Chapter 72 BAB 72

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Setelah Ricko memarkirkan mobilnya di dalam garasi, ia menarik dan mencium Intan di dalam mobil. Intan yang mendadak di tarik dan di cium Ricko tentu saja terkejut.

"Mas Ricko kenapa?" Tanya Intan saat Ricko sudah melepaskan ciumannya.

"Tidak apa - apa. Ayo masuk." Ajak Ricko lalu keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah. Intan mengikutinya.

Malam hari Ricko bersiap - siap tidur duluan. Ia merasa sangat lelah dan mengantuk. Intan keluar dari kamar mandi dan melihat Ricko sudah tidur duluan.

"Tumben tidur duluan?" Gumam Intan. Padahal ia ingin Ricko melihat beberapa brosur perguruan tinggi yang ia dapatkan dari sekolah tadi pagi. Ia pun mengeluarkan brosur itu dan membacanya di atas tempat tidur karena tadi siang ia belum sempat membacanya.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577530750630.jpg-original600webp?sign=40365fdfceaac3bc6cb6f0b202fbcdf4&t=5e72b600)

Ke esokan harinya seperti biasa Intan bangun pagi dan memasak. Setelah memasak Intan kembali ke kamar atas untuk mandi. Karena hari minggu Ricko tidak buru - buru bangun, ia masih tidur di bawah selimut. Setelah mandi dan berganti pakaian, Intan membangunkan Ricko.

"Mas... Mas Ricko ayo bangun!" Panggil Intan sambil menggoyang tubuh Ricko. Ricko pun membuka matanya karena dari tadi Ricko memang sudah bangun hanya saja ingin bermalas - malasan.

"Ada apa?" Tanya Ricko setelah membuka matanya.

"Kenapa belum bangun? Biasanya Mas Ricko selalu bangun pagi." Tanya Intan.

"Oke. Aku mandi dulu." Jawab Ricko lalu membuka selimutnya, turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi.

Intan merasa heran. Dari kemarin setelah pulang dari Singapura, sikap Ricko benar - benar aneh tidak seperti biasanya. Intan juga tidak tahu penyebabnya apa.

"Kenapa Mas Ricko jadi jutek gitu sich?" Gumam Intan lalu keluar kamarnya dan menunggu Ricko di meja makan.

Setelah mandi dan berganti pakaian Ricko turun dan menyusul Intan ke meja makan. Ricko memandangi Intan yang duduk di depannya.

'Memang dia cantik. Pantesan Romi ngejar - ngejar dia terus. Untung sudah aku nikahi dan tiduri. Hahaha.' Batin Ricko bangga.

Ricko merasa bersyukur karena papanya menjodohkannya dengan Intan. Meskipun awalnya ia menolak karena masih belum tahu calon istrinya dan belum mengenalnya. Semakin kesini Ricko merasa beruntung karena Intan gadis yang baik, cantik, dan perhatian serta tidak manja. Ia tidak akan pernah melepaskan Intan apapun yang terjadi.

"Ada apa Mas Ricko ngelihatin aku terus?" Tanya Intan saat melihat Ricko memandanginya terus.

"Kamu cantik..." Jawab Ricko sambil tersenyum.

"Gombal. Pasti ada apa - apanya. Iya kan?" Tebak Intan.

"Iya. Setelah makan ayo bikin anak. Hahaha." Jawab Ricko lalu tertawa.

"Oh no! Dasar mesum!" Balas Intan sambil cemberut.

Dan benar saja, setelah makan Ricko mengajak Intan ke kamar dan melakukannya (baca wik wik wik ????). Intan mengira Ricko hanya bercanda. Tapi sekarang Ricko benar - benar melakukannya. Ricko tidak mau kehilangan kesempatan. Ia ingin memiliki Intan seutuhnya dan selamanya dengan hadirnya anak.

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577530750635.jpg-original600webp?sign=6f33544eee017af167214a862b55ff9e&t=5e72b600)

Setelah sama - sama merasakan kepuasan Intan merasa mengantuk karena kelelahan. Ricko pun menina bobok kan Intan sehingga Intan tertidur lelap. Setelah Intan tertidur, Ricko mengambil handuk lalu keluar kamar dan mandi di kamar bawah supaya tidak membangunkan tidurnya Intan. Setelah itu ia menelpon Romi dan mengajaknya ketemuan di sebuah cafe.

Setelah berganti pakaian, Ricko pergi membawa motor yang biasa di pakai Intan ke sekolah menuju cafe dimana ia akan bertemu dengan Romi.