Chapter 107 - 107.Resepsi Pernikahan bag 4

"Apakah secepat ini mereka bergerak?. Aku harus melakukan sesuatu untuk mencegah hal ini terjadi. Aku percaya Silvia akan baik-baik saja bersama LiThian. Lebih baik aku mengurus pengintai yang telah mengincar Silvia". Gumam Ludius.

"Sekarang, pelajaran apa yang pantas diberikan pada tamu tak diundang?". Gumam Ludius.

Perlahan Ludius berjalan mendekati pria mencurigakan dari arah belakang. Dia berniat untuk memukul leher agar pria itu langsung tumbang. Tapi sepertinya orang yang mengincar Silvia bukan pria sembarangan. Pria  dengan pakaian serba hitam dan memiliki tanda di punggung berlambangkan bulan sabit berdarah dan memakai penutup wajah. Disaat Ludius ingin menyerang dari belakang, Pria itu sudah menyadari kedatangan Ludius dan melompat mundur.

'Pria ini terlalu lihai, dan terdapat identitas bulan sabit berdarah. Jelas dia bukan suruhan Rossman Nero. Kalau bukan orang dari Nero lalu siapa?'.

"Katakan! Siapa yang memerintahkanmu untuk mengincar nyawa Silvia?. Jika kamu mengatakan yang sebenarnya aku akan melepaskanmu! ". Gertak Ludius.

"Tuan Lu, ingatlah Baik-baik!. Kami dari pasukan khusus Organisasi 7 Hunter algojo dengan kode name 07. Tuan kami telah memerintahkan ku untuk membunuh Istrimu Ludius Lu! ". Perkataan tegas dari seseorang yang tidak takut akan kematian.

"Sepertinya pembicaraan ini kita sudahi saja, aku tidak suka membuang waktu dengan orang yang tidak bisa diajak kerja sama sepertimu".

Ludius menyadari pria itu memiliki pistol yang berada di sakunya. Pria yang ada di depannya bersiap dengan kuda-kuda yang baik, terlihat sekali dia seorang ahli beladiri yang cukup mumpuni.

Pria dengan kode name 07 menyerang dengan mengincar dada, dengan cepat dia memberi pukulan. Namun Ludius bukanlah lawan yang mudah, dia menangkis serangan dan membalas dengan memberi pukulan tepat di wajah.

"Pergerakanmu cepat sekali Tuan 07. Baru kali ini aku mendapati lawan yang hampir seimbang dalam duel. Jujur saja aku belum pernah mendengar Organisasi 7 Hunter , tapi melihat kode namamu. Sepertinya kamu yang paling lemah diantara yang lain". Kata Ludius memprovokasi.

"Jangan senang dulu Tuan Lu, tadi itu hanya pemanasan".

07 menyerang bertubi-tubi dengan cepat, hampir Ludius tidak bisa menghindari serangannya. Ludius salto dan lompat mundur untuk menjaga jarak. 07  tidak ingin membuang waktu lagi, dia mengambil pistolnya untuk menyelesaikan tugasnya.  

Dor… Dor…

Dengan cepat Ludius menghindar, sulit bagi Ludius mendekat karena dia tidak memiliki senjata. Dengan perhitungan matang, Ludius menghindari setiap tembakan dan mendekati 07. Dia memberi pukulan de tengkuk leher 07.

"Kena kamu sekarang!!". Kata Ludius dengan senyum menyeringai.

Ludius mematahkan pergelangan 07 yang sedang memegang pistol. Dia mencekal tangan 07 dan memojokkannya ke dinding. "Kamu sudah kalah sekarang. Cepat Katakan! Siapa yang telah memerintahkanmu untuk mengincar Silvia? Dengar.. Aku tidak segan untuk mengambil nyawamu saat ini juga". Ancam Ludius dengan tatapan mematikan.

"Hahahaha…. Tuan Lu, Kamu sudah kalah!. Akhirnya kamu terjebak juga, Semua sudah sesuai rencana. Bukankah aku sudah bilang, kami dari Pasukan khusus Organisasi 7 Hunter. Aku hanya bertugas untuk mengalihkan perhatianmu. Masih ada 6 algojo yang berkeliaran di sekitar sini. Dan di antara 6 algojo yang bertugas untuk menghabisi Istrimu adalah kode name 01 ". Kata 07 tanpa rasa takut sedikitpun, seakan mereka dilatih untuk sebuah kematian.

"Kurang ajar! Berani kalian mempermainkan ku?. Kalian berfikir lebih baik mati dari pada membocorkan rahasia pada musuh? Baiklah! Akan aku kabulkan permintaanmu! ". Ludius yang memegang senjata milik 07 menembak 07, disaat Ludius ingin menembak kepala 07 dia teringat dengan janjinya pada Silvia untuk tidak membunuh siapapun.

Dor…

Ludius akhirnya menembak di bagian perutnya. "Dengar Baik-baik! Aku masih mengampuni nyawamu karena Silvia, jika tidak.. Sejak awal nyawamu sudah melayang! ". Ludius melepaskan 07 dengan tatapan dingin dan pergi menemui Silvia.

Disaat yang sama, ternyata Silvia sudah di kelilingi oleh algojo dari 7 Hunter yang lain. Ludius tercengang sudah ada LiThian, Kak Chang bahkan Hanson yang sedang melindungi Silvia di tengahnya.

Ludius berjalan mendekati musuh tanpa ragu dengan pistol ditangannya. "Dasar mereka benar-benar pria bodoh! Apa mereka tidak berfikir dengan mereka berdiri di sana akan mempermudah musuh untuk menyerang?. Aku harus membuka jalan untuk membantu mereka dari lingkaran musuh". Gumam Ludius.

"Hei kalian! Jika ingin bermain, bukankah permainan seperti ini terlalu membosankan? Kalian seperti kucing yang sedang mengelilingi tikus. Kalau berani bermain lah denganku". Tantang Ludius, membuat ke 6 anggota melihat kearahnya.

Ludius memberi isyarat dengan jarinya kepada Silvia dan ke3 pria yang sedang melindunginya untuk siap-siap keluar dari lingkaran musuh.

Ludius menyimpan pistolnya dan bersiap beradu fisik dengan ke 6 musuh yang didepannya. Disaat ke 6 musuh lengah karena kedatangan Ludius, Kak Chang dan Hanson mulai menyerang mereka. Dan LiThian bertugas membawa Silvia ketempat yang aman.

"Hei Hanson, dan Chang. Jika ingin membantu, aku serahkan sisanya pada kalian". Kata Ludius.

"Jangan pedulikan aku, pedulikan dirimu sendiri jika terluka" balas Hanson.

3 lawan 6, pertarungan kali ini sedikit menyusahkan di pihak Ludius. Mereka bahkan seperti sudah terlatih dan memiliki senjata api.

Silvia pergi bersama LiThian untuk menghindari musuh yang di cegah oleh Ludius, tapi sepertinya ada salah satu dari mereka yang mengarahkan pistolnya nya kearah Silvia.

"Awas Silvia di belakangmu… ". Teriak Ludius, dia berlari ke arah musuh didepannya yang mengarahkan pistolnya kearah Silvia. Tapi sepertinya terlambat.