Chapter 10 BAB 10

Name:Di Paksa Menikah Author:Sifa
Pagi hari ketika Ricko bangun Intan sudah tidak ada di sampingnya. Ia pun melihat jam di ponselnya ternyata sudah jam 7 pagi. Ia pun memakai kaosnya dan keluar dari kamar Intan.

"Dimana Intan Bu?" Tanya Ricko pada Bu Romlah yang sedang menyapu di ruang tengah.

"Sudah berangkat ke sekolah jam enam tadi Rick. Kalo mau sarapan langsung ke meja makan saja ya..." Jawab Bu Romlah.

"I - iya Bu. Ricko mandi dulu saja." Balas Ricko lalu masuk ke kamar Intan lagi mencari handuk Intan. Setelah itu ia keluar dan menuju kamar mandi.

Setelah mandi ia duduk di meja makan dan makan sarapan yang tersedia di meja makan. Ricko mengambil lele goreng dan sayur rebus serta bumbu pecel.

"Mmmmm enak banget dari pada masakan Bi Ira." Gumam Ricko setelah menyuap sarapannya.

Sementara itu di luar rumah, tetangga Bu Romlah pada penasaran sama mobil yang terparkir di depan rumah Bu Romlah. Ketika Bu Romlah menyapu teras rumah, tetangganya nyamperin.

"Ini mobil siapa mbak?" Tanya Bu Tina.

"Ricko anaknya Pak Bambang." Jawab Bu Romlah sambil terus menyapu.

"Bukannya Pak Bambang sakit dan sudah lama nggak menginap di sini mbak?" Tanya Bu Tina lagi.

"Lalu kenapa mbak? Memangnya nggak boleh kalau anaknya juga menginap di sini? Kita itu sudah seperti keluarga dengan Pak Bambang." Balas Bu Romlah.

"Ya nggakpapa sich. Ya udah aku pulang dulu mau jemur cucian." Pamit Bu Tina lalu pergi.

'Jangan sampai tetangga tau kalau Intan sudah menikah. Bisa - bisa mereka mengira Intan hamil di luar nikah karena menikah di saat ia masih sekolah.' Batin Bu Romlah.

Setelah menyapu, Bu Romlah masuk ke dalam rumah dan mendapati Ricko sedang sarapan di dapur.

"Mau minum apa? Kopi apa teh Rick?" Tanya Bu Romlah pada Ricko.

"Nggak usah repot - repot Bu. Air putih ini saja udah cukup." Jawab Ricko sungkan.

"Nggak usah sungkan. Kamu sudah jadi bagian dari keluarga ini sekarang. Kamu sudah ibu anggap anak ibu sendiri. Ibu buatin kopi ya?" Ujar Bu Romlah.

"Iya Bu makasih." Balas Ricko.

"Oh iya Bu, Ricko minta nomor hp-nya Intan ya?" tambah Ricko.

"Dari kemarin kemana saja? Dua hari bersama masa' belum tukeran no hp?" Tanya Bu Romlah nyindir. Ricko hanya membalas dengan tersenyum. Setelah mendapatkan no ponsel Intan, Ricko segera pamit untuk pergi bekerja.

Setelah guru Biologi keluar kelas, Melly, Vina, dan Rita segera mengerubungi Intan.

"Udah ngapain aja?" Tanya Vina nggak sabar.

"Maksudnya?" Tanya Intan balik.

"Sama suami mu." jelas Rita tau ke arah mana pertanyaan Vina.

"Sssssttttt jangan keras - keras nanti yang lain pada tahu. Ini hanya rahasia kita berempat okey?" Ujar Intan sambil berbisik. Ketiga temannya pun menyatukan jempol dan jari telunjuk mereka menandakan OK.

"Yuk ke kantin dulu. Udah laper nich. Nanti keburu bel masuk malah nggak makan kita." Ajak Melly. Yang lain pun setuju.

Sesampainya di kantin seperti biasa Adit menghampiri Intan.

"Kamu kenapa nggak masuk 3 hari Ntan?" Tanya Adit khawatir.

"Mmmm aku... aku di ajakin bapak menjenguk temannya yang sakit di rumah sakit luar kota Dit." Jawab Intan.

"Kenapa aku telfon nggak di angkat?" Tanya Adit lagi.

"Ada bapak. Aku takut di marahi Dit. Kamu kan sudah tahu aku dilarang bapak pacaran selama masih sekolah." Jawab Intan.

"Iya aku paham. Aku akan tetap menunggumu Ntan." Ujar Adit sambil tersenyum.

"Dit... mendingan kamu jangan nunggu aku. Kamu bebas pacaran dengan yang lain." Balas Intan menyarankan. Intan tahu bahwa pernikahannya dengan Ricko hanya satu tahun saja. Tapi kemarin Intan mendengar Pak Bambang meminta Ricko berjanji untuk tidak menceraikan Intan. Intan tidak tahu bagaimana akhir dari pernikahannya.

"Tapi aku hanya menyukaimu Ntan. Aku akan sabar menunggumu..." Balas Adit sungguh - sungguh.

----------------------------------------

CAST PEMERAN FIGURAN

ADIT

![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/130912/markdown/4951927/1577956272900.jpg-original600webp?sign=983aa29774ec12a8cafa68cdf280124f&t=5e72b600)