru saja membuatnya lelah." Jawab Ricko sambil meringis.

"Gila lu. Parah beneran deh. Masih pagi sudah beraksi." Ujar Romi tak percaya.

"Dia nya mau kok. Hahaha. Aku pulang dulu ya..." Pamit Ricko lalu berdiri pergi meninggalkan Romi.

Sebelum pulang Ricko membeli burger, kentang goreng, dan es coklat untuk menyogok apabila Intan marah saat ia sampai di rumah.

Sesampainya Ricko di rumah, Intan duduk di sofa depan televisi dengan cemberut dan melipat tangan di dadanya. Karena saat ia bangun Ricko sudah tidak ada di sampingnya. Setelah mandi ia mencari Ricko di seluruh penjuru rumah juga tidak menemukannya. Ia sangat kesal dan geram karena Ricko pergi meninggalkannya tanpa pamit. Akhirnya ia menyalakan televisi untuk mengisi kesepiannya.

Ricko pun masuk ke dalam rumah dan duduk di samping Intan. Intan hanya meliriknya lalu melihat televisi kembali tanpa berkata apa - apa.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Ricko.

"Kalo sudah duduk disini kan berarti sudah bangun. Masih aja tanya." Jawab Intan ketus.

"Kamu marah?" Tanya Ricko yang merasa Intan tidak seperti biasanya. Intan tidak menjawabnya.

"Jangan marah lagi ya? Aku minta maaf..." Ucap Ricko sambil mengacak rambut Intan. Intan masih cemberut dan tidak membalas perkataan Ricko.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577627482140.jpg-original600webp?sign=e5dacc1676d145aa28d68850c410acca&t=5e72b600)

"Tadi aku keluar membelikanmu ini. Maaf ya lama. Habisnya antri. Kan hari minggu. Jangan marah lagi ya?" Ucap Ricko sambil memberikan bungkusan berisi burger, kentang goreng, dan es coklat pada Intan. Intan menerimanya dan tiba - tiba perutnya terasa lapar.

"Benarkah?" Tanya Intan mulai meleleh dengan bujukan Ricko.

"Iya. Ayo segera di makan mumpung masih hangat." Ucap Ricko. Intan pun membuka bungkusan itu dan memakannya dengan ceria. Ricko merasa lega karena Intan tidak bertanya apa - apa lagi padanya.

------------------------------------------

Sabar ya bang Romi. Cup cup cup ????

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577627482137.jpg-original600webp?sign=fb44a3c09bc16da6d56be0efecde8131&t=5e72b600)